Keegan berbaring di atas ranjang, tangannya terlipat di belakang kepala, memandangi langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang pada Ranya, yang saat ini sedang kerja kelompok di rumah temannya. Jam di dinding menunjukkan hampir pukul tujuh malam. Sudah saatnya ia bersiap untuk menjemput Ranya. Dengan malas, ia meraih handphonenya dari meja di samping ranjang.
Namun, saat ia mengaktifkan layar, notifikasi pesan dari grup chat circlenya muncul. Grup itu terdiri dari Keegan, Jeff dan Tanra, sahabat-sahabat terdekatnya. Pesan dari Tanra menarik perhatiannya pertama kali.
Keegan terkejut, jantungnya berdebar kencang. Kemarahan perlahan mulai membakar di dalam dirinya. Amel, perempuan yang selama ini selalu mengaguminya secara berlebihan, ternyata yang bertanggung jawab atas insiden yang hampir membuat dirinya kehilangan Ranya beberapa hari yang lalu. Keegan mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. Ia merasa darahnya mendidih.
Dengan cepat, ia mengetik pesan balasan di grup tersebut.
Keegan tidak menjawab lagi. Ia berdiri, meraih jaketnya, dan melangkah keluar kamar dengan langkah cepat. Hatinya dipenuhi oleh kemarahan dan tekad. Ia harus menghadapi Amel dan menyelesaikan masalah ini sekarang juga.
Keegan melangkah keluar rumah dengan langkah cepat, menuju tempat di mana ia tahu Amel biasanya berada. Di dalam pikirannya, kenangan saat Ranya hampir terluka terus terputar, semakin membakar emosinya. Bagaimana bisa Amel melakukan hal sekeji itu hanya karena obsesi yang tak masuk akal?
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Teen FictionRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...