Part 50

38 1 0
                                    

Setelah beberapa bulan menjalani kehamilan, Ranya dan Keegan merasa sudah saatnya untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Keegan dengan penuh perhatian mengantar Ranya ke rumah sakit, memastikan semuanya berjalan lancar. Mereka berdua masuk ke ruang tunggu, saling memandang dengan campuran rasa cemas dan antusias.

“Jangan khawatir, Ya. Semua akan baik-baik aja,” kata Keegan sambil menggenggam tangan Ranya.

Ranya tersenyum kecil, meski tangannya terasa sedikit dingin karena gugup. “Aku cuma penasaran, sih. Tapi mungkin sedikit khawatir.”

Keegan mencubit lembut pipi Ranya. “Kita sudah melewati banyak hal bersama. Ini cuma satu lagi langkah menuju kebahagiaan kita yang lengkap.”

Tak lama kemudian, nama Ranya dipanggil, dan mereka menuju ke ruang pemeriksaan. Dokter menyapa mereka dengan ramah, lalu meminta Ranya untuk berbaring di meja pemeriksaan. Keegan duduk di sampingnya, memegang tangan Ranya dengan lembut.

Dokter mulai melakukan pemeriksaan dengan alat ultrasound, dan Ranya bisa melihat gambar-gambar di layar monitor. Keegan berusaha menenangkan Ranya yang tampak sedikit tegang.

“Semua tampak baik sejauh ini,” kata dokter sambil mengamati layar. “Tapi ada hal menarik yang perlu kita bicarakan.”

Ranya menatap dokter dengan mata penasaran. “Apa itu, Dokter?”

Dokter tersenyum dan menunjuk layar monitor. “Ini hasil pemeriksaannya. Sepertinya Anda sedang mengandung anak kembar.”

Keegan dan Ranya saling berpandang dengan mata terbuka lebar, terkejut dengan berita tersebut. “Anak kembar?” tanya Keegan dengan nada tidak percaya.

“Iya, betul,” jawab dokter dengan yakin. “Kembar dua. Ini berita yang sangat luar biasa. Kedua bayi tampak sehat dan berkembang dengan baik.”

Ranya merasa campur aduk antara bahagia dan terkejut.Keegan memeluk Ranya dengan erat, merasa sangat bahagia dan terharu. “Hebat banget kamu, sayang.”Ranya tersenyum sambil mengusap air mata di pipinya.


"Kembar bisa jadi tantangan tersendiri, tetapi dengan perawatan yang baik, semuanya bisa berjalan lancar. Kami akan memastikan Ranya mendapatkan semua yang dia butuhkan untuk kehamilan ini.”

“Terima kasih, Dokter,” kata Keegan sambil mengucapkan terima kasih.

“Tidak masalah,” jawab dokter. “Kami di sini untuk membantu. Kalian bisa membuat janji untuk pemeriksaan rutin berikutnya di resepsionis.”

Keegan dan Ranya keluar dari ruang pemeriksaan dengan perasaan yang penuh. Ranya menatap Keegan dengan mata berbinar. "Aku ngga percaya kalau kamu hamil kembar sayang."

Keegan menggenggam tangan Ranya dengan penuh kasih. “Kita akan menghadapi semuanya bareng-bareng oke. Apa pun yang terjadi, aku akan selalu ada di samping kamu.”

Mereka keluar dari rumah sakit dengan langkah yang lebih ringan, berbicara tentang bagaimana mereka akan mempersiapkan diri untuk kedatangan bayi kembar mereka.

"Keegan, kita harus buat nama satu lagi" kata Ranya dengan semangat. Mereka baru menemukan satu nama yang cocok.

"Okee, nanti kita cari"

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang