TSK-22

80.4K 4.4K 20
                                    

Vote duluuuuuuuu🖤🖤🖤

Eros POV

Tubuh gadis ini benar-benar halus sehalus sutra. Kulitnya putih bersih dengan hawa panas yang seolah menyetrum kulit saat aku menyentuhnya.

Merasa hawa panas juga menguasai tubuhku juga, aku pun dengan cepat melepas atasanku kemudian mengukung gadis setengah sadar itu di bawahku.

Senyumku terbit ketika manik mata cantik itu menatapku dengan sayu. Suara desahan yang dia keluarkan saat aku mengelus pinggangnya membuat libidoku naik begitu saja.

"Sebut namaku!" pintaku. "Eros!" lanjutku.

Mata sayu itu terus menatapku seolah mengingat siapa lelaki yang ada diatasnya ini. Aku tertawa, sayang kau tidak akan tau karna ini pertemuan pertama kita, pertemuan yang menggairahkan! batinku.

"E..ros.." lirih Liona.

"Yes! Again!" ucapku kemudian menggigit lehernya kemudian menyesapnya dalam.

"E-ros!" suara gadis itu seperti kaget.

Aku tertawa kemudian menarik tangan gadis itu ke leherku hingga menggelantung disana. Aku menatapnya kemudian menarik gaunnya hingga sedikit turun.

"Shhh..." Liurku bahkan hampir jatuh ketika belahannya sedikit terbuka.

Kesenanganku semakin membuncah saat gadis dibawahku itu tersenyum. Apa caraku membuatnya ke enakan berhasil? dasar gadis nakal.

Namun senyumku luntur ketika cairan merah menetes diwajah gadis yang tersenyum itu. Aku menyerngit, darimana asal cairan merah menyerupai darah itu?

Tunggu, kenapa ada cairan darah yang menetes dari kepalaku...

"Eron..." gadis itu memanggilku.

"Shhh akh!!!"

Darah itu kini menetes melalui tangan mulus gadis itu.

Eron POV end

***

Author POV

Entah sejak kapan Liona menusukkan kuku-kuku tajamnya ke kepala Eron. Namun yang pasti, gadis itu tampak puas. Seringai buas dia tampilkan ketika Eros menyerngit merasa sakit di kepalanya.

Darah terus menetes hingga mengenai leher bahkan dada Liona.

Dengan cepat gadis itu bangkit kemudian mendorong Eros ke belakang dengan kuat. Dia menaiki tubuh Eros ketika lelaki itu terbaring dengan raut wajah bingung.

Liona kembali menancapkan kukunya di dagu Eros hingga berdarah.

"S-sialan.. se-jak kapan!" Eros tampak sadar sepenuhnya.

Lelaki itu menggenggam tangan Liona hendak kembali membalikkan posisi semula namun, Liona memperkuat ketahanan tubuhnya.

Liona menyeringai, ia beringsut turun hingga posisinya terasa pas disana. Dia duduk tepat di bagian intim Eros. Dia ingin lelaki itu tersiksa secara nafsu dan tersiksa secara langsung!

"Ahh! Sialan lo! Minggir!!" Eros berusaha mencengkram bahu Liona. Namun gadis itu malah semakin menancapkan kuku tajamnya di area leher Eros.

Eros berteriak. Darah kini sudah membasahi setengah badannya. Sakit sungguh luar biasa ketika gadis di atasnya itu memindahkan kukunya ke area bahu miliknya.

"Bagaimana?" tanya Liona ketika membuka kemeja Eros setengah kemudian tanpa aba-aba langsung mencakar dan menancapkan kukunya dikedua sisi bahunya.

"ARGHHHHHH!! AHHGGGH!!" Mata Eros berkaca-kaca. "BANGSATT! BAJINGAN!! ARKHHHH!!!!" bentaknya kemudian langsung membalikkan Liona hingga kebawahnya kembali.

TRANSMIGRASI SANG KETUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang