TSK-15

87.7K 4.6K 27
                                    

Vote dulu yaaaa

Liona sadar kemampuannya masih belum bisa menyamai kekuatan Stella yang dulu. Jiwanya adalah Stella, namun ini masih tubuh Liona. Jika tidak diasah lebih jauh, maka akan sia-sia. Tubuh itu masih lemah.

Karena itu juga, hampir setiap hari Liona bangun tengah malam untuk pergi ke pusat olahraga gym. Dimulai dengan latihan ringan hingga ke yang lebih berat. Mungkin belum seberapa, namun jika konsisten akan mendapat hasil yang baik.

Setiap malam, setelah memastikan semua orang tertidur, Liona menyelinap keluar dari rumah dan berjalan menuju gym. Dengan langkah-langkah yang penuh determinasi, ia mulai dengan pemanasan ringan. Jalan cepat di atas treadmill, dilanjutkan dengan peregangan untuk memastikan tubuhnya siap menghadapi latihan intensif.

Setelah pemanasan, Liona mulai dengan latihan kekuatan. Ia mengangkat beban yang semakin hari semakin berat, melatih setiap otot di tubuhnya. Setiap repetisi, setiap set, adalah perjuangan untuk menguatkan tubuhnya, mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Peluh mengalir deras, tetapi ia tidak berhenti. Ia tahu bahwa untuk mencapai potensi Stella dalam dirinya, ia harus bekerja keras tanpa henti.

Selain latihan angkat beban, Liona juga melatih ketahanan fisiknya. Ia melakukan berbagai jenis cardio, seperti berlari di atas treadmill, bersepeda statis, dan mengikuti kelas aerobik di gym. Latihan-latihan ini membantunya meningkatkan daya tahan dan stamina, membuat tubuhnya lebih kuat dan tidak mudah lelah.

Tidak hanya itu, Liona juga melatih fleksibilitas dan kelincahan. Ia mengikuti kelas yoga dan pilates, memperkuat inti tubuhnya dan meningkatkan keseimbangan. Setiap pose yoga yang ia kuasai, setiap gerakan pilates yang ia lakukan, membuat tubuhnya semakin siap menghadapi tantangan-tantangan ke depan.

Latihan-latihan ini tidak hanya mengubah fisik Liona, tetapi juga mentalnya. Ia menjadi lebih percaya diri, lebih fokus, dan lebih kuat dalam menghadapi berbagai rintangan. Meskipun jalannya panjang dan penuh dengan keringat dan kerja keras, Liona tahu bahwa ini adalah bagian dari perjalanan menuju kekuatan sejati.

Dengan setiap malam yang berlalu, tubuh Liona semakin kuat. Ia merasakan kekuatan Stella semakin menyatu dengan tubuhnya, dan ia tahu bahwa ia berada di jalur yang benar. Dengan determinasi yang tak tergoyahkan, Liona terus melatih kekuatan fisiknya, mengejar mimpi untuk menjadi lebih dari sekadar bayangan masa lalu Stella. Ia akan menjadi Liona yang kuat, tangguh, dan tak terkalahkan.

***

Liona berjalan diantara pepohonan didekat gedung olahraga. Tubuhnya lelah, keringat di sekitar pelipis menjelaskan betapa banyak usaha yang dia lakukan untuk mencapai tujuan.

Akhhh!

Bughhh

Srettt

Bughhh

"S-sial..!"

Liona mendengar perkelahian di gedung tak terpakai yang dia lewati. Gadis itu bersembunyi dan sedikit mengintip.

Matanya membulat dengan bibir menipis. Darah berceceran di mana-mana.

"Aghhhk Arriooon!!"

Liona menegang. Apa tadi katanya? Arion? Suara serak tadi, dia pernah mendengarnya.

Dia kembali mengintip. Disana ada seorang wanita berpenampilan telanjang bergerak liar didepan seorang cowok yang duduk dengan wajah datar. Bibirnya menyunggingkan senyum miring.

"Lebih liar!"

Ughhhh

Shit!

Jelas itu suara Alanrion.

TRANSMIGRASI SANG KETUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang