47. Pernikahan

78 6 0
                                    

Di sebuah gedung besar dengan dekorasi megah yang dipenuhi bunga-bunga segar, hari pernikahan Keegan dan Ranya berlangsung meriah. Ranya tampak anggun dengan gaun pengantinnya yang dirancang khusus, sementara Keegan, dengan jas hitamnya yang elegan, berdiri di sisi altar dengan senyum tipis namun penuh arti. Kedua mempelai ini dikelilingi oleh teman-teman dekat mereka yang menjadi bridesmaid dan groomsmen: Kyle, Jevi, Clara, Tanra, Jeff, dan beberapa teman lainnya yang siap mendampingi mereka sepanjang acara.

Acara dimulai dengan dentingan musik yang syahdu, diiringi para bridesmaid dan groomsmen yang berjalan beriringan menuju altar, membawa aura kebahagiaan dan keceriaan. Tepuk tangan riuh terdengar saat Ranya dan Keegan melangkah menuju pelaminan. Senyum merekah tak bisa hilang dari wajah mereka, terutama saat menyadari betapa banyaknya teman-teman yang datang untuk memberi selamat.

Setelah prosesi resmi usai, mereka berdua menyambut para tamu yang mengucapkan selamat dengan antusias. Pengusaha-pengusaha teman Keegan mengelilinginya, memberikan ucapan yang hangat. "Selamat, Keegan! Akhirnya lo resmi juga! Gue doain semoga pernikahan lo langgeng dan bisnis lo makin sukses," ujar salah satu temannya sambil menjabat tangan Keegan.

"Thanks, bro! Gue juga doain lo sukses terus!" balas Keegan sambil tertawa kecil. Ia merasa bersyukur memiliki banyak teman yang mendukungnya.

Sementara itu, Ranya dikerumuni teman-teman kuliahnya yang tak kalah antusias. "Ranya, lo cantik banget hari ini! Selamat ya, akhirnya menikah juga! Semoga bahagia selalu," kata salah satu teman kukiahnya sambil memeluknya erat.

"Thanks ya, guys! Gue nggak nyangka akhirnya kalian jauh jauh dateng kesini," jawab Ranya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya. Ia merasa bahagia bisa merayakan momen ini bersama orang-orang yang ia sayangi.

Tak jauh dari mereka, teman-teman SMA Keegan dan Ranya juga datang mengucapkan selamat. "Keegan, Ranya, Congrats! Semoga kalian bahagia terus. Dulu nggak nyangka lo bakal nikah sama Ranya,eh ternyata jodoh beneran, jangan lupa ya,ponakan gue cepet di jemput" ujar Kyle sambil menggoda mereka.

"Sabar lah, Ky!Acara aja belum kelas. Lo jangan kalah cepat ya, abis ini giliran lo," kata Keegan sambil menepuk bahu Kyle, diikuti gelak tawa dari yang lain.

Di tengah-tengah keramaian, Shasa, yang dulu pernah mengisi hati Keegan, datang bersama suaminya yang baru baru ini menikah. Mereka menghampiri Ranya dan Keegan dengan senyum ramah. "Selamat, Keegan, Ranya. Gue senang lihat kalian bahagia," ujar Shasa dengan tulus.

"Thanks, Sha. Senang lo bisa datang, dan congrats juga buat pernikahan lo," jawab Keegan dengan nada bersahabat.

"Ya, kita semua udah punya kehidupan masing-masing sekarang. Semoga kita semua bahagia dengan pilihan kita," timpal Ranya dengan senyum hangat, meski ada sedikit rasa haru di matanya.

Setelah rangkaian ucapan selamat dan tawa ceria, acara dilanjutkan dengan pertunjukan tari tradisional yang indah. Para penari dengan anggun menari di tengah ruangan, membawakan tarian adat yang memukau semua yang hadir. Semua mata tertuju pada mereka, terpukau oleh gerakan yang penuh keindahan dan makna.

Selesai pertunjukan tari, Ranya mengambil buket bunga dari tangan bridesmaid-nya. Dengan tawa riang, ia berdiri di depan para tamu, siap untuk melemparkan bunga kepada siapa saja yang beruntung mendapatkannya. "Siap-siap, siapa yang mau nikah selanjutnya, nih?" kata pembawa acara sambil bercanda, membuat para tamu tertawa.

Dengan sekali lemparan, buket itu terbang di udara dan ditangkap oleh Clara, yang langsung bersorak kegirangan. "Yeay! Mungkin gue yang berikutnya, nih!" serunya dengan riang, diikuti tawa dari semua orang.

"Jodohnya ada belum neng? orang mah siapin duli jodohnya" celetuk Jevi yang berdiri di sebelah Clara.

"tenang aja, nanti juga yang nikah duluan Gue" ujar Clara sangat percaya diri.

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang