54| Atensi

68 3 0
                                    


===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===


Setibanya di rumah, Cantika buru-buru mencuci bajunya yang ketumpahan kopi dan baju baru yang dibelikan Ben. Entah kenapa dia mengendap-endap dan merasa takut seperti ini. Padahal bisa saja menceritakannya pada Miko. Toh, tidak ada hal yang terjadi di antaranya dan Ben. Namun, Cantika merasa berat.

Lebih baik tidak membahas tentang Ben saat berdua dengan Miko. Itu akan lebih mudah untuk mereka. Mungkin dia terkesan seperti pengecut. Tapi, sungguh ... Cantika hanya ingin cari aman. Perasaan yang menghantuinya sejak tadi juga menahannya untuk bercerita pada Miko. Cantika tidak bisa memastikan, dia dapat mengatur ekspresinya ketika membicarakan Ben di depan Miko. Saat ini, hanya dengan mengingat nama Ben saja ia merasa berdebar.

Selesai membersihkan semuanya, Cantika menyiapkan barang-barang yang akan difotonya di akhir pekan untuk promosi. Cantika tidak punya banyak waktu untuk melakukan kegiatannya di media sosial selama mulai magang. Dia benar-benar sibuk. Oleh sebab itu, Cantika mulai mengurangi tawaran untuk promosi produk. Dia membatasi berapa banyak yang bisa diterimanya dalam sebulan.

Waktu bermainnya dengan Olin juga berkurang. Bagus kalau mereka masih bisa bertemu seminggu sekali. Kadang-kadang akhir pekannya terhalang oleh acara keluarga. Karena bukan lagi hanya keluarganya, ada keluarga Miko juga yang harus diprioritaskan. Itulah yang menyebabkan aktivitas Cantika semakin padat.

Nada alarm pintu terbuka kemudian terdengar. Tanda Miko sudah pulang. Cantika bergegas keluar kamar, menyambutnya.

"Kamu pulang lebih telat hari ini?" sapa Cantika memasang senyum cerianya.

"Iya, tadi aku mampir dulu. Besok acara ulang tahun Byana, kan?"

"Besok?" Cantika tergesa memeriksa ponsel dan terkejut melihat tanggal yang telah ditandai di kalender. "Astaga! Aku bener-bener lupa!"

Miko tersenyum. "Aku tau kamu pasti sibuk bikin konten besok, jadi aku udah beli sesuatu buat Byana. Coba kamu lihat, kira-kira ini sesuai seleranya nggak?" Kemudian menyerahkan tas karton besar padanya. "Kalau menurut kamu oke, kamu nggak perlu beli apa-apa lagi."

Cantika mengeluarkan benda dari tas belanja itu dan mengamati. Tas sequins. Sangat lucu, dengan telinga dan tanduk unicorn di bagian atasnya. Juga sekotak mainan aquabeads yang sedang tren di kalangan anak-anak.

Pria itu benar-benar perhatian. Cepat tanggap. Dan paling penting, pengertian.

"Mik, ini ... perfect!" serunya mengacungkan jempol ke arah Miko. "Kamu hebat bangettt, bisa ingat hal-hal kayak gini? Padahal kamu lebih sibuk dari aku. Belum lagi bikin sarapan hampir tiap pagi."

Miko memberinya tatapan paling manis yang pernah dilihatnya. "Sengaja, biar kamu terkesan. Mulai minggu depan aku bakal pulang lebih larut soalnya, digembleng Pak Dito."

FORBIDDEN ROMANCE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang