22| Bathtub

177 7 0
                                    


Guys, mau nanyaa, pentingg!

Biasa kalian buka WP tuh seringnya pagi, siang, sore, malam sih?

Btw, hari ini update lagi.

Mau jadwalin hari buat update sebenernya, tapi takut berhalangan (biasanya sih karena lupa).

Random aja gapapa yaa??

===

"Yang ini, terus ini, ini ... hm ... sekalian ini juga," gumam Cantika mengeluarkan satu per satu barang dari tas jinjing besar miliknya. Seperti akan kabur dari rumah.

Ben bertolak pinggang sambil geleng-geleng kepala melihat banyaknya barang yang akan difoto oleh Cantika. Akhir pekan ini dia memang berjanji untuk membantunya, tapi siapa sangka gadis itu membawa semua produk yang akan dipromosikannya di media sosial?

Di waktu senggang kemarin, Ben penasaran dan mencari akun media sosial milik Cantika. Ternyata tak sulit menemukannya karena gadis itu menggunakan namanya. Meski seperti katanya, Cantika bukan influencer atau selebriti media sosial dengan ratusan ribu pengikut, tapi akunnya cukup hidup.

Foto-fotonya tak tampak diambil oleh seorang profesional, namun siapa yang peduli jika wajah rupawan Cantika berada di dalam frame? Foto selfienya sendiri saja sudah terlihat estetik.

Berbeda dengan Cantika, Ben sama sekali tidak tertarik dengan media sosial. Akun pribadinya seperti rumah berdebu. Terakhir kali mengunggah foto saat meraih gelar master. Sedangkan akun media sosial perusahaan dipercayakan pada orang yang bekerja khusus di bidang pengelolaan konten dan foto.

Sejak pagi, Ben ikut membantunya memotret atau mengambilkan barang-barang. Mulai dari foto produk yang tidak memerlukan wajahnya hingga produk-produk yang harus satu bingkai dengannya, seperti lip tint, skincare, topi, head band, jaket, kaus kaki, hingga tibalah pada beberapa produk terakhir.

Matahari semakin meninggi, cuaca begitu terik, ditambah Ben harus melihat pemandangan Cantika dalam swimsuit two pieces-nya. Bagaimana mungkin dia tidak kepanasan?

"Kamu nggak capek?" tanya Ben saat Cantika memeriksa hasil foto-foto yang dijepretnya barusan.

"Capek, sih."

"Mau break dulu nggak?"

"Nggak usah, tanggung dikit lagi." Matanya masih menatap layar ponsel, jarinya masih menggeser satu per satu foto.

Katanya, orang-orang bekerja sebagai KOL karena hobi. Apakah Cantika juga suka melakukan hal begini? Mengulas produk dan memamerkan diri di media sosial?

"Panas banget, loh. Kulit kamu udah terbakar."

Area kolam renang di rumah Barry sepenuhnya tempat terbuka, bukan kolam dalam ruangan seperti beberapa rumah yang didesain oleh Ben. Itu karena permintaan dari Barry sendiri dulu, menginginkan suasana bebas saat berenang.

"Nggak pa-pa, nanti bisa diedit di Snapseed atau Photoshop."

Bukan begitu maksud Ben. Dia tidak tega melihat Cantika berpanas-panasan hanya demi kolaborasi yang tampaknya tak seberapa itu. Sejak tadi Ben masih cukup waras untuk tidak menghentikan dan menggedong gadis itu ke dalam rumah. Tapi kalau terlalu lama terpapar sengatan matahari, Cantika bisa sakit.

Lelaki itu berjalan mendekati Cantika, memakaikan bathrobe ke tubuh yang sudah menghangat terbakar matahari. Agak terkejut, Cantika mengangkat kepala menatapnya.

"Mataharinya lagi terik banget, nanti kamu sakit kepala," ucap Ben, meletakkan tangan di atas kepala Cantika. "Lanjut foto di bathtube aja, gimana? Masih nyambung sama tema swimsuit."

FORBIDDEN ROMANCE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang