Follow akun instagram @wiwirmdni21
Mata Arion mengikuti gerakan tangan Liona dengan waspada, dan kemudian, dalam gerakan yang hampir tidak disadari oleh teman-teman mereka, Liona menurunkan tangannya, menyentuh lembut leher Arion, tepat di bawah garis rahangnya. Sentuhan itu membuat Arion terkejut, tetapi dia tetap diam, hanya tatapannya yang berubah, menjadi lebih dalam dan penuh pertanyaan.
Sentuhan di leher itu jelas merupakan area sensitif, dan Arion merasakan panas menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia menahan napas, tidak yakin apa yang akan dilakukan Liona selanjutnya. Namun, ketika dia melihat senyum miring di wajah Liona, dia tahu bahwa Liona sedang bermain-main dengannya, menguji reaksinya.
Liona mengangkat alisnya sedikit, senyumannya semakin melebar. "Gimana, kalian lihat sendiri, kan?" katanya, suaranya terdengar ringan dan hampir menggoda. "Kalau kalian bisa simpulkan sendiri, ya, terserah."
Para teman sekelasnya terlihat semakin bingung, beberapa dari mereka terlihat saling berbisik dengan tatapan bingung dan penasaran. Beberapa dari mereka berpikir bahwa Liona dan Arion memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan, sementara yang lain masih mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Arka tampak tidak nyaman dengan situasi ini, tetapi dia tetap diam, memilih untuk tidak ikut campur. Dia tahu betul bahwa Liona suka bermain-main dengan emosi orang lain, dan mungkin ini hanya salah satu dari cara Liona mengalihkan perhatian dari situasi yang tidak nyaman.
Sementara itu, Arion hanya bisa menatap Liona dalam-dalam, tatapannya penuh dengan emosi yang campur aduk. la merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dan ada sesuatu dalam tatapan Liona yang membuatnya semakin penasaran.
"Liona..." gumam Arion pelan, hampir seperti bisikan, suaranya rendah dan serak. Dia tidak yakin apa yang akan dikatakan, tetapi jelas bahwa Liona telah membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
Namun, Liona hanya tersenyum lebih lebar, mengabaikan gumaman Arion. Dia melepaskan tangannya dari leher Arion dan kembali menatap teman-teman sekelasnya. "Jadi, gimana? Kalian masih mau duduk di sini, atau sudah cukup tahu?" tanyanya, suaranya terdengar tajam.
Teman-temannya saling pandang, dan beberapa dari mereka akhirnya mengangguk pelan, mengambil keputusan untuk tidak menambah drama. "Oke, kalau gitu kita balik dulu, ya. Maaf ganggu, Liona," kata Rio akhirnya, mencoba menyelamatkan situasi.
Liona mengangguk, tampak sedikit lega. "Ya, nggak apa-apa. Hati-hati di jalan, ya," ucapnya, memberikan senyuman kecil yang tampak lebih tulus kali ini.
Teman-temannya satu per satu mulai keluar dari kamar, meninggalkan Liona dan Arion bersama dengan Arka. Setelah pintu tertutup, keheningan kembali mengisi ruangan.
Liona menoleh ke arah Arion, senyumnya masih menggoda. "Apa gue terlalu keras?" tanyanya dengan nada main-main, meski ada sedikit keprihatinan dalam tatapannya.
Arion hanya menggeleng pelan, masih terkejut dengan tindakan Liona yang tak terduga. "Enggak, lo... Itu bahaya Liona," jawabnya akhirnya.
Liona mengangguk, puas dengan jawaban Arion. Dia duduk kembali di tepi tempat tidur, merasa sedikit lega meski situasi tadi cukup membuatnya jengah. "Baguslah," katanya singkat, sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela, memperhatikan hujan yang masih turun deras di luar.
Arka mengamati Liona dan Arion bergantian, matanya menyipit dengan kecurigaan. Dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan interaksi mereka, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
"Kalian beneran cuma teman?" tanyanya, suaranya rendah.
Arion tampak terkejut mendengar pertanyaan itu, sementara Liona hanya mengangkat bahu dengan senyum tipis di wajahnya. "Ya, kita hanya teman," jawab Liona dengan tenang, suaranya terdengar meyakinkan meskipun ada sedikit nada provokatif di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI SANG KETUA
Fantasy❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Peringkat Mengesankan: #1 in mafia [18 Agustus 2024] #1 in fantasi [21 Agustus 2024] #1 in misteri [27 Agustus 2024] #1 in thriller [27 Agustus 2024] #1 in teka-teki [28 Agustus...