33| All Wet

266 8 0
                                    


Halooo, selamat Hari Merdekaaa!!

Tanggal merah tetap UPDATE.

Btw, kalian ikut lomba gak??

Kalo aku, jalan-jalan di bazaar kompleks aja siih.

===

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak terakhir kali pergi untuk melihat-lihat bangunan, Ben belum bertemu lagi dengan Cantika. Gadis itu juga membalas pesan singkat-singkat, tidak mengangkat telepon dengan alasan tak sadar ada panggilan masuk karena sibuk, tidak juga lari pagi sejak mereka putus waktu itu.

Jujur saja Ben cukup kesulitan menghadapi mood gadis remaja yang baru beranjak dewasa itu. Apa ada yang salah dengan dirinya? Atau gadis itu sedang merajuk karena Ben belum sempat membantu tugasnya lagi? Saat tiba di rumah dan tidak melakukan apa-apa, Ben jadi kepikiran oleh gadis itu.

Siapa yang menyangka, tiba-tiba Cantika mengirimkan pesan, bertanya apakah Ben ada di rumah malam ini. Ben menjawab pesan itu cepat setelah membacanya.

Ben: Aku di rumah

Ben: Wassup, babe?

Kiara C: Boleh aku ke rumah kamu sekarang?

Ben: Sure!

Ben: Mau dijemput?

Kiara C: Ga usah

Ben tidak bisa menyembunyikan rasa senang sekaligus rasa khawatirnya sebab ini kejadian langka; Cantika yang lebih dulu datang ke rumahnya tanpa diminta, di hari kerja, dan pada malam hari. Ini bahkan sudah lewat dari jam malamnya.

Kalau biasanya gadis itu sudah harus pulang pada pukul sembilan atau sepuluh, Cantika malah berdiri di depan pintu rumahnya. Menekan bel, menunggu Ben membuka pintu.

Ben cukup terkejut saat mendapati ekspresi lain yang baru pertama kali dilihatnya di wajah Cantika. Dia sudah pernah melihat Cantika tersenyum, tertawa, cemberut, kesal, marah, dan menangis karenanya. Tetapi baru kali ini ia melihat raut nanar Cantika yang terluka dan sorot mata putus asanya.

Meski Cantika melipat bibirnya dan sedikit memalingkan wajah ke arah lain, Ben masih bisa menyaksikan mata sembabnya yang berair, serta hidung dan mukanya yang kemerahan.

"Hey, what's wrong?" tanya Ben merangkul pundaknya seraya membimbing gadis itu masuk ke dalam rumah.

Namun tidak ada tanda-tanda Cantika akan menjawab pertanyaannya. Gadis itu hanya bergeming dengan tatapan kosong. Sebelah tangannya menenteng tas jinjing seperti tas travel ukuran sedang.

Ben membawa Cantika ke dapur, memberikannya segelas air. Gadis itu menerimanya tanpa berkata apa-apa dan meneguknya sampai habis.

"Aku ... boleh tidur di sini?" tanya Cantika tiba-tiba dengan suara sedikit serak.

FORBIDDEN ROMANCE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang