Bab 11

155 25 0
                                    

Nika berbaring di atas ranjang kamar tempatnya menginap di apartment Trisha. Hari ini ia sangat lelah. Baik pikiran dan fisiknya.

Agh! Lagi-lagi ia dipecat dari pekerjaan. Itu semua karena ayah dan anak! Bukannya kehidupannya membaik, ia malah sial bertemu mereka dalam hidupnya!

Nika mengingat kembali Bu Lea memintanya ke ruangannya tadi siang.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Bu Lea pada Nika yang duduk di hadapannya.

"Saya mendengar teriakan dari wanita dalam kamar dan saat saya ingin mengetuk pintu saya tamu pria bernama Pak Yuda keluar dengan penampilan yang seperti Ibu lihat tadi."

"Lalu Pak Yuda memerintahkan saya membawa pelayan yang membawanya ke kamar wanita itu. Beliau mengatakan kalau dijebak."

Bu Lea terdiam mendengar keterangan dari Nika. Ia sudah tahu kronologinya saat Yuda menceritakan kembali kejadian menurut versinya.

Sehabis pesta Yuda mabuk berat. Ia memutuskan menginap di kamar yang telah disediakan. Seorang pelayan membantunya ke kamar. Ia menyangka jika ia disediakan wanita seperti biasanya di dalam kamar dan menikmatinya. Ia bahkan bersikeras jika wanita itu yang lebih dahulu memeluk dan menciumnya.

Ia tidak menyangka jika esok harinya ia malah dituduh memperkosa dan dicoreng nama baiknya. Ia merasa jika wanita itu bersekongkol dengan lawan bisnisnya untuk mempermalukan di depan rekan dan kalangan sosial lebih tinggi darinya. Sehingga mereka menghentikan kerja sama dengannya.

Berbeda dengan versi wanita bernama Jessy yang dituduh menjebak Yuda. Ia bercerita jika ia lebih dahulu beristirahat di kamar itu. Ia mengatakan ada seorang pelayan datang ke kamar memberikannya wine dan beberapa dessert . Setelah ia meminum dan memakannya, ia merasa jika di bawah pengaruh obat yang ia yakini ada di wine yang ia minum. 

Jessy bersikeras jika wine itu bermasalah. Ia ingat jika Xander juga diberi obat dalam winenya. Sudah pasti ia juga korban sama seperti Xander. Tetapi ia hanya menyimpan itu dalam hati. Ia tidak akan pernah menceritakannya pada siapapun terutama ada orang tuanya, Tuan Daksa dan orang yang ia benci, Lorene. 

Tentu saja mendengar keterangan dari kedua tamu membuat Bu Lea dan atasannya pusing. Hotel mereka akan disalahkan dan mendapat pandangan negatif  gara-gara pelayan mencelakakan dua tamu yang bukan sembarangan orang. Terutama Jessy yang ternyata masih keluarga dari Tuan Daksa Wijaksono!

Manager Hotel meminta pegawai bagian keamanan memperlihatkan rekaman dari CCTV koridor Hotel. Sayangnya setelah melihat rekaman, mereka tidak melihat jelas pelayan yang dimaksud. Pelayan yang sama memberikan Jessy anggur dan membawa Yuda masuk ke dalam kamar. 

Setiap tindakannya sangat hati-hati dan profesional. Pelayan pria itu seakan tahu letak kamera mengarah dan ia dapat menghindari wajahnya terekam.

Tetapi dari perawakannya, mereka yakin tidak pernah mempekerjakan pelayan itu. Bu Lea berulang kali mengecek ke HRD dan tidak menemukan ciri-ciri pria itu di daftar karyawan hotel.

Sedangkan pelayan dan penjaga keamanan tadi malam semua dipekerjakan oleh keluarga Wijaksono. Mereka ingin semua pekerja di pesta orang yang mereka pilih dapat mereka percaya. Dan yang bertanggung jawab persiapan pesta dan semuanya adalah sekretaris Tuan Andri, anak tertua tuan Daksa.

Setelah tahu jika semua pekerja baik penjaga keamanan sampai pelayan yang ada di pesta dari keluarga Wijaksono, Tuan Daksa meminta agar diusut termasuk wine yang diminum oleh Jessy.

Sekarang mereka hanya bisa menunggu hasil dari keluarga Wijaksono memeriksa apa pelayan itu ada dalam daftar yang mereka pekerjakan. Menunggu hasil pemeriksaan apa benar wine itu ada diberi obat seperti yang dikatakan oleh Jessy.

EnvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang