chapter 5

1K 147 64
                                    

"Buruan turun udah sampai..." Suara jay sukses membuat sunoo tersadar dari lamunannya. Ternyata mereka memang sudah sampai di halaman depan rumah sunoo. Rumah dua tingkat nan asri, terlihat sekali seperti rumah keluarga Cemara.

Sunoo turun dari atas motor, kemudian menatap enam orang itu. Masih menggema begitu jelas di telinga sunoo bagaimana permintaannya untuk ingin bergabung ke circle mereka justru di tertawakan dan di tolak mentah-mentah oleh mereka semua.

"Kenapa wajah lo begitu?", Niki menaikkan alisnya ketika melihat wajah sunoo yg terlipat

"Aku benaran gak boleh gabung circle kalian yaa?", Tanya sunoo lagi

Rasanya heeseung ingin kembali tertawa dengan keras. "Gak boleh."

"Kak, kenapa sih?. Aku kan cuma mau gabung". Sunoo memandang mereka dengan tatapan memohon

Tatapan itu lagi, jake menghela nafas pelan. "Lo gak cocok gabung circle kita. Udah deh ya, anak kecil gak boleh ikut circle-circle an."

Sunoo mengerucutkan bibirnya. "Kak, kamu cuma tua setahun dari aku yaa. Dan aku bukan anak kecil."

"Tapi lo masih bayi. Masih bau minyak telon". Jay mengatakan apa adanya, dia bisa mencium aroma minyak telon baby yg menguar dari tubuh sunoo.

Sunoo membuka mulutnya ingin membantah, tapi kemudian mulutnya tertutup lagi ketika menyadari apa yg jay katakan memang benar. Sunoo masih menggunakan minyak telon baby, bahkan sunoo menggunakan lotion untuk baby. Ya karena sunoo memang suka saja.

"Tuh kan, Sekarang masuk sana", Sunghoon menggerakkan dagunya menyuruh sunoo untuk segera masuk kerumahnya

"Tunggu dulu kak. Kalau gitu aku enggak akan pakai minyak telon baby lagi". Sunoo menunjukan wajah sungguh-sungguh

Jungwon menyilangkan kedua lengannya di dada. "Bukan masalah minyak telonnya. Tapi lo Kim sunoo. Lo yg masih kayak bayi."

"Yang jungwon. Aku lebih tua dari kamu yaa!", Sunoo menatap tajam cowok itu, tapi jungwon hanya tersenyum geli memandangnya. "I'm not a baby...", Sunoo menegaskan

"Yes, you are a baby...". Mereka memandang sunoo dari atas sampai bawah. Melihat bagaimana tubuh mungil itu, muat untuk dimasukkan ke saku baju.

Suara serak nan berat itu memasuki pendengaran sunoo. Manik hitam tajam itu kini menatapnya intens. Seketika sunoo menegang. Sunoo buru-buru menggelengkan kepalanya dan berdehem. "Kak, ayolah... Aku juga gak punya teman di sekolah..."

"Dengar ya Kim sunoo. Memangnya kalau lo gabung sama kita, lo mau pakai apa?", Jake kembali bertanya

Mata bak rubah itu mengerjap. "Maksudnya kendaraan yg aku pakai gitu?"

"Iya. Lo bisa emang naik motor?, Sampai emang kaki lo bawa motor?", Niki mengatakan itu kemudian tertawa dengan geli

"Gak usah ketawa gitu!", Sunoo mendengus. "Aku bisa kok naik motor". Katanya yakin

"Naik motor apa hmm?", Sunghoon bertanya

Kemudian sunoo menunjuk sebuah motor Vespa yg terparkir di gerasi rumahnya. "Itu motor aku... Aku bisa pakai motor itu"

Tawa enam orang langsung pecah melihat motor Vespa warna biru yg sunoo maksud. Dimana motor itu terdapat banya stiker lucu. "Lo benar-benar lawak ya Kim sunoo. Mending lo gabung circle yg cocok buat lo aj deh. Circle anak TK."

Sunoo mencebikan bibirnya melihat bagaimana enam orang itu kini begitu senang menertawakannya.

Melihat bibir sunoo yg mencebik lucu di tambah mata bak rubah itu yg kini nampak berkaca-kaca, sunoo justru benaran terlihat seperti anak TK yg merajuk ketika tidak di ajak ikut main. Mereka kemudian berhenti tertawa, masih dengan senyum geli. Sial, ntah dapat dorongan dari mana rasanya mereka ingin sekali mengunyel-ngunyel pipi gembil sunoo.
"Lo kalau mau gabung sama kita harus pakai motor gede kayak kita."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang