Bab 37

115 16 1
                                    

Para tamu berdatangan menghadiri pesta pernikahan adat yang diselenggarakan di hotel  terkenal. Semua berdecak kagum dengan dekorasi dan luasnya ruangan. Terlebih pernikahan Diva dan David akan diadakan selama 3 hari di hotel yang mereka hadiri. Hotel yang mereka dengar hadiah pernikahan Diva dari Bagas.

Siapa bilang jika Diva tidak lagi disayang Bagas. Bagas memberikan semua yang tidak bisa berikan pada anak ataupun cucu mereka. Bahkan Bagas menentang tradisi keluarga Adikara yang tidak memperbolehkan keturunan perempuan untuk bekerja di perusahaan Bayanaka demi Diva. 

Hah.. Keluarga Wistara memang beruntung. Jika putra atau cucu mereka yang menikah dengan Diva, sudah pasti keluarga mereka hidup terjamin dan bisnis mereka melesat naik. 

Sayang, hanya satu kekurangan Diva. Ayah kandungnya hanya anak diluar nikah, mantan narapidana sekaligus seorang pembunuh. 

Tanpa sadar semua tamu mencari sosok Gavin ayah kandung Diva. Mereka penasaran kenapa tidak melihat Gavin hadir. Mereka hanya melihat Xander menyalami dan berbicara pada koleganya yang hadir memenuhi undangan. 

Apa Gavin tidak diizinkan untuk menikahkan anaknya? Apa Adikara atau Diva malu jika Gavin ada di acara? Ah, apapun alasannya ini menjadi topik perbincangan hangat.

Xander menerima tamu penting yang hadir. Bahkan bersama Bagas menyambut 6 Keluarga yang memenuhi undangan malam ini. Mengantarkan Kepala Keluarga ke meja yang sudah disiapkan. 

Bagas terkejut saat menyambut keluarga Janardana, ia melihat wajah yang tidak seharusnya datang ke pesta Adikara. Kenapa anggota keluarga Prawara hadir di pestanya?

Raut wajah tidak suka Bagas jelas terlihat oleh Matthew. "Selamat,  Bagas, Xander." Opa Trisha dan Matthew menyalami Bagas dan Xander. Begitu juga dengan Trisha dan Kenny.

"Ini putri saya, Trisha dan calon suaminya, Kenny." Matthew sengaja memperkenalkan Kenny sebagai calon suami Trisha. Ia tidak ingin Bagas mengusir Kenny dari keluarga Prawara. 

Bagas menutup emosinya. Ia bersikap biasa pada Trisha dan Kenny. "Aku tidak tahu jika keluarga Janardana akan menikahkan putrinya dengan Keluarga Prawara."

"Keluarga Prawara kandidat yang sangat cocok untuk cucuku." Tanpa panjang lebar Opa Trisha menjelaskan, ia tahu Bagas akan mengerti maksudnya. 

Jelas ia tahu. Keluarga Janardana butuh pria yang mau masuk ke dalam keluarga mereka. Pria yang tidak memiliki hak apapun. Bahkan anaknya akan dinamai Janardana. Itu sangat memalukan bagi para laki-laki. Terutama Adikara yang mengutamakan keturunan laki-laki sebagai penerus keluarga mereka memandang rendah laki-laki seperti itu.

Hanya keluarga Prawara yang mau putra mereka menjadi orang rendahan itu. Keluarga Prawara sangat licik. Dengan menikahkan anaknya ke keluarga Janardana, bisnis mereka akan naik. 

Xander tidak ingin Bagas membuat masalah dengan keluarga Janardana. Ia mengantar keluarga Janardana ke meja yang sudah disediakan. 

"Aku tidak lihat Nika." Celetuk Trisha yang langsung menutup mulut. Kenapa ia begitu berani dengan Xander?

"Aku sengaja meminta Nika untuk tinggal di rumah bersama William." Jelas Xander sebelum pergi menemui tamu lainnya. 

Xander memang sengaja tidak ingin Nika datang. Ia khawatir Nika dan William menjadi sasaran balas dendam Bima. Sebelum ia membereskan Bima, ia tidak akan tenang keluarganya hadir di setiap acara Adikara. 

Kenny terlihat sangat bosan. Ia memberitahu Matthew jika ia ingin ke kamar kecil. Trisha yang juga merasa sama mengikuti Kenny.

"Apa Trisha mau satu kamar kecil dengan Kenny?" Tanya Opa Trisha yang heran jika Trisha ikut ke kamar kecil.

EnvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang