TSK-13

38.4K 2.1K 26
                                    

VOTE DULU YAA🥺

"Haha, murahan! Liat tubuh lo sekarang, hampir telanjang bitch!" Arabella menatapnya dengan seringaian.

Ya, Liona hanya mengenakan tank top dengan rok sekolah. Namun gadis itu tampak bodoamat.

"Lo kenapa? Gue ada masalah apa sama lo, heum?" Liona menatapnya datar. Arabella tertegun, mengapa tatapannya terasa seperti tatapan Arka.

"Sebelumnya gue minta maaf, kita bahkan nggak kenal satu sama lain-"

"Okey, tapi apa ini?" Liona menatap seragamnya yang robek menjadi beberapa bagian. "Masalah lo apa hah?"

"Gue gak suka lo deket dengan Arka!" bentak Arabella menatapnya nyalang.

Liona tertawa. "Oh, kecemburuan?"

"Lo tawarin apa sampai dia mau jalan sama lo, hah? tawarin tubuh kah?" Arabella tampak memperhatikan lekuk tubuh Liona yang tampak jelas karna hanya mengenakan tank top. Gadis itu tampak menyerngit.

Liona menyadarinya kemudian tersenyum miring. "Kenapa? Merasa kalah?"

Arabella tertawa. "Yakin amat? lo kemana aja sama dia kemarin?" tanyanya mendekat dengan tatapan tak lepas dari Liona.

"Coba tebak!" Liona juga mendekat hingga keduanya berhadapan. Liona tersenyum.

"KEMANA AJA?!" bentak Arabella kepalang emosi. "Lo bener-bener murahan! Arka milik gue sialan, lo tau itu!!" gadis itu sedikit berkaca-kaca.

Liona tertegun dan mundur. Arabella menangis. "Seberapa suka lo sama dia?" tanyanya pelan.

"Arka cuma boleh sama gue..." Arabella mengacak rambutnya. "Cuma gue yang boleh dekat sama dia, lo gak boleh!"

"Gadis ini possessive," batin Liona.

Liona melihat Arabella dengan mata menyipit, tampak menikmati emosi yang berkobar di hadapannya. "Oh, kamu benar-benar posesif ya?" Liona tertawa kecil, matanya berkilat-kilat dengan tantangan. "Kalau gitu, lo pasti nggak mau tahu kalau kita pergi ke hotel bersama, kan?"

Arabella terkejut, wajahnya memucat. "Apa?" gumamnya.

"Ya, kami menghabiskan malam bersama," kata Liona dengan senyum sinis. "Tidur di tempat yang sama."

"BOHONG!" teriak Arabella, matanya berkaca-kaca dengan kemarahan. "Gue nggak percaya!"

"Percaya atau tidak, itu masalah lo sendiri," kata Liona santai. "Tapi Arka kelihatan sangat nyaman waktu itu. Mungkin lo seharusnya lebih baik jagain cowok lo sendiri."

Arabella tak bisa menahan diri lagi. Dengan teriakan marah, dia menyerang Liona, mencoba mencakar wajahnya. Namun, Liona dengan cekatan menangkis serangan itu, memegang pergelangan tangan Arabella dengan kuat.

"Lo pikir gur nggak bisa ngelawan?" kata Liona, matanya dingin. "Jangan remehin gue."

Arabella semakin marah. Dia melepaskan tangannya dari cengkeraman Liona dan mencoba menendang Liona di perut. Liona dengan sigap menghindar, langkahnya cepat dan lincah. Arabella berusaha lagi, kali ini mencoba menarik rambut Liona, namun Liona menangkap tangan Arabella dan memelintirnya ke belakang.

"Berhenti sebelum lo nyakitin diri lo sendiri," Liona memperingatkan, tetapi Arabella tidak mendengarkan. Dengan satu gerakan cepat, Arabella melepaskan diri dan meninju Liona di wajah, membuat Liona tersentak mundur.

Liona menyeka darah dari sudut bibirnya dan tersenyum. "Kamu benar-benar ingin berkelahi, ya?" Dia maju lagi, mengayunkan tinjunya ke arah Arabella. Pertarungan itu semakin sengit, keduanya bertukar pukulan dan tendangan.

TRANSMIGRASI SANG KETUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang