Nika merasa dirinya sudah bebas melakukan apapun yang ia inginkan. Ia dan William tidak perlu terkurung seperti dalam sangkar.
Hari ini ia membawa William keluar makan bersama. Ia ingin menyenangkan William yang tidak pernah melihat dunia luar selain rumah yang mereka tinggali selama 3 tahun.
William berlari sambil tertawa di taman restoran. Restroran yang mereka datangi tidak hanya menyediakan makanan yang lezat tetapi juga menyuguhkan pemandangan yang indah. William tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Kadang ia bergandengan dengan mommynya. Kadang ia ingin berjalan sendiri. Ternyata banyak hal yang menyenangkan dibandingkan taman yang ada di rumahnya.
Nika terus mengawasi William bersama Nanny dan Juni yang tidak lepas di dekat William. Walaupun sekarang keadaan terlihat aman, tetap saja selalu ada bahaya yang mengancam William.
"Ayo kita pulang, sayang." Nika sudah berjanji pada Xander jika ia boleh membawa William selama 2 jam dan pulang dalam keadaan selamat. Apabila ia melanggar, maka akan sulit baginya meminta izin Xander untuk keluar. Ia harus segera pulang agar bisa membawa William besok harinya.
"William masih mau main," Protes William yang tidak ingin pulang. Ia masih belum puas.
"Mommy sudah janji dengan daddy kita keluar hanya boleh 2 jam. Besok kita bermain lagi kemana pun William mau."
"Tapi..."
"Bagaimana kalau kita pulang dulu dan cari tahu kemana besok kita akan pergi?" Bujuk NIka berhasil membuat William setuju.
William tidak sabar melihat tempat-tempat yang akan ia kunjungi. Ia hanya boleh pilih 1 tempat.
Nika mengandeng tangan William. Baru beberapa meter keluar dari restauran tiba-tiba mereka dicegat oleh banyak pria bertubuh besar.
Nika melindungi William di balik tubuhnya. Begitu juga dengan Nanny dan Juni yang langsung bersiaga melindungi atasan mereka.
Orang-orang itu berani berbuat masalah bahkan di depan umum. Mereka tidak takut sama sekali menjadi pusat perhatian.
Juni menekan alarm pada supir dan penjaga Nika yang menunggu di parkir yang jaraknya cukup jauh. Ia berharap mereka datang secepatnya. Mereka kalah jumlah. Beruntung alarm yang ia tekan tidak hanya terhubung pada penjaga yang mengawal Nika dan William tetapi juga pada penjaga Xander.
"Apa mau kalian?" Tanya Juni bersiaga pada posisi menyerang.
"Bos kami ingin bertemu dengan anak kecil itu!"
"Siapa bos kalian?" Tanya Nika yang berlindung di belakang Juni.
"Tidak perlu tahu!" Tolak pemimpin yang menghadang Nika dan anaknya. "Cepat bawa anak itu!" Perintah pria itu pada anak buahnya.
Mereka tidak peduli bagaimana cara mendapatkan William. Yang mereka lakukan hanya memenuhi permintaan bosnya tanpa peduli jika itu melanggar hukum sekalipun!
Juni menghajar pria bertubuh besar yang mendekati Nika dan William. Yang tidak disangka, Nanny yang lanjut usia ikut menghajar orang-orang yang berani ingin merebut William dari Nika.
Para penjaga Nika yang datang dari parkir pun ikut datang membantu. Perkelahian besar menjadi pusat perhatian orang-orang. Tidak ada yang berani mendekat apalagi melerai. Yang mereka lakukan merekam kejadian di depan mata mereka.
Pihak restoran hanya bisa menghubungi polisi. Mereka takut jika mereka ikut campur yang ada mereka yang terluka.
Nika menunduk dan memeluk William. Ia harus menyelamatkan William sampai keadaan aman!
Nika mengendong William dan berlari ke arah restoran. Sayangnya ada salah satu anak buah penjahat yang tahu niat Nika. Ia berlari mengejar Nika. Tangannya terulur ingin menarik rambut Nika agar berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Envy
RomanceHal yang paling dibenci oleh Nika terlahir miskin. Ia selalu iri pada teman-temannya yang kaya raya terutama Diva Adikara. Diva terlahir di Keluarga nomor satu di kotanya memiliki semua yang diinginkan oleh Nika. Ia berharap mendapatkan semua yang D...