Part 45

30 3 0
                                    

Keegan dan Ranya merayakan anniversary pacaran mereka yang delapan. Malam itu, bintang-bintang bersinar terang di langit, dan kota bersiap untuk beristirahat setelah hari yang sibuk. Keegan telah merencanakan sesuatu yang istimewa, dan dia memastikan setiap detail dari malam itu sempurna.

Ranya, yang baru saja pulang dari studio desainnya, merasa bahagia saat melihat Keegan menunggunya di depan apartemennya. “Hai, sayang,” kata Ranya, tersenyum lebar. Keegan tersenyum balik, matanya berkilau dengan kebahagiaan dan antisipasi. “Happy anniversary,” ucapnya sambil memberikan seikat bunga mawar merah.

Ranya menerima bunga tersebut dengan penuh rasa terima kasih dan membawanya ke hidungnya untuk menghirup aroma wangi. "Makasi. bunganya bagus" katanya, menatapnya dengan penuh rasa sayang.

“Malam ini, aku mau ngajak kamu makan malam di tempat yang spesial,” kata Keegan. Ranya merasa penasaran dan gembira, bertanya-tanya kemana mereka akan pergi. Keegan menyuruhnya untuk tidak bertanya lebih lanjut dan hanya menikmati kejutan malam ini.

Mobil mereka melaju melewati jalanan kota yang gemerlap. Keegan membawa Ranya ke restoran mewah yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Restoran itu terletak di tepi tebing dengan pemandangan menakjubkan ke laut, dikelilingi oleh lampu-lampu kecil yang memberikan suasana romantis. Setibanya di sana, pelayan membawa mereka ke meja yang didekorasi dengan indah.

Ranya terpesona melihat suasana di sekitar mereka. Lilin-lilin kecil menyala, menciptakan cahaya lembut di sekitar meja. Bunga-bunga segar menghiasi vas yang diletakkan di tengah meja, dan musik lembut mengalun di latar belakang. “Keegan, bagus banget,” kata Ranya dengan mata yang berbinar.

Mereka duduk, dan malam itu diisi dengan percakapan hangat dan tawa. Mereka berbagi cerita tentang masa lalu, mendiskusikan impian mereka di masa depan, dan merayakan pencapaian-pencapaian kecil mereka. Setiap hidangan yang disajikan adalah karya seni kuliner, dan Ranya tidak bisa tidak mengagumi betapa perhatian Keegan terhadap setiap detail malam ini.

Saat makan malam hampir selesai, Keegan mengajak Ranya untuk berjalan-jalan sejenak di luar restoran. Mereka berdiri di tepi tebing, menikmati pemandangan laut yang tenang dan lampu-lampu kota yang jauh di bawah mereka. Suasana malam yang tenang dan angin sepoi-sepoi menambah keindahan momen tersebut.

Keegan memegang tangan Ranya dengan lembut, menatap matanya dengan penuh rasa sayang. “Ranya,” katanya, suaranya lembut dan serius. “aku mau ngomong sesuatu”

Ranya menatap Keegan dengan penuh perhatian, merasakan getaran kegembiraan di dalam hatinya. “ngomong apa?” tanyanya, merasa sedikit penasaran.

Keegan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Dengan tangan bergetar, dia membuka kotak tersebut untuk mengungkapkan cincin pertunangan yang berkilauan. “Ranya, selama delapan tahun terakhir, kamu udah jadi bagian terbesar dalam hidup aku. Aku ngga bisa membayangkan masa depan tanpa kamu di samping aku. Dan makasih, kamu udah setia sama aku, Ra”

Ranya terdiam, mata coklatnya melebar sejenak saat dia melihat cincin yang indah itu. “Keegan…,” suaranya hampir tidak terdengar, penuh emosi.

“Apakah kamu mau menikah denganku?” tanya Keegan dengan tulus, matanya penuh harapan. “Aku mau kita terus bersama, ngga peduli apa pun yang terjadi di masa depan.”

Lemah lembut, Ranya merasa air mata bahagia menggenang di matanya. Dia mengangguk perlahan, suaranya hampir tidak terdengar saat dia berkata, "Iya, Keegan. Aku mau."

Keegan tersenyum lebar, melepaskan cincin dari kotaknya dan membantunya memakainya di jari manis Ranya. Mereka saling berpelukan, merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang mendalam. Ranya menempelkan kepalanya di dada Keegan, merasa aman dan dicintai.

Malam itu diisi dengan perayaan kecil mereka sendiri. Mereka kembali ke restoran, di mana pelayan telah menyiapkan kue kecil untuk merayakan pertunangan mereka. Setiap potongan kue adalah simbol dari langkah baru dalam hubungan mereka, dan mereka menikmatinya sambil berbagi kebahagiaan mereka dengan penuh semangat.

Ketika mereka akhirnya meninggalkan restoran, Keegan dan Ranya berjalan bersama di bawah bintang-bintang, tangan mereka saling menggenggam erat. Mereka berbicara tentang masa depan mereka dengan penuh harapan, merencanakan hari-hari indah yang akan datang.

"ngga nyangka ya, kita udah delapan tahun bareng. Dan aku makasih banget ke kamu, kamu udah ngajarin aku untuk selalu sabar dalam hal apapun" kata Ranya, suaranya penuh rasa syukur. "dan malam ini, kamu ngebuktiin semuanya, kalau kamu itu pantas buat aku, dan aku pantas buat kamu."

"aku dapetin kamu tuh susah loh, di tuduh ini itu. tapi akhirnya,aku membuktikan kalau aku bisa buat kamu percaya lagi sama aku." ujar" jawab Keegan, menatap Ranya dengan penuh kasih. “Aku mencintaimu lebih dari kata-kata yang bisa aku ungkapkan.”

Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan penuh kebahagiaan, meninggalkan restoran dengan hati yang penuh cinta dan harapan untuk masa depan yang gemilang bersama. Malam itu menjadi kenangan indah yang akan mereka simpan selamanya, simbol dari komitmen dan cinta yang tak tergoyahkan antara mereka.

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang