chapter 27

674 99 276
                                    

Kapal pesiar itu memiliki lima tingkat. Kapal itu besar dan mewah. Di bagian paling atas kapal ada kolam renang, nah disitulah sunoo sekarang. Menikmati pemandangan langit sore, dia duduk di tepi kolam renang sembari mencelupkan kakinya. Angin sore berhembus lembut, matahari berwarna jingga terlihat indah di kaki langit sebelah barat. Bukan hanya ada sunoo disana, tentu saja pacarnya juga ada disana. Enam orang itu duduk santai di kursi lipat, nampak begitu tampan padahal hanya mengenakan celana training polo dan baju kaos. Sunoo pun hanya mengenakan baju kaos kebesaran tanpa celana. Pahanya yg terekspos memperlihatkan dengan jelas bekas memar sebagai tanda jejak panas percintaan mereka semalam.

"Jadi kamu yakin gak mau kita kembali ke villa?" Jungwon bertanya sekali lagi pada sunoo, dan matanya sedari tadi terus saja salah fokus ke paha seksi pacarnya itu.

"Hmm, lagian disini juga bagus dan tenang." Jawab sunoo lalu tangannya maraih cup ice cream nya. "Sisa liburan kita disini aja."

"Sayang, tapi kalau kita di sini gak bisa jalan-jalan dong." Ujar jake, padahal niat mereka ingin membawa sunoo mengunjungi satu dua tempat wisata yg ada di Milan.

Mendengar hal itu sunoo menoleh ke arah enam orang itu. "Enggak apa-apa. Kak, asal kalian tahu aja aku gak terlalu suka jalan-jalan. Aku lebih suka tempat yg tenang yg gak banyak orang kayak gini."

"Jadi kamu gak suka jalan-jalan sama kita?" Jay menaikan alisnya dan cemberut

Sunoo menggeleng dan tertawa, "Enggak gitu. Kalau sama kalian aku jelas suka dimana aja. Tapi aku lebih suka di tempat yg cuma ada kita kayak sekarang ini."

Enam orang itu tersenyum lebar mendengar jawaban dari sunoo. Sejujurnya mereka pun begitu. Hanya saja mereka pikir sunoo akan suka jika di ajak jalan-jalan, yaa seperti orang pergi kencan pada umumnya. Jadi mereka berkata lagi. "Kita juga suka, kalau perlu gak usah kemana-mana. Di dalam kamar aja"

Sunoo berdecak dan memutar bola matanya. "Mulai deh." Didalam kamar saja, sunoo jelas tahu sekali apa yg ada dalam pikiran mereka

Niki terkekeh geli. "Kamu juga suka kan, Jujur aja gak usah sok gengsi kayak gitu."

"Kayaknya kalau kalian gak cabul dunia bakal kiamat." Sunoo benar-benar pasrah dengan sikap mesum pacarnya

"Berarti dunia gak akan pernah kiamat, soalnya kita gak akan pernah berhenti cabulin kamu". Ringan sekali jake mengucapkannya, tangannya meraih gelas jus jeruk yg ada di atas meja sampingnya

Sunoo menghela nafas. "Ya udahlah. Yg penting gak cabul sama yg lain."

"Benar banget." Heeseung tersenyum. "Cabulnya cuma sama kamu, jadi kamu gak perlu khawatir kita bakal tertarik sama yg lain apalagi sampai nyelingkuhin kamu."

"Pacarmu ini paling setia, sunoo." Jay mengedipkan matanya pada sunoo.

"Iya, aku percaya." Sunoo tersenyum geli

"Sayang..." Sunghoon memanggil lembut. "Kamu belum pernah cerita, misalnya setelah lulus kamu mau lanjut sekolah apa, mimpimu apa, cita-cita mu mau jadi apa?"

Mendengar pertanyaan itu, sunoo diam untuk beberapa saat. Bukankah sudah jelas bahwa dimasa depan sunoo adalah seorang psikolog, jadi setelah lulus SHS, sunoo akan melanjutkan masuk ke universitas dengan mengambil bidang studi psikologi.
"Aku bakal ambil psikologi."

"Kenapa harus psikologi?" Tanya niki dengan wajah penasaran

Sambil mengadihkan bahunya sunoo menjawab. "Rasanya itu bidang yg cocok buat aku bisa bantu manusia lain. Dunia ini berat, gak semua orang punya tempat cerita atau berkeluh kesah. Manusia bisa aja nyerah karena dia ngerasa sendirian." Sunoo mendongak melihat mereka. "Kita ngomongin tentang mimpi sambil liburan di kapal pesiar kayak gini. Sedangkan di luar sana, bahkan ada anak-anak yg mengais tong sampah buat makan. Sejujurnya, aku gak pernah bermimpi tentang spesifik apapun, aku cuma mau jadi manusia yg bermanfaat untuk orang lain."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang