chapter 45

695 67 237
                                    

Aroma minuman herbal khas rempah-rempah menguar harum di dapur itu. Ibu hamil itu cekatan membuat minuman. Sunoo mengelus perutnya dan satu tangannya lagi mengaduk minuman. Sunoo membuat enam gelas sekaligus, minuman pereda mual. Jika kalian pikir minuman ini untuk dirinya, kalian salah. Minuman pereda mual ini untuk suaminya. Karena sudah dua minggu terakhir, ternyata bukan sunoo yg mengalami mual-mual tapi justru suaminya. Enam orang itu tepar, jadilah Sunoo yg mengurus mereka sekarang.

Sunoo membawa nampan berisi gelas minuman itu menuju ruang tengah. Sudah dua minggu terakhir ini sunoo sangat prihatin dengan kondisi suami, tapi menurut dokter itu adalah hal normal. Terkadang yg mengalami mual-mual bisa saja calon ayah bayi-nya. Sedangkan sunoo tidak merasa mual-mual sedikit pun. Suaminya yg mengalami itu semua. Sesampainya di ruang tengah, Sunoo meletakkan nampan itu di atas meja.

"Sayang... Kamu harusnya gak capek-capek gini..." Kata Heeseung dengan suara lemah, sudah dua minggu mereka mengalami mual-mual yg sungguh tidak enak ini. Rasanya seluruh cairan perut mereka terkuras habis. Membuat mereka lemas.

"Kak, minum dulu..." Sunoo meletakkan masih-masing gelas di depan mereka. Sunoo tidak bisa membantu mereka meminumnya, sunoo tidak bisa dekat-dekat dengan mereka. Karena jika sunoo terlalu dekat dengan mereka maka...

Enam orang itu meminum gelasnya masing-masing. Menarik nafas panjang. Astaga, rasanya sungguh menyiksa. Ibarat seperti mabuk perjalanan, dan mereka sudah merasa benar-benar sangat mabuk dua minggu terakhir ini

"Sayang.... Mau peluk..." Kata Sunghoon dengan suara manja, dia juga mengulurkan tangannya agar sunoo memeluknya

Sunoo justru menggeleng, dia duduk di sofa yg paling ujung. Jauh dari suaminya. "Enggak Kak. Nanti kalian muntah lagi." Karena suaminya itu ntah bagaimana ceritanya merasa mual dengan aroma tubuhnya. Jadi jika sunoo dekat-dekat dengan mereka, suaminya akan langsung muntah-muntah.

"Sayang... Kangen ihh.. Sini peluk." Jake juga mengatakan itu dengan suara merengek

"Pengen cium... Sayang..." Niki sudah seperti hendak menangis memandang istrinya, dia ingin sekali bermanja-manja dengan sunoo

Sunoo menghela nafas, kondisi yg terjadi sekarang berbanding terbalik. Dia yg hamil tapi suaminya yg mendapat gejalanya. Mereka semakin manja. Tapi yaa itu, sunoo tidak bisa terlalu dekat-dekat dengan mereka. "Kak, kalian pindah ke kamar aja yaa. Biar lebih enak istirahatnya... Yaa?"

Jay menggeleng kuat. "Enggak mau, kalau di kamar gak bisa lihatin kamu." Karena kalau masuk ke kamar, jelas mereka masuk ke kamar masing-masing dan sunoo tidak mungkin menunggui mereka satu-persatu

"Sayang, sini deh... Peluk. Enggak apa-apa kok, kita gak akan muntah lagi." Jungwon benar-benar merindukan istrinya. Sudah dua minggu terakhir mereka jadi jarang memeluk sunoo, bukan karena mereka tidak mau tapi karena sunoo yg tidak mau di peluk agar mereka berenam tidak merasa mual-mual

Mereka semua memandang sunoo dengan tatapan penuh kerinduan. Aroma sunoo yg biasanya selalu harum dan candu, sungguh sialan karena dua minggu terakhir ini, jika mereka menghirup aroma sunoo rasanya langsung mual. Itu seperti ketika mencium aroma yg terlalu manis dan bikin eneg. Ohh astaga, mana mungkin mereka eneg dengan aroma sunoo. Rasanya sukar di percaya, tapi inilah yg terjadi selama dua minggu terakhir, dan entah kapan akan berakhirnya. Fenomena sialan ini membuat mereka tidak bisa lagi menyentuh dan berdekatan dengan istrinya. Adakah siksaan yg lebih berat dari ini?

"Ini pasti karena kecebong nakal itu yg gak mau kita dekat-dekat sama kamu." Pandangan Niki mengarah pada perut Sunoo.

"Sayang, bilangin ke dia... Ayo dong, Daddy-nya minta maaf kalau seandainya dia ada dendam sama kita." Tambah Jungwon, cowok itu terlihat sudah sangat tidak tahan

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang