Sebulan setelah kepergian Shasa, hidup mulai kembali berjalan normal bagi Keegan, Ranya, dan teman-teman mereka. Walaupun Shasa sempet memperkeruh keadaan, bagaimanapun juga dia pernah menjadi teman baik mereka, kehidupan tidak lagi terasa begitu berat. Ranya, yang sebelumnya larut dalam perasaan bersalah, kini mulai belajar untuk melepaskan. Itu semua berkat dukungan Keegan yang tak pernah lelah berada di sisinya, memastikan bahwa dia tidak merasa sendirian.
Di kantin sekolah, suasana terasa hangat dan penuh canda. Keegan, Ranya, Jeff, Tanra, Jevi, Kyle, dan Clara duduk bersama di meja panjang, menikmati makanan mereka sambil sesekali tertawa mendengar lelucon yang dibuat oleh Tanra dan Jeff. Seperti biasa, Jeff dan Jevi sering terlibat dalam adu mulut kecil, yang kini sudah menjadi hiburan rutin bagi mereka semua.
"Jeff, kalau ngomong tuh pake otak, jangan asal nyebut nama orang, dasar tukang jual nama," sindir Jevi sambil melipat tangan di dada. Mata gadis itu menatap Jeff dengan tajam, rupanya dia masih kesal saat Jeff mengatakan ke ibu ibu kantin kalau Jevi memarahi dirinya karena terlalu lama menunggu makanan siap, sehingga ibu kantin terpaksa mendahulukan Jeff yang memesan beberapa porsi makanan untuk dirinya dan juga teman teman satu meja.
Jeff, yang memang sudah terbiasa dengan respons Jevi, hanya tertawa. "Yah, Jev, kan niat gue baik, biar lo ngga kelaparan," balas Jeff sambil menahan tawa.
"Mending gue kelaparan dari mana nama gue di pake buat ngantri makanan biar cepet." ujar Jevi sangat kesal.
Semua teman-teman mereka tertawa, bahkan Clara yang paling mengeraskan tawanya. "Gue curiga kalau Jeff tuh sebenernya suka sama Jevi, iya kaan?" celetuk Clara dengan nada menggoda, membuat semua orang di meja itu terdiam sejenak.
Jevi yang mendengar celetukan itu langsung memalingkan wajahnya dengan pipi yang memerah. "Apaan sih, Clara. Nggak ya! " bentaknya dengan nada kesal yang tidak terlalu serius, sementara Jeff hanya terkekeh pelan, tidak mengiyakan tapi juga tidak membantah.
Tanra, yang duduk di samping Kyle, melirik ke arah teman-temannya yang lain, lalu memutuskan untuk tidak ikut dalam pembicaraan itu. Sebaliknya, dia lebih fokus pada makanannya dan sesekali mengobrol kecil dengan Kyle, memberikan perhatian kecil yang sebenarnya tidak terlalu mencolok, tetapi cukup terlihat jika diperhatikan lebih dekat. Tanra sering membantu Kyle mengambil minuman, atau mengingatkan Kyle untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas karena perut Kyle yang agak sensitif.
Namun, Kyle tampaknya tidak menyadari perhatian-perhatian kecil itu. Dia menganggapnya sebagai hal yang biasa dilakukan oleh seorang teman. Baginya, Tanra hanyalah salah satu sahabat yang sangat dia hargai, dan dia tidak pernah berpikir lebih jauh dari itu. "Tan, thanks, minumannya enak banget," ucap Kyle sambil tersenyum, menunjukkan lesung pipinya yang membuatnya terlihat lebih cantik.
Tanra hanya mengangguk sambil membalas senyuman Kyle. Meski begitu, ada sedikit kekecewaan yang tersembunyi di balik senyumannya. Dia tahu bahwa perasaannya kepada Kyle tidak akan mudah untuk diungkapkan, dan mungkin juga tidak akan pernah bisa terbalas. Tapi, Tanra memilih untuk menikmati momen-momen kecil ini, di mana dia bisa dekat dengan Kyle tanpa harus memikirkan hal-hal yang lebih dalam.
"Eh, guys, kita harusnya pergi jalan-jalan bareng ngga si? liburan semester yuk lah, kapan lagi iya kan?" usul Jeff tiba-tiba, mencoba mengubah suasana menjadi lebih ceria. "roadtrip, atau pergi ke pantai gitu, asik kayaknya!"
Ranya, yang duduk di samping Keegan, menoleh ke arah Jeff dan tersenyum. "Sounds good. Gue rasa kita semua butuh refreshing," ucapnya. Keegan mengangguk setuju.
"Setuju!" seru Clara sambil mengangkat tangannya dengan semangat. "Tapi, mending ke pantai aja ngga si? biar rileks gitu, haha. Soalnya otak gue setres"
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Fiksi RemajaRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...