Part 7

76 9 0
                                    

Jevi melihat Clara berjalan keluar kelas sendirian. "Clara, nggak mau bareng nih ceritanya?" ujarnya dengan lirikan maut.

"Anjir, gue cuma mau buang sampah doang, lo sensi banget," Clara menjawab.

"Oh, kirain mau duluan ke kantin," kata Jevi.

"Ya kali gue sendiri," Clara membalas.

Clara berlari kecil keluar kelas dan melempar gulungan kertas ke tong sampah. Matanya iseng melihat sekitar, sebelum akhirnya dia melihat Keegan dan kedua temannya mendekat.

"Astaga, Keegan lewat sini. Ya Tuhan, gue salting. Harus ngapain ya gue? Ah, pura-pura jatuh kali ya," gumam Clara memikirkan ide bodoh.

Bruk...

"Aduhh, jatoh," Clara menjatuhkan diri ke lantai saat Keegan dan dua temannya lewat. Namun, kenyataan tidak sesuai harapannya. Keegan hanya melewatinya tanpa membantunya, sementara Jeff dan Tanra malah menertawakannya.

"Caper ya?" ujar Jeff di tengah tawanya.

"Mamahh, Clara malu," Clara menutupi wajahnya.

"Astaga, Clara, kenapa?" Ranya keluar kelas dan langsung melihat Clara terduduk di lantai.

"Lo ngapain duduk di lantai? Cosplay suster ngesot lu?" celetuk Kyle sambil tertawa diikuti tawa melengking Jevi.

"Bantuin," Clara mengangkat tangannya meminta bantuan.

"Lagian, ngapain lu di bawah kaya gitu?" tanya Ranya sambil membantu Clara berdiri.

"Ada Keegan, jadi gue pura-pura jatuh. Eh, malah diketawain Jeff, Tanra," ujar Clara dengan bibir maju dua senti.

"Terus, Keegan bantuin nggak?" tanya Jevi sambil menahan tawa.

"Boro-boro, liat aja kagak," jawab Clara kesal. Mereka bertiga tertawa semakin kencang.

"Bisa-bisanya punya pikiran konyol kaya gitu. Gua malu," kata Kyle sambil geleng-geleng kepala.

"Huwaa, mamahh aku diketawain Kyle," Clara berpura-pura menangis sambil memegangi tangan Ranya.

"Udah, udah, yok ah ke kantin," ujar Ranya sambil menarik Clara dan yang lainnya.

Di kantin, Clara masih merasa malu dan terus memikirkan kejadian tadi. Jevi yang melihat Clara masih cemberut mencoba menghibur.

"Santai aja, Clar. Siapa tahu besok Keegan malah jatuh beneran di depan lu," ujar Jevi sambil terkikik.

"Ah, ogah deh. Kalau dia jatuh beneran, gue yang kena karma," jawab Clara sambil tertawa kecil.

"Karma apaan? Paling juga dia jatuh cinta," celetuk Jevi.

"Hahaha, bisa aja lu, Jev," jawab Clara sambil akhirnya tersenyum.

"emang yakin Keegan bakalan suka modelan tengik kaya lu? bisa jadi inceran dia itu Ranya" ujar Kyle.

"Ky, bisa nggak, lo ngga usah ngrusak ekspetasi gue gitu" ujar Clara.

"Nggak"

Mereka bertiga tertawa bersama, melupakan kejadian memalukan tadi dan menikmati waktu di kantin.

"Kak," Leonel datang menghampiri Ranya yang tengah makan bakso.

"Kamu nggak makan?" tanya Ranya.

"Udah."

"Kenapa? Tumben nyamperin," ujar Ranya.

"Nanti pulang sekolah kayaknya aku nggak bisa pulang bareng kakak deh. Ada kerja kelompok di rumah temen, tugasnya dikasih waktu sampai sore. Kalau aku pulang dulu takut ngulur waktu," jelas Leonel.

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang