Pagi buta, Keegan sudah duduk di atas motor, menunggu Ranya di depan gerbang yang masih tertutup rapat.
Ranya yang baru bangun tidur selalu membiasakan untuk membuka pintu balkon, agar udara pagi masuk ke kamarnya memberikan kesegaran, "Keegan?" gumam Ranya ketika melihat Keegan yang duduk di atas motor, "kok dia ngga bilang sih kalau kesini" gumam Ranya.
Ranya berlari masuk ke kamar untuk mengambil handphone, gadis itu mengambil gambar dengan kamera handphonenya, Ranya sengaja mengirimkan foto tersebut kepada Keegan.
(foto hanya untuk ilustrasi, bukan visual asli)
Dalam hitungan detik, pesan yang Ranya kirimkan langsung dibaca, di bawah sana terlihat Keegan yang sedang mengetik, Ranya masih berdiri di balkon dengan menopang dagunya dan membiarkan sikunya menempel di tralis balkon.
Keegan membalas, "Udah bangun?"
Ranya membaca pesan tersebut, gadis itu melihat Keegan yang menoleh ke arahnya. Ranya melihat Keegan yang melambaikan tangan.
"Gue kebawah yaa," ujar Ranya. Keegan mengangguk.
Ranya berlari, pakaiannya masih dengan baju tidur dan celana pendek.
Keegan tersenyum ketika melihat Ranya membukakan gerbang untuknya.
"Selamat pagi," ujar Keegan, ia mengusap puncak kepala Ranya.
"Gue baru bangun tidur, pasti muka gue jelek ya," ujar Ranya.
"Nggak Ranya, lo selalu cantik," ujar Keegan. Ranya tersipu malu.
"Lo ngapain kesini pagi-pagi banget sih?" ujar Ranya.
"Nganterin sarapan, nih dimakan," Keegan memberikan plastik kecil berisi bubur ayam dengan beberapa cemilan sehat untuk Ranya.
"Astaga Keegan, lo kesini cuma buat nganterin ini?" tanya Ranya.
"Iya."
"Gue bisa beli sendiri, Keegan, lo jauh-jauh cuma buat nganterin ini, kan kasian lo nya," ujar Ranya.
Keegan menyentil hidung Ranya, "Jangan ngomel mulu, masih pagi. Buburnya dimakan ya, nanti jam sembilan gue jemput, gue ajak lo ketemu mamah," ujar Keegan, Keegan memakai helmnya kembali, mesin motor ia nyalakan.
"Hati-hati yaa," ujar Ranya.
"Mandi sono, bau asem." ujar Keegan. Ranya siap melayangkan pukulan, namun Keegan dengan cepat menjalankan motornya pergi dari rumah Ranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Teen FictionRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...