Setelah lulus dari universitas, Ranya dengan tekad yang sama seperti saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus, mulai merintis karir sebagai desainer. Dia memulai dari bawah, bekerja keras untuk membangun portofolionya dengan desain-desain yang penuh inovasi dan detail. Malam-malam panjang dihabiskan dengan sketsa, menciptakan konsep, dan bereksperimen dengan berbagai material.
Karyanya mulai diperhatikan oleh beberapa tokoh penting dalam industri fashion. Satu per satu, namanya mulai dikenal. Ranya tidak hanya berhasil mendesain pakaian yang indah, tapi juga menghadirkan cerita dalam setiap potongannya. Setiap koleksi yang dia luncurkan selalu dinanti-nantikan, dan perlahan, dia mulai dikenal sebagai desainer muda berbakat dengan visi yang unik.
Berkat kerja kerasnya, Ranya kini menjadi salah satu desainer terkenal di negaranya. Namanya sering muncul di majalah-majalah mode, dan karyanya dipakai oleh selebriti serta orang-orang berpengaruh. Meski kesibukan karirnya kian meningkat, dia tidak pernah melupakan prinsip yang membawanya ke puncak—kreativitas dan dedikasi. Setiap kali dia berdiri di panggung setelah peragaan busana, dengan tepuk tangan meriah mengiringi, Ranya selalu teringat pada perjalanannya yang panjang dan penuh perjuangan.
Di sisi lain, Keegan juga menjalani perjalanan yang tidak kalah mengesankan. Setelah mengambil alih perusahaan keluarganya, dia langsung dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk membawa perusahaan itu ke level yang lebih tinggi. Meski usianya masih muda, Keegan menunjukkan ketajaman bisnis yang luar biasa.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan berkembang pesat. Dia berhasil menavigasi tantangan-tantangan besar, dari persaingan pasar yang ketat hingga perubahan teknologi yang cepat. Keegan memimpin dengan ketegasan, tetapi juga dengan visi yang jelas untuk masa depan. Dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu yang terdepan di industri.
Keegan tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga berinvestasi dalam inovasi dan kesejahteraan karyawannya. Dia menciptakan budaya kerja yang inklusif dan inspiratif, di mana setiap orang merasa dihargai. Kesuksesan yang dia raih bukan hanya hasil dari strategi bisnis yang cerdas, tetapi juga dari kepeduliannya terhadap orang-orang yang bekerja bersamanya.
Meski keduanya sibuk dengan karir masing-masing, kenangan masa lalu tidak pernah benar-benar hilang. Ada saat-saat di mana Ranya, di tengah kesibukannya sebagai desainer, teringat pada Keegan. Begitu pula dengan Keegan, yang meskipun dikelilingi oleh kesuksesan, seringkali mendapati pikirannya melayang kepada Ranya. Keduanya telah mencapai puncak di bidang yang mereka geluti, tetapi ada sesuatu yang terasa kurang, sebuah hubungan yang dulu pernah begitu berarti bagi mereka.
Meskipun mereka berada di jalur yang berbeda, ada perasaan bahwa takdir masih mengikat mereka. Dunia mungkin berubah, tetapi koneksi yang pernah mereka miliki tetap ada, menunggu waktu yang tepat untuk kembali menyatukan mereka. Di tengah gemerlap kesuksesan, baik Ranya maupun Keegan menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dicapai hanya dengan kerja keras dan ambisi—hal-hal yang mungkin akan membawa mereka kembali ke jalan yang sama.
❄❄❄
Selama bertahun-tahun berkarir sebagai desainer, Ranya tidak hanya mengukir namanya di industri fashion, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak desainer muda. Setiap proyeknya adalah petualangan baru, di mana dia mengeksplorasi batas-batas kreativitasnya dan merangkul tantangan dengan antusiasme yang sama seperti saat dia pertama kali memulai karirnya.
Dalam sebuah wawancara pers yang diadakan di showroom barunya, Ranya menceritakan perjalanan karirnya, berbagi cerita tentang perjuangan dan kesuksesan yang telah dia capai. "Setiap desain adalah cerminan dari perjalanan pribadi saya," ujarnya. "Saya percaya bahwa fashion bukan hanya tentang pakaian, tetapi tentang bagaimana kita menyampaikan siapa kita sebenarnya."
Meski demikian, di balik kesuksesannya, Ranya merasa ada sesuatu yang masih hilang. Terkadang, saat melihat desain-desain yang menggugah emosi atau mendengarkan musik yang mengingatkannya pada masa lalu, dia merasa ada kekosongan yang tidak bisa diisi dengan pencapaian profesional. Dia sering kali bertanya pada dirinya sendiri apakah ada bagian dari hidupnya yang masih perlu diperbaiki, atau jika ada seseorang yang seharusnya berada di sampingnya untuk berbagi momen-momen berharga tersebut.
Keegan, di sisi lain, menikmati kesuksesan yang dia raih dengan keras dan dedikasi. Perusahaannya sekarang dikenal sebagai salah satu pemain utama di industri, dan dia sering diundang untuk memberikan kuliah dan berbicara di konferensi bisnis. Dia dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun bijaksana, dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan menjadikannya sebagai panutan di dunia bisnis.
Suatu sore, saat duduk di kantornya yang luas dengan pemandangan kota yang gemerlap, Keegan menerima sebuah tawaran investasi besar dari luar negeri. Proyek ini berpotensi membawa perusahaan ke level internasional, dan semua orang menantikan arah baru yang akan diambil. Namun, saat dia menandatangani dokumen penting tersebut, dia merasa tidak sepenuhnya puas.
Di tengah semua pencapaiannya, Keegan sering memikirkan tentang Ranya. Dia sering mengingat kembali saat-saat mereka SMA, saat mereka berbicara tentang impian dan harapan mereka. "Dia lagi ngapain ya?" tanya Keegan pada dirinya sendiri, sembari memandang ke luar jendela. "Mau nelfon tapi takut ganggu" ujar Keegan.
Walaupun keduanya sibuk, tapi mereka tidak pernah lupa untuk berkomunikasi, walaupun hanya sekedar menanya kabar atau hal lainnya. Mereka pun akan menyempatkan waktu untuk bertemu di hari minggu.
Kehidupan membawa mereka ke jalur yang berbeda, tetapi jejak masa lalu tetap ada di dalam hati mereka. Suatu hari, secara tak terduga, Ranya dan Keegan bertemu kembali. Perkenalan mereka berlangsung dalam sebuah acara amal yang diadakan oleh salah satu lembaga filantropi terkemuka, yang kebetulan juga melibatkan keduanya.
Ranya, yang mengenakan gaun sederhana namun elegan, sedang berbicara dengan tamu lain ketika dia melihat Keegan memasuki ruangan. Keegan, yang mengenakan setelan hitam yang rapi, juga terkejut melihat Ranya di tengah kerumunan. Mereka saling bertatapan, dan dalam sekejap, mereka saling tertawa. Tidak menyangka jika akan bertemu dalam satu project.
Setelah beberapa saat, mereka saling mendekat. "Sayang" kata Keegan dengan senyum yang penuh arti. "tau gitu mah tadi berangkat bareng aja" ujarnya.
Ranya tersenyum kecil. "Kamu ngga ngomong si" ujar Ranga.
Mereka berbicara sepanjang malam, berbagi cerita tentang perjalanan hidup mereka dan bagaimana mereka masing-masing berusaha menemukan keseimbangan antara kesuksesan dan kebahagiaan pribadi. Malam itu, mereka menyadari bahwa meskipun hidup telah membawa mereka ke arah yang berbeda, mereka masih memiliki ikatan yang kuat, ikatan yang tidak pernah pudar.
Saat acara amal berakhir, Keegan dan Ranya pulang dengan mobil yang sama. mereka merasa lebih siap untuk menghadapi masa depan, baik sebagai individu yang sukses maupun sebagai pasangan yang memahami satu sama lain dengan lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Teen FictionRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...