Ranya dan Keegan masuk ke restoran yang sudah dipilih untuk reuni dengan teman-teman SMA mereka. Restoran itu dipenuhi oleh suara tawa dan percakapan riuh, menciptakan suasana hangat dan akrab. Mereka mencari meja di sudut, di mana Kyle, Clara, Jevi, Tanra, dan Jeff sudah menunggu.
Kyle adalah yang pertama melihat mereka. "Eh, itu Ranya!" serunya sambil melambaikan tangan ke arah mereka. "Gila, beneran deh! Gue gak nyangka lo dateng!"
Ranya dan Keegan mendekat. Ranya tersenyum malu-malu, merasa sedikit gugup tapi juga senang. "Hai, semuanya! Udah lama ngga ketemu," sapanya dengan ceria. Dia meletakkan tangan di perutnya, yang sudah terlihat cukup besar.
Begitu mata teman-teman mereka tertuju pada perut Ranya, ekspresi kaget langsung tergambar di wajah mereka. Kyle bahkan berdiri untuk mendekat lebih jauh, matanya membelalak. "Gue gak percaya! Ini beneran? Perut lo gede banget, Ran!Lo hamil? Anjay, gue mau punya ponakan woi" ucapnya dengan nada takjub.
Clara, yang juga terpana, menyimak dengan penuh perhatian. "Ra, lo hamil? Gue baru tau! Congrats ya! Kenapa ngga ngomong ngomong si" serunya dengan semangat.
Jevi, yang duduk di sebelah Kyle, tak kalah terkejut. "Lo udah hamil, gue belum nikah" Dia memandang Ranya dengan kekaguman.
Ranya hanya bisa tertawa sambil mengangguk. "Iya, gue hamil kembar. Gak nyangka bakal secepat ini."
Kyle tak bisa menahan rasa penasarannya. Dengan hati-hati, dia mulai menyentuh perut Ranya. "Gue penasaran banget! Rasanya kayak gimana sih?"
Keegan, yang melihat Kyle terus memainkan perut Ranya dengan gemas, mencoba mengingatkan. "Gemes lo ya?."
Kyle terus-menerus memegang perut Ranya dengan penuh rasa ingin tahu. "Gila, bener-bener rasanya aneh, Ra. Kayak ada yang bergerak di dalamnya."
Ranya tersenyum sambil menahan tawa. "Iya, kadang ada yang bergerak. Rasanya berat."
Jevi juga ikut bertanya, "Gimana rasanya jadi calon ibu dengan semua perubahan ini?"
"Jadi campur aduk sih," kata Ranya. "Ada excitement, tapi juga banyak yang harus dipersiapkan."
"lagi hamil tapi badannya masih bagus." ujar Clara memuji Ranya.
"Tuh dengerin, kamu itu ngga jelek, ngga gendut" ujar Keegan.
Tanra yang baru kali ini melihat Ranya hamil, menatapnya dengan penuh perhatian. "Gue kapan ya bisa nikah."
"ngomong doang, ngga niat banget" ujar Kyle.
Clara yang melihat Ranya sedikit lelah dengan semua perhatian, mencoba meringankan suasana. "Jadi, lo udah siap jadi orang tua? Ada yang bisa dibantu?"
"Terima kasih, Clara. Kita pasti akan minta bantuan kalau butuh," kata Ranya dengan rasa terima kasih.
"Ra tau nggak? sekarang dia usah ngga jomblo dong" ujar Kyle.
"Hah? yang bener. terus mana Cla cowok lo?" tanya Ranya.
"Ngga ikut, dia kerja" ujar Clara.
"Congrats yaa"
Jeff, yang sebelumnya hanya tertawa, akhirnya bertanya dengan penasaran. "Jadi, lo sering ngidam makanan aneh? Atau Keegan yang lebih sering?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RANYA
Teen FictionRanya Aireena Veenstra adalah seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ayahnya, Veenstra, memutuskan untuk menetap di Indonesia setelah menikahi Laura, seorang wanita Indonesia. Ranya, anak pertama dari...