chapter 32

661 104 256
                                    

"Kalian sadap ponsel sunoo? Sunghoon?" Jeonghan memandang anaknya dengan tatapan tak habis pikir. Jeonghan sudah berencana ingin bertemu sunoo. Bukan hanya dia, tapi juga ada jisoo, minghao, jihoon. Ibu dari teman-teman anaknya. Dan sekarang perjalanan mereka ke cafe jadi harus terhenti karena anak-anak itu mencegat mereka.

"Ma, aku kan udah bilang jangan ikut campur urusanku sama sunoo. Ini kenapa mama mau ketemu sunoo? Mau bilang yg enggak-enggak tentang kita iya ma?" Sunghoon masih berusaha menahan nada bicaranya untuk tidak meninggikan suaranya

"Mama sebaiknya pulang sekarang." Jungwon memandang memanya, "Mama kenapa sih, kan aku udah bilang buat enggak macam-macam."

"Mom, padahal kita udah ngomong ini kan dirumah. Mom enggak usah ketemu sunoo, mom juga pasti gak mau kan liat aku jadi anak durhaka." Jay juga bicara pada ibunya

"Pak, antar mama pulang sekarang." Heeseung bicara pada sopir mamanya

"Heeseung, kamu gak bisa nyuruh mama pulang gitu aja. Mama mau ketemu sunoo." Jisoo jelas tidak terima.

"Kenapa kamu gak mau mama ketemu sunoo? Kalian takut kalau sunoo tahu gimana sebenarnya kalian." Jihoon angkat bicara "Jungwon, mama gak akan biarin kamu main-main sama sunoo."

"Siapa yg mainin sunoo? Udah berapa kali aku bilang ke mama kalau aku cinta sama sunoo. Dimana letak main-mainnya?" Tangan jungwon terkepal dengan kuat

"Terus kenapa kalian gak bolehin kita ketemu sunoo, jay? Biar mom kasih tahu gimana keadaan kalian ke sunoo. Terus biar sunoo sendiri yg mutusin buat tetap sama kalian atau malah ninggalin kalian." Tambah minghao lagi sambil menatap anaknya

"Kalian gak bisa terus-terusan nipu sunoo." Jisoo mencoba memberi pengertian pada anaknya. "Hee, Jujur aja sama sunoo."

Heeseung mengusap kasar wajahnya. "Kenapa mama ikut campur urusan aku? Ini urusanku ma, urusan aku buat mau kasih tau keadaanku atau enggak ke sunoo."

Jeonghan maju selangkah dan memegang lengan anaknya dengan lembut. "Sunghoon, dengerin mama. Gimana kalau kita ngomong baik-baik sama sunoo? Kamu cinta kan sama sunoo, jadi kamu harus jujur sama dia."

Sunghoon menggeleng. "Enggak. Saat tahu kenyataannya, sunoo bakal ngeliat kita dengan pandangan berbeda. Sama kayak mama ngeliat sunghoon, mama yg ngelahirin sunghoon aja ngeliat sunghoon dengan pandangan takut. Sunoo pasti juga gitu."

"Benar kan ma?" Jungwon menaikkan alisnya memandang mamanya. "Mama takut sama aku? Mama anggap anak mama ini kayak Monster yg enggak punya hati."

Jihoon menggeleng, hatinya serasa teremas saat mendengar hal itu. "Enggak gitu won..."

"Mama enggak ngeliat kamu kayak gitu, Sunghoon." Jeonghan merasakan matanya memanas. Walaupun anaknya seperti ini, tapi tdak ada seorang ibu pun yg menganggap anaknya mengerikan.

"Mama kayak gitu." Heeseung bicara dengan nada dingin. "Saat pertama kali mama tahu gimana keadaan aku, mama gemetar ketakutan. Mama bahkan teriak histeris."

"Dan kita enggak mau sunoo juga kayak gitu mom. Di dunia ini, kita cuma mau sunoo yg jadi satu-satunya orang yg ngeliat kita dengan tatapan normal. Kita enggak mau sunoo ketakutan. Sunoo pasti bakal nangis kalau tau pacarnya kayak monster. Dan kita udah janji enggak bikin sunoo nangis." Tatapan jay kini tertuju jauh ke seberang cafe, tempat sunoo menunggu ibu mereka. Dia dari kejauhan dapat melihat sunoo yg sudah duduk di dalam cafe.

Jake dan Niki sedari tadi hanya diam menyimak, jika saja orang tua mereka juga ada di Korea maka sepertinya sudah dipastikan ibu mereka juga akan bergabung.

"Sunoo bakal sedih kalau tau kenyataannya. Kita gak mau sunoo sedih, Ma." Tatapan sunghoon pun kini tertuju pada sunoo-nya, mereka berenam memandang sunoo

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang