Prosesi pernikahan Xander dan Nika berjalan penuh hikmat. Setelah selesai menandatangani buku Nikah Agama dilanjutkan dengan pencatatan sipil dengan menandatangani Akta Nikah agar pernikahan mereka sah secara hukum negara.
Xander mengundang 7 orang yang hadir di pernikahannya. Ia memperkenalkan 6 orang dari keluarga Laksmana dan seorang sahabatnya yang jauh-jauh baru datang dari luar negeri.
Sedangkan Nika mengundang Trisha. Bapak, Ibu dan Juno hadir karena mereka keluarganya. Walaupun ia hanya ingin Bapak saja yang datang karena Bapak menjadi wali nikahnya, Ibu dan Juno memaksa hadir karena mereka ingin mendapatkan uang yang dijanjikan Xander.
Setelah prosesi pernikahan dan dokumentasi selesai, acara dilanjutkan dengan jamuan makan bersama.
Xander menyelenggaran pernikahan mereka di vila pribadinya yang jauh dari pusat kota. Mereka di salah satu vila yang dekat dengan laut. Jamuan makan yang berada di lantai dua, pintu kaca dibuka lebar. Terdengar suara ombak dan semua yang hadir dapat merasakan hembusan angin.
Xander mengagumi kecantikan Nika yang sangat menawan dengan gaun yang ia kenakan. Pilihannya memang salah kali ini. Ia terlihat anggun sekaligus muda dengan gaun itu. Jika ia memakai gaun pilihannya, Nika malah akan bersaing dengan Neneknya yang memakai gaun dengan kerah leher tinggi.
Xander mendekatkan telinganya pada Nika saat mereka selesai jamuan makan.
"Aku akan memperkenalkanmu pada keluargaku." Bisik Xander di telinga Nika. Ia mengajak Nika ke seorang pria tua yang masih gagah. "Kakekku, Yasa Laksmana dan Nenekku, Ariani Ganendra."
"Salam kenal, Kek, Nek. Saya Arnika." Nika tidak tahu harus bersikap seperti apa di hadapan kakek dan nenek Xander. Auranya sangat kuat. Ia dapat merasakan hanya sekilas bertemu, mereka bukan orang biasa.
Kakek Yasa menyalami Nika. "Kamu sekarang bagian keluarga Laksamana. Kapanpun kamu butuh bantuan, hubungi saja Kakek dan Nenek."
"Kamu sering-sering datang ke rumah temani Nenek." Pesan Nenek menerima Nika karena yakin Xander tidak akan sembarangan menikah dengan Nika. Ia yakin Nika pilihan terbaik cucunya.
"Terima kasih, Kek, Nek"
"Ini Paman dan bibi Xander." Nenek memperkenalkan kedua anak laki-laki dan menantu perempuannya.
Nika sudah berkenalan dengan kedua Paman Xander saat datang ke vila. Paman-paman Xander yang menjadi saksi pernikahan untuk Nika. Sedangkan saksi Xander, Kakek Yasa dan sahabatnya.
Nika kembali berkenalan dengan paman dan bibi Xander. Menerima nasehat dan kebaikan mereka padanya.
Setelah selesai berbicara dengan keluarga Laksamana, Xander mengajak Nika menemui sahabatnya sekaligus kerabatnya, Joshua Ganendra.
"Selamat untuk kalian berdua," Joshua mengangkat gelasnya pada sahabatnya yang akhirnya menikah. Ia sudah menantikan hari sahabatnya melepas masa lanjang.
"Terima kasih." Xander merangkul Joshua lalu memperkenalkan Nika padanya.
"Joshua masih memiliki hubungan keluarga denganku." Joshua memiliki hubungan keluarga dengan Nenek Ariani. Usianya yang sepantaran dengan Xander membuat mereka menjadi sahabat sejak kecil.
"Kenapa kamu tidak mengajak Joan dan Brandon? Tanya Xander yang menyadari jika istri dan anak Joshua yang berusia 5 tahun tidak hadir bahkan sampai selesai acara.
"Aku sengaja tidak mengajak mereka. Kamu tahu Joan kadang kelepasan menjaga rahasia." Ia khawatir jika istrinya tidak sengaja memberitahu temannya jika Xander menikah.
Padahal Xander sangat menyimpan rapat pernikahan dan kabar anak yang masih dalam kandungan. Ia ingin melindungi istri dan terutama anaknya dari keluarga Adikara. Bahkan ayahnya sendiri tidak ia beritahu. Ia ingin menyimpan rahasia sampai anaknya sah dijadikan pewaris Adikara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Envy
RomanceHal yang paling dibenci oleh Nika terlahir miskin. Ia selalu iri pada teman-temannya yang kaya raya terutama Diva Adikara. Diva terlahir di Keluarga nomor satu di kotanya memiliki semua yang diinginkan oleh Nika. Ia berharap mendapatkan semua yang D...