TSK-08

94.2K 5.6K 30
                                    

Aku mau kalian Vote cerita ini dulu yaa kemudian follow ig @wiwirmdni21

Happy Reading!!

Liona menarik dagu Ilona untuk menghadap ke arahnya. Liona tersenyum tipis ketika gadis di depannya tampak berusaha menghindar. Digenggamnya erat dagu itu kuat dengan kuku yang kian menekan kuat kulit Ilona.

"Stop gangguin gue pelacur sialan." bisik Liona di telinga Ilona. "Lo nggak tau kan sebahaya apa jejak digital? Dan gue punya semua jejak digital lo."

Ilona membulatkan matanya. Gadis itu memberontak dengan wajah pucat. "Apa yang lo maksud?!"

Liona semakin menekan kukunya di dagu gadis itu. Ia menyeringai, "Lo nggak paham? Apa gue sebarin dulu baru lo sadar?" katanya sambil senyum. "Anak dari hubungan gelap Hendra Pradiningdrat dengan Sarnina Winata ternyata pernah tidur dengan saudaranya sendiri."

"Akhhhhh!" pekik Ilona keras. "TOLOOONGG SESEORANG TOLONGG!!" teriaknya tiba-tiba.

Liona bahkan sampai mengerutkan dahinya bingung. Namun di detik berikutnya ia kembali menyeringai. "Dasar playing victim."

"KALIAN BERDUA!!" teriak suara Pak Bisma dari belakang kerumunan siswa.

"PAK TOLONG SAYA PAK.." teriak Ilona dengan air mata di pipinya.

Liona terkekeh kemudian beranjak. "Tolongin nih pak, kasian anaknya lagi sekarat." katanya enteng.

Ilona menangis ketika Pak Bisma mendekat. Liona menatapnya jengah, kemudian tanpa rasa ragu ia menginjak pergelangan kaki Ilona kuat hingga sedikit menimbulkan suara geseran tulang disana.

"Akhhhhhhh!!! BRENSEKKKK LO LIONAA!!!" teriak Ilona dengan wajah memerah menahan sakit.

Liona tersenyum lebar. "Apa? padahal gue nggak ngelakuin apapun?" katanya. Ia puas, sangat puas.

"KALIAN BERHENTI SEKARANG!!" teriak Pak Bisma membantu Ilona berdiri.

"Aku nggak bisa berdiri pak, Liona injak kaki saya." adu Ilona.

Liona mengangkat bahu tidak peduli. Dia berani melakukannya karna sudah pasti dia yang akan jadi tersangka dengan bukti kuat kuah bakso di seragam Ilona.

"Ikut ke ruang BK kamu!" perintah Pak Bisma dengan mata nyalang.

"Iya Pak." kata Liona santai kemudian berjalan pergi.

"Sialan." gumam Ilona dengan tatajam tajamnya menatap punggung Liona yang semakin jauh.

"Kamu tidak apa Ilona?"

"Aku nggak mau tau pokoknya si Liona harus dapet hukuman berat Pak!!" kata Ilona menggebu.

"Kami telpon orang tua kalian dulu ya?"

Ilona mengangguk lemah kemudian berusaha berdiri dibantu Pak Bisma.

***

Liona menatap lapangan dari rooftop sekolah dengan pandangan datar. Tepat saat itu juga dia melihat Hendra dan Nina yang baru sampai berjalan beriringan kearah ruang BK.

"Ck, giliran putri kesayangan mereka kompak gini datangnya." desis Liona.

Cklekk

Suara pintu terbuka dari arah lain membuat Liona menoleh. Gadis itu menyadari jika disana terdapat ruangan kecil seperti gudang yang pintunya sedikit terbuka.

"Hh? Perasaan nggak ada deh ruangan kayak gini disini? Atau emang akunya aja yang nggak merhatiin?" gumam Liona berjalan mendekat.

"Kayaknya gudang.." gumam Liona mendorong pintu itu.

TRANSMIGRASI SANG KETUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang