chapter 17

739 122 117
                                    

Helikopter itu sudah terbang di ketinggian dan meninggalkan Castil dibawah sana. Hutan hijau seluas mata memandang dibawah sana. Saat dari atas sini, sunoo sekarang dapat melihat air terjun yg mereka datangin kemarin. Bibir sunoo tanpa sadar membentuk senyuman saat mengingat hari yg mereka habiskan di air terjun maupun di Castil. Begitu menyenangkan dan damai untuk tempat peristirahatan, dan enam orang itu juga mengatakan bahwa mereka akan sering-sering membawa sunoo ketempat ini lagi. 

Sunoo melirik arlojinya yg ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi. Perjalanan pulang memakan waktu kurang lebih 45 menit. "Kita pasti telat banget masuk kelas." Hari ini hari senin, dan jam pelajaran di mulai pukul 08.00 pagi

"Enggak apa-apa. Lagian gak ada yg bakal berani ngehukum kita walaupun telat." Heeseung menjawab apa adanya, sekolah itu punya keluarganya. Jadi tidak akan ada guru yg berani menghukumnya.

Jay tersenyum tipis melihat sunoo yg kini mengerucutkan bibirnya. "Kalau lo gak mau ketinggalan pelajaran, kita bisa nunda belnya"

"Kak, mana bisa gitu. Masak karena kita telat, terus anak-anak lain pelajaran jadi ketunda juga karena kita." Sunoo memandang mereka tidak habis pikir

"Ya bukan masalah, yg penting lo gak kepikiran soal telat masuk kelas" Jawab Sunghoon lagi dengan entengnya

"Atau lo mau hari ini sekolah di liburin aja?" Niki menaikkan alisnya memandang sunoo

Sunoo memijit pelipisnya, "Jangan berani-berani liburin satu sekolah yaa... Kalian gak bisa seenaknya kayak gitu."

Mereka berenam hanya tersenyum geli melihat wajah cantik itu yg mulai kesal. Mereka sungguhan akan melakukan itu semua jika seandainya sunoo tidak mau ketinggalan pelajaran, mereka bisa menunda bel masuk. Atau bahkan meliburkan satu sekolah hanya demi Sunoo-nya.

Jungwon tersenyum tipis, namun senyumnya tiba-tiba saja lenyap ketika mengingat sesuatu. "Si sepuluh tahun itu pernah ngajak lo naik helikopter kayak gini?"

"Again?" Sunoo terperangah, dan kini enam orang itu hanya memandangnya seolah menunggu jawaban sunoo. Astaga, ntah sampai kapan perkara sepuluh tahun ini.

"Jawab sunoo. Dia pernah ngajak lo naik helikopter kayak gini?" Ulang jake lagi

"Hmm, pernah. Kak, Kalian-" Sunoo menghentikan ucapannya ketika melihat kini wajah enam orang itu benar-benar tak bersahabat. Padahal mereka sendiri yg bertanya, tapi mereka juga yg kesal. Kan sunoo hanya menjawab apa adanya. Benar kan, dan kini sunoo sedang bersama Si sepuluh tahun itu di dalam helikopter.

"Kalau naik kapal pesiar pernah?" Jungwon bertanya lagi

"Jet pribadi pernah?" Tanya jay tak sabar

Sunoo belum menjawab tapi Heeseung kembali mencerca pertanyaan. "Dia pernah ngajak lo keluar negeri?"

"Dia pernah ajak lo jalan kemana aja?", Sunghoon bertanya dengan dingin

"Kalian sempat pacaran atau gimana?". Sekarang jake ingat bahwa sunoo belum mengatakan statusnya dengan Si sepuluh tahun itu.

Niki pun tak dapat menahan keinginannya untuk bertanya. "Dia udah pernah ngasih lo apa aja?"

Sunoo menutup mulutnya yg tadi ternganga saat mendengar runtutan pertanyaan itu. Benar-benar tak habis pikir. Di tambah wajah enam orang itu yg begitu serius. Sunoo mengambil nafas panjang. Menyesal karena sempat membahas tentang cinta pertamanya, lihat sekarang. Topik Si sepuluh tahun ini sepertinya tidak akan habis-habis.

"Sunoo, jawab." Mereka memandang sunoo dengan raut serius

Sunoo berdehem pelan kemudian mencoba tersenyum untuk mencairkan suasana, enam orang itu sepertinya sudah siap untuk memburu cinta pertamanya sunoo. Mereka sepertinya sudah siap untuk melenyapkan Si sepuluh tahun itu, dan pikiran itu benar-benar membuat sunoo geli. "Setelah ini aku gak mau jawab lagi soal Si sepuluh tahun. Oke. Pertama, Kita belum pernah naik kapal pesiar, belum pernah naik jet pribadi, belum pernah ke luar negeri, dan kita baru jalan ke beberapa tempat, kita gak pacaran. Dia juga belum ngasih aku apa-apa. Faktanya, dia gak pernah tahu aku suka dia. Aku pernah ngirim surat, tapi kayaknya gak pernah dia baca."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang