Sesungguhnya Stella yang saat ini resmi menjadi Liona enggan kembali merasakan penyiksaan di hidupnya. Namun keinginan untuk hidup kini lebih tinggi dari apapun. Apalagi kembali mendapatkan kehidupan setelah mengalami kematian.
Tentang angan-angannya yang ingin hidup tanpa masalah apapun kini harus dia kubur. Namun tidak masalah, Liona harus mencari kebahagiaannya disini.
Suara gedoran pintu di luar semakin keras. Liona berjalan kemudian membukanya kasar. Disana ada Ilona-saudara Liona dengan ibu yang berbeda.
"Lelet banget sih lo!" Ilona menatapnya tajam. "Tuh ayah lo nungguin!" Ilona menatapnya sinis.
Liona menaikkan sebelah alisnya. "Tumben?" gadis itu tersenyum miring. "Mau nyuruh gue jadi pembantu kalian di bawah lagi, gitu?"
Ilona terperangah. "Gak usah banyak omong lo, turun cepet! Semua makanan harus sedia sebelum Ayah turun!"
Liona terdiam, memilih mengikuti alur hari ini. Dia ingin tau bagaimana perlakuan orang-orang terhadapnya.
"Ok."
***
Silsilah keluarga ini sedikit membuat Liona pusing. Ayahnya yakni Hendra dulunya mempunyai istri yakni Ibu dari Liona dan 3 saudaranya yang lain. Ya, Liona memiliki tiga Saudara laki-laki yang tinggal dengan Ibunya. Sedangkan Liona sendiri di perintah untuk mengikuti Ayahnya ke rumah Istri kedua-ibu Ilona. Ilona memiliki dua saudara yakni laki-laki dan perempuan namun dengan ayah yang berbeda dengan Ilona sendiri.
Bisa dibilang orang tua Ilona ini masing-masing mempunyai pasangan dulunya masing-masing sebelum keduanya menikah. Dan Ilona ini hasilnya.
Singkatnya, ibunya Ilona—Ninaya—sebelum jdi istri kedua Hendra dia sudah menikah dan punya anak dua yaitu Iwan dengan Arin, sedangkan Ilona ini anak dari ayah liona.
Liona dan Ilona berbeda 2 bulan. Sebuah penghianatan yang dilakukan Hendra kepada istri pertamanya. Disaat Liona dalam kandungan, perbuatan keji Hendra dibongkar oleh paman Liona sendiri bahwa Hendra juga telah menghamili sekertarisnya sendiri.
Ah sial, dengan memikirkannya membuatnya pusing. Liona mengepalkan tangannya. Lagi-lagi penghianatan.
"Kamu cuci piring, nggak usah ke meja makan!" Nina-ibu Ilona memerintah dengan lugas.
"Aku lapar." Liona berkata dengan nada malas.
"Yaudah, sana makan bekas cucian kamu!" jawab Nina kurang ajar.
Liona mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam. Nina, nama ibu tirinya yang kejam. Memiliki tubuh tinggi dengan bokong yang sintal dan berisi.
"Pantas Ayah berani nyoba." gumam Liona frontal.
"Apa kamu bilang?!" Nina bersiap menamparnya.
Disaat begini Liona jadi rindu menguliti musuhnya.
"Tante dengar kan? Kenapa nanya lagi?" tanya Liona dingin kemudian berbalik untuk mencuci piring dan mengabaikan Nina.
"Sialan! saya adukan kamu ke Ayahmu mau?!" ucapnya mengancam kemudian pergi.
"Gih, Silakan." Liona bahkan asik dengan dunianya sekarang tanpa mempedulikan omongan wanita itu.
Di meja makan, Iwan dan Arin duduk sambil tertawa sinis bersama Ilona, dengan jelas menertawakan Liona. Ilona menirukan gaya bicara Liona dengan nada mengejek, membuat kedua saudaranya tertawa terbahak-bahak.
Tatapan Liona tajam, namun dia tetap diam, menahan diri di ujung meja. Meskipun Liona tidak bereaksi, ada rasa ketegangan yang terlihat di matanya, sementara tawa Iwan, Arin, dan Ilona terdengar semakin menyakitkan dan menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SANG KETUA
Fantasy❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Peringkat Mengesankan: #1 in mafia [18 Agustus 2024] #1 in fantasi [21 Agustus 2024] #1 in misteri [27 Agustus 2024] #1 in thriller [27 Agustus 2024] #1 in teka-teki [28 Agustus...