chapter 9

1K 161 218
                                    

Bunyi klakson membuat sunoo melirik ke kaca spionnya, ternyata di belakang sana Heeseung sedang memberi kode agar sunoo membelokkan motornya. Maka sunoo membelokkan stang motornya, masuk ke depan sebuah supermarket. Ketika sampai di parkiran sunoo menghentikan motornya, membuka helmnya melihat motor yg lain juga datang, mereka juga membuka helm dan turun dari motor masing-masing. Sunoo memandang mereka semua dengan raut kebingungan. "Kenapa kita berhenti disini?"

"Belanja. Lo pikir ngapain lagi", Niki menjawab apa adanya

"Ohh kalian mau belanja ya...", Sunoo mengut-mangut lalu mengikuti langkah kaki mereka memasuki supermarket

"Bukan kita, tapi buat lo", Tangan jay mengambil troli belanja dan mendorongnya, mereka semua masuk kedalam.

"Aku?, Tapi aku enggak lagi mau beli apa-apa kak". Sunoo mengerutkan keningnya

Heeseung tersenyum tipis melihat wajah kebingungan sunoo. "Sekarang lo bisa pilih apa aja bahan-bahannya."

"Lo kan mau bikinin kita bekal, nah sekarang kita lagi belanja buat bahan-bahannya", Jake akhirnya menjelaskan maksud mereka

Mulut sunoo membentuk huruf O ketika dia paham maksud mereka. "Enggak perlu sampai kayak gini kak, Di rumahku ada kok bahan-bahannya..."

"Lo kan mau bikinin bekal buat enam orang, kalau tiap hari bisa abis juga bahan-bahan di dapur lo. Kan kita enggak enak", Jungwon juga bersuara, kini mereka berhenti tepat di depan sayur-sayuran

Sunoo tersenyum tipis mendengar hal itu. "Oh jadi ceritanya kalian mau aku bikinin bekal tiap hari nih yaa..."

Mereka berenam mengangguk secara bersamaan. Ya memang begitu ingin mereka. Dan kini mereka sudah melihat sunoo yg tengah memilih bahan-bahan. Bagaimana sunoo yg nampak terampil memilih bahan-bahan yg menurutnya bagus. Sedangkan mereka berenam hanya mengekor memperhatikan apa saja yg sunoo pilih.

Di tempat bahan-bahan untuk makanan itu, lebih banyak ibu-ibu yg nampak juga sedang memilih bahan-bahan makanan dengan suaminya yg mendorong troli. Ada juga yg berserta anak mereka.

"Kenapa kita kayak lagi belanja bulanan buat rumah tangga yaa..." Niki berbisik pelan

"Maksud lo kayak suami yg lagi nemanin istrinya Belanja gitu kan?", Jungwon tertawa pelan saat sadar apa yg barusan dia katakan

"Tiba-tiba aja jadi pengen serumah benaran", Jake tersenyum melihat punggung sunoo

Jay melihat sunoo yg kini nampak fokus memilih jenis daging-daging. "Ya bayangin aja, kalau serumah pasti jadi sering liat dia masak di dapur."

"Gue bisa bayangin semanis apa dia dengan apron yg melekat ditubuhnya...", Sunghoon tersenyum membayangkan hal itu

"Kayaknya gue bakal betah dirumah kalau di rumah ada dia", Heeseung kini merasakan perutnya tiba-tiba terasa digelitik

"Sial, sejak kapan kita jadi tukang halu gini", Tiba-tiba mereka sadar apa yg barusan mereka khayalkan. Sangat jauh, jauh sampai memikirkan berumah tangga dengan sunoo.

"Kak...?", Sunoo menatap bingung ke arah mereka. Enam orang itu yg kini ntah kenapa terlihat gelagapan dan salah tingkah?.

Jake berdehem pelan. "Kenapa?, Udah selesai semuanya?"

"Aku tanya diantara kalian ada gak yg alergi tertentu atau apa gitu?". Sunoo bertanya, ingin memastikan semua bahan-bahan yg dia pilih tadi aman untuk mereka konsumsi

"Kalau soal makanan gak ada. Cuma jay yg alergi sama bulu kucing", Sunghoon menunjuk ke arah jay.

Sunoo mengangguk paham. Soal jay yg alergi bulu kucing itu sunoo baru tahu. Kemudian sunoo menengok sekali lagi kedalam troli belanjanya memastikan semua bahan-bahan yg dia perlukan sudah di masukan semuanya. "Udah selesai semuanya kak."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang