Bab 44

94 17 0
                                    

Nadia merasa tidak tenang. Beberapa kali ia ingin keluar dari apartement tetapi penjaga Prince tidak mengizinkannya. Mereka mengatakan perintah dari Prince jika ia tidak boleh keluar sampai keadaan aman. 

Mereka mengatakan jika anak buah Bagas mencarinya. Mereka ingin menangkap Nadia dan Diva sendiri yang akan menyiksanya. 

Jika ia, Nadia yang seperti biasa, ia tidak akan takut ancaman penjaga. Ia malah ingin sekali bertemu dengan Diva. Menghadapi Diva langsung. Sayangnya, ia sekarang seperti kelinci yang bersembunyi ke dalam lubang. Takut pada ancaman Bagas dan Diva. Takut pada semua orang.

"Apa kamu bosan?" Tanya seorang penjaga yang biasa mengawasi Nadia. 

"Ya," Ia sangat bosan sekaligus gelisah. 

"Ini, aku akan meminjamkanmu ponsel. Kamu bisa bermain salah satu game untuk menghilangkan bosanmu."

"Apa aku boleh menelpon?"

"Mau menelpon siapa?" Tanya penjaga terlihat waspada. 

"Pacarku." Jawab Nadia gugup menanti pria itu mengizinkannya. 

Penjaga itu seakan berpikir. "Boleh. Asalkan kamu tidak memberitahu tempatmu berada. Jika kamu membocorkannya, Bagas akan menemukanmu."

"Aku mengerti." Nadia menekan angka nomor David. Satu kali, dua kali, tetapi David tidak mengangkatnya. Nadia mencoba lagi. 

"Halo," Suara dari seberang membuat Nadia senang. David mengangkatnya!

"Halo, David. Ini aku, Nadia."

"Nadia?" Tanya David terkejut Nadia menelponnya. Saat ia ingin menjenguk Nadia,  Nadia sudah keluar dari rumah sakit. 

Ia mencari Nadia seharian bahkan bertanya pada orang tua Nadia. Tetapi yang ada ia malah dicaci maki kedua orang tua Nadia dan mereka mengatakan jika mereka menganggap Nadia bukan anak mereka. Setelahnya ia terus mencari Nadia selama dua hari. Menghabiskan semua uang yang ia miliki. 

David yang tidak memiliki tujuan dan tidak bisa lagi menginap di hotel, menelpon temannya satu persatu. Berharap mereka dapat menolongnya. Tetapi yang ia dapatkan sebaliknya. Mereka menyindirnya. Menghinanya. Bahkan merendahkannya. Semua orang meninggalkannya termasuk Nadia!

Nadia pasti mendengar jika ia sudah tidak memiliki apapun. Apa ia juga mendengar kalau Kenny yang membayarnya semua biaya rumah sakitnya selama ini? Itu sebabnya ia keluar dari rumah sakit dan bersama dengan Kenny. Ia pasti sekarang bersama Kenny! Nadia sama saja seperti orang lainnya!

David tidak punya pilihan lain. Ia menyadari jika hidup bersama keluarganya lah ia dapat bangkit dari keterpurukannya. Ia dapat kembali menjadi David yang dihormati semua orang. 

Ia menahan semua cacian, amarah dan pukulan keluarganya terutama papinya. Asalkan ia dapat kembali ke keluarganya, apapun akan ia terima. Termasuk berlutut dan menghilangkan harga dirinya. 

"Kenapa kamu menghubungiku?" Tanya David dengan nada dingin. Karena sikap egois Nadia, ia hancur. 

Jika saja Nadia tidak bersikap implusif dan merusak pesta pernikahannya, mungkin semuanya tidak akan seperti sekarang. Mungkin ia masih mencintai Nadia dan mereka bisa bersama sampai ia dapat bercerai dengan Diva secara baik-baik. 

"David, aku rindu kamu." Nadia sangat merindukan David.  Ia selalu ingin menghubungi dan bertemu dengan David. 

Ini semua karena Prince dan anak buahnya! Mereka melarang Nadia untuk menghubungi siapapun terutama David.  Mereka beralasan tidak ingin mengambil resiko menyembunyikan Nadia.

"Bukannya kamu bersama Kenny?" Tanya David dengan nada sinis.  Berbeda dengan David yang selalu berbicara dengan nada lembut kepadanya.

"Tidak! Aku tidak bersama Kenny!"

EnvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang