"Ranya, istirahat bareng yuk" ujar Ilham.
"eits, ngga boleh, Ranya istirahat sama kita bertiga" ujar Jevi.
"Ranya kamu udah punya pacar belum?" tanya Ilham.
"Be_
"Ranya, di tugguin Keegan" ujar Lastri dari ambang pintu. terlihat bibir Lastri yang memucat menahan gugup, rupanya dia sangat senang melihat Keegan sedekat ini.
"cukup Ranya, gue mundur deh kalau saingannya dia, masih mau hidup" ujar Ilham, pria itu langsung ngibrit keluar pintu dan melewati keegan yang menatap heran. Mengingat jika Keegan marah semuanya akan di buat hancur.
"Tanyain keadaan gue" ujar Kyle memegang dadanya yang naik turun.
"ada apa? kok Ranya sampe di cariin Keegan?" tanya Jevi, tadi pagi dia ke perpus untuk mengembalikan buku yang beberapa hari sempat ia pinjam, setelah ke perpus dia langsung kembali ke kelas, pantas saja jika dia tidak tau permasalahan yang terjadi tadi pagi.
Clara menceritakan sedikit kejadian tadi pagi, "Ranya, jantung lo aman ngga?" tanya Jevi.
Ranya menghampiri Keegan yang duduk di kursi depan kelas Ranya.
"Ada apa?" Ranya langsung duduk di samping Keegan.
"Antek-antek lo mana? ngga ikut?" tanya Ranya.
"tau dari mana kelas gue disini?" tanya Ranya lagi, namun tak kunjung di jawab oleh Keegan.
"punya mulut buat apa? lo bisu?" ujar Ranya sudah merasa kesal.
tanpa aba-aba, Keegan langsung menarik tangan Ranya, pergi dari kelas gadis itu.
"Ranya di bawa Keegan, dia mau di apain ya" ujar Kyle.
"ikutin yok" ujar Jevi.
"tapi gue takut ketauan" ujar Clara.
"ck, singkirin dulu takut lo itu, buang jauh-jauh, kalau perlu ke danau toba sekalian" celetuk Kyle, seperti biasa, gadis itu tidak akan bisa santai jika sudah berhadapan dengan Clara.
mereka bertiga mengikuti langkah Keegan dan Ranya.
"mau kemana?" tanya Ranya. Keegan membawa Ranya ke parkiran.
Keegan membukakan pintu mobil untuk Ranya, "masuk" ujarnya.
Ranya menurut, "kita bolos? lo gila apa gimana si, ini hari pertama gue sekolah, jangan bikin gue kena masalah" ujar Ranya memarahi Keegan. Keegan terdiam duduk di kursi pengemudi, beberapa detik kemudian pria itu keluar dari mobil dan menuju pintu mobil sebelahnya, ia kembali membukakan pintu untuk Ranya, "nanti pulang sekolah bareng gue" ujar Keegan.
"nggak"
"nolak gue?"
"kenapa nggak?"
"gue jemput ke kelas" ujar Keegan, pria itu tidak suka penolakan, ia akan melakukan apapun agar keinginannya bisa terlaksanakan.
❄❄❄
"Ranya, lo habis di apain?" tanya Clara.
"Aman" ujar Ranya tersenyum.
seisi kantin menatapnya, dengan misuh misuh kecil yang terlihat seperti bebek yang kelaparan.
"mereka liatin gue lagi, kenapa dah?"
"mereka liat lo di gandeng sama Keegan, kayaknya lo bakalan jadi topik pembicaraan mereka setiap hari, Ra" ujar Jevi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Teen FictionRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...