32| Adegan Dewasa

107 4 0
                                    

Di ceritaku kali ini tokohnya mayan banyak ya guys.

Kaarena saling berkaitan, jadi sulit kupangkas.

Semoga kalian ga kesulitan mengingat.

Dan as alwaysss, jangan lupa tekan tombol vote <3

===

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pi—maksudnya Pak Bayu, nggak pa-pa Olin ikut? Nanti kalau tiba-tiba ketemu kenalan Pak Bayu gimana?" tanya Olin ketika menemui Bayu di area lapangan golf.

Bayu tersenyum mendengkus. "Tenang aja sayang, hari ini cuma ada kami di lapangan golf ini."

"Kami?"

"Iya, teman-teman saya," ucap Bayu. Tatapannya meneliti penampilan Olin dari atas sampai bawah, kemudian meletakkan tangannya di pundak Olin. "Nggak percuma saya minta kamu datang. Saya suka baju kamu hari ini."

Polo shirt putih tanpa lengan dan rok putih senada di atas lutut yang kontras dengan warna kulit eksotis Olin seolah mengumbar daya tarik wanita itu. Dia amat percaya diri dalam memilih pakaian dan senang menonjolkan kelebihan yang dimilikinya. Meski tidak terlalu tinggi, tidak berkulit putih, tapi Olin memiliki pesonanya sendiri.

"Oh ya? Berarti pilihan Olin tepat, dong. Olin udah nebak, ini pasti sesuai selera Papi," kata Olin, melepaskan satu tangan Bayu dari pundaknya dan menggenggamnya.

"Kamu tau, senyum manis kamu itu bahaya?"

"Kenapa?" Bibir wanita itu menyeringai.

"Oh, jangan membangunkan naga tidur, Sayang."

"Bukannya udah bangun sejak tadi?" Dengan berani, jari-jari Olin menyentuh kepala ikat pinggang yang dikenakan Bayu. Bergerak perlahan turun ke satu titik. Gerakannya memprovokasi.

"Olin ...," desis Bayu.

"Hm?"

"Kamu memang nakal."

"Justru kesukaan Papi, kan?"

Secepat kilat, Bayu menyambar pergelangan tangan Olin. "Saya harus hukum kamu."

"Dengan senang hati." Suaranya penuh rayuan. Senyumnya tersirat godaan.

Tidak dapat menahan debur hasrat yang meledak-ledak, keduanya pun menuju toilet wanita. Menumpahkan seluruh gairah yang tidak dapat terbendung lagi.

***

Bayu lebih dulu keluar dari toilet sementara Olin merapikan pakaian dan riasannya. Disisirnya rambut yang sedikit berantakan, memulas ulang lipstiknya yang terhapus. Setelah mematut diri di cermin dan memastikan semua sudah rapi, Olin keluar dari toilet menyusul Bayu.

"Awh," pekik Olin saat tubuhnya menabrak seseorang di depan toilet. "Sorry," Dia mengangkat kepala untuk melihat sosok yang ditabraknya. Seseorang yang lebih tinggi darinya dengan tubuh tegap yang keras.

FORBIDDEN ROMANCE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang