Part 28

27 2 0
                                    

Keegan tidak berangkat ke sekolah hari itu. Suhu tubuhnya yang masih tinggi membuatnya harus istirahat total di rumah. Maya, ibunya, terus memantau kondisinya dan memberikan obat yang diperlukan.

Di sekolah, Jeff dan Tanra memperhatikan kehadiran Keegan yang tidak biasa. Mereka mengobrol di koridor saat istirahat.

"Keegan ngechat lo ngga,kenapa dia ngga berangkat?" tanya Jeff kepada Tanra.

"Nggak, pchat gue semalem aja belum dia baca" ujar Tanra.

Mereka memutuskan untuk bertanya pada Ranya, yang terlihat duduk di kantin bersama teman-temannya. Jeff dan Tanra mendekati meja Ranya.

Jeff dan Tanra ikut bergabung duduk di meja mereka. "Ra, Keegan kenapa ngga berangkat?"

"Gimana si, temen kelasnya kok ngga tau" celetuk Clara.

"kaleng rombeng, emang kalau temennya harus tau semuanya? gue chat semalem aja belum di baca sama dia, gimana gue mau tau kondisi dia gimana"

"julukan apa lagi ini? kemarin lampir, sekarang kaleng rombeng. NAMA GUE CLARA. C-L-A-R-A. CLARA" ujar Clara.

"gue comot mulut lo nih, brisik amat" ujar Jeff.

"Ssttt, brisik ah" ujar Jevi melerai perdebatan tersebut.

Ranya yang sedang menikmati makan siangnya mengangkat kepalanya. Dia menjelaskan kenapa Keegan tidak berangkat sekolah.

"Ra, keegan kenapa?" ujar Tanra bertanya ulang.

Keegan, dia lagi sakit. Kemarin pas pulang nglatih basket dia demam, jadi hari ini dia ngga berangkat" ujar Ranya memberi tau.

"Pantesan dia jarang buka hp" ujar Jeff.

"dia ngga ngirim surat ke kelas gitu? nitipin ke lo berdua atau kesiapa, kok bisa kalian ngga tau?" tanya Kyle.

"Ya elahhh, pemilik sekolah mana mau si ribet kaya gitu, tinggal telfon gurunya langsung. Udah beres" ujar Tanra.

"bener juga, enak banget ya." ujar Kyle. Gadis itu memakan ice cream yang ia beli.

"lo mau jenguk dia?" tanya Jeff kepada Ranya.

"rencananya sih pulang sekolah ini mau jenguk, kalian mau ikut?" tanya Ranya.

"Ah, nggak. Nanti aja kalau ngga ada lo, misalkan bareng yang ada kita cuma jadi nyamuk doang" ujar Tanra.

mereka tertawa kecil. "bener tuh bener, udah lah nanti aja" ujar Jeff.

Percakapan mereka berlanjut tentang keadaan Keegan dan kegiatan di sekolah. Jeff dan Tanra terlihat sedikit lebih tenang setelah mengetahui kondisi Keegan dari Ranya.

"Bentar lagi ada festival makanan. Mau ikut ngga lo?" tanya Jevi kepada Jeff dan Tanra.

"Ikut deh, mau ngeborong makanan yang banyak." ujar Tanra, matanya membayangkan banyaknya makanan yang berjejer di hadapannya.

"duhh dasar. giliran makanan aja langsung ijo matanya." ujar Clara.

"tuh kan. Dia nih yang mulai, kalau gue lanjutin juga bisa nih berantem sampe masuk polsek." ujar Tanra menatap tajam Clara.

***

Setelah pulang sekolah, Ranya memutuskan untuk langsung mengunjungi Keegan di rumah. Dia membeli beberapa makanan ringan dan obat-obatan sebagai tambahan untuk membantu Keegan merasa lebih baik. Sesampainya di rumah Keegan, Ranya disambut dengan hangat oleh Maya.

Ranya, Makasih yaa udah mau datang jengukin Keegan. Keegan ada di kamar. Yuk tante anter kamu"

Ranya mengikuti Maya menuju kamar Keegan. Begitu membuka pintu, dia melihat Keegan terbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya, tampak lelah dan pucat. Keegan memandang Ranya dengan senyum lemah.

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang