Part 4

111 14 2
                                    

"Pemakaman ini?"

"tunjukin makam yang biasa lo kunjungi" ujar Keegan.

"mau ngapain?"

"nurut aja bisa nggak? ngga usah banyak tanya" ujar Keegan, tidak ingin berdebat, akhirnya Ranya menunjukkan makam Hanif, kekasihnya yang meninggal 7 bulan yang lalu

"Hanif" ujar Keegan menyapa gundukan tanah di depannya.

"lo kenal?" tanya Ranya.

Keegan berlutut di samping makam Hanif, sambil mengelus papan kayu bertulisan nama panjang Hanif.

"Gue kesini lagi, gue udah nemuin cewek yang lo sayang, gue berhasil bawa dia kesini bareng gue, lo harus tenang disana ya, maaf karena beberapa hari ini ngga dateng kesini, papah sakit, jadi gue harus urusin papah" ujar Keegan, pria yang terkenal cuek dan dingin seantero sekolah kini menjadi pria lemah yang mengeluarkan air matanya.

"Ma_maksud lo? lo kakaknya dia?" tanya Ranya, badan dia mendadak gemetar melihatnya. Keegan mengangguk.

"gue ngga pernah liat lo" ujar Ranya di buat bingung.

"Gue tinggal di jerman pas kenaikan kelas sebelas, gue sekolah di sana tinggal sama nenek, gue disana sambil ngurusin nenek karena nenek gue sakit keras, jadi terpaksa sering ngga berangkat sekolah, pas gue mau naik kelas 12, nenek gue meninggal, semua keluarga kesana, akhirnya gue mutusin buat ikut pulang kesini dan kembali sekolah disini, baru seminggu disini, ternyata Hanif kecelakaan, gue ngga masuk sekolah, sampai akhirnya gue mutisin buat berhenti sementara waktu, dia di rawat di rumah sakit koma selama tiga hari, pas bangun dia nunjukin foto lo, gue inget apa yang dia titipkan ke gue, lo inget pesan yang terakhir Hanif kirim ke lo? itu gue yang ngetik atas permintaan dia, setelah gue siap untuk melanjutkan semuanya, gue daftar lagi dan melanjutkan sekolah di SMA Wijaya, kalau gue ngga stop satu tahun, aslinya udah lulus, tapi karena stop satu tahun, makannya gue seangkatan sama lo." ujar Keegan.

"jadi sebelum lo pindah ke jerman, lo murid SMA Wijaya?" tanya Ranya, Keegan mengangguk.

"apa pesan yang hanif nitip ke lo?"

"ngejaga lo, dia sayang banget sama lo, pas dia bangun dari koma dia ngga ngabarin lo kalau dia kecelakaan, dia nyuruh gue chat lo kalau hp dia habis rusak dan dia lagi berkunjung ke luar kota, dia bohong, dia ngga mau lo nangis kalau lo tau kondisisi dia" ujar Keegan masih dengan wajah tanpa ekspresi.

"tapi malah bikin gue nangis dengan kepergian dia" ujar Ranya, gadis itu sudah menangis saat Keegan menjelaskan semuanya.

Keegan menarik Ranya dalam pelukannya. "gue disini" ujar Keegan, perlahan tangannya terangkan mengusap kepala Ranya.

setelah Ranya melepas pelukan Keegan, Keegan merogoh ponselnya, dia membuka rekaman suara Hanif yang sengaja ia rekam saat Hanif menitipkan pesan kepadanya.

"Bang, di foto ini, dia cewek gue, gue sayang banget sama dia, gue mohon sama lo, lo cari dia ya, lo jaga dia,kalau bisa lo gantiin posisi gue, gue tau lo orang baik, gue ngga mau dia di tangan laki-laki yang salah, kalau lo udah nemuin dia, lo bawa dia ke pemakaman gue, gue udah ngga kuat, sakit semua rasanya"

"lo kuat, lo pasti bisa ketemu lagi sama cewek lo, lo sembuh yaa, nanti gue janji, kamar gue buat lo, lo suka kan sama kamar gue, lo harus sembuh nif"

"Keegan, makasi" ujar Ranya, gadis itu sudah tidak bisa berkata kata lebih panjang lagi.

"Gue pantau ig lo buat mastiin lo baik baik aja, gue juga selalu mantau lo pas di sekolah lo dulu, gue suka ngikutin lo pulang sekolah dan mastiin kalau lo nyampe rumah dengan selamat, walaupun adik lo selalu di samping lo. eh ternyata tuhan mempertemukan kita di sekolah ini, jadi gue udah gampang buat jagain lo"

RANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang