Sejauh ini menurut Sunoo salah satu sisi menakjubkan psikologi manusia yg masih jarang diketahui adalah seberapa hebatnya 'gut feeling' atau intuisi bawah sadar kita. Banyak penelitian menunjukkan firasat yg muncul tiba-tiba jauh di dalam benak ini seringkali Mudah Benar. Bahkan ketepatannya bisa lebih hebat dibanding kesimpulan logika sadar kita dalam menilai situasi dan karakter seseorang.
Lantas, intuisi macam apakah ini? Para ahli psikologi menyebutnya sebagai bentuk intelijensi tidak sadar otak kita. Kontradiktif memang, tapi otak bisa menangkap, mengolah dan membuat kesimpulan tanpa harus melibatkan pikiran sadar kita. Ibarat komputer mega cepat di balik layar.
Firasat dan intuisi yg tiba-tiba muncul ini sebenarnya hasil pengolahan informasi masif dari alam bawah sadar. Signal-signal non verbal, bahasa tubuh, nada bicara, raut wajah lawan bicara terekam dan dianalisis oleh otak kita tanpa kita sadari. Hasil analisis inilah yg muncul dalam bentuk firasat.
Ironisnya meski akurasinya sering tinggi, kita justru sering kali mengabaikan intuisi ini dengan mengandalkan logika sadar semata. Padahal kedua kutub berpikir ini sebaiknya saling melengkapi. Dan sepertinya kali ini Kim Sunoo mengabaikan Firasatnya.
Castil besar ini ternyata memiliki tujuh kamar, sekarang sunoo sedang berada di salah satu kamar. Menutup ponselnya, sunoo baru saja menerima telpon dari ayahnya. Ayahnya itu sepertinya tidak tenang sebelum memastikan sunoo benar-benar aman dan baik-baik saja. Sunoo duduk di sisi ranjang, kalau boleh jujur rasanya sunoo agak gelisah. Memikirkan percakapan mereka di bawah tadi...
"Ddeonu..."
Sunoo langsung menoleh ke arah pintu. Melihat Jake yg tersenyum kepadanya. "Kak, itu kan panggilan-"
"Gue dengar ayah manggil lo gitu, lucu juga." Jake bersedekap menyandarkan badannya di pintu tanpa masuk kedalam kamar.
"Ayahku...", Sunoo mimincingkan matanya
Jake mengadihkan bahunya. "Nanti juga akan jadi ayah kita."
Sunoo menutup rapat bibirnya ketika kini mata tajam cowok itu menatap intens ke arahnya. Tidak tahan bertatapan, sunoo mengalihkan pandangannya ke arah balkon. Mendengar suara langkah kaki, dan benar saja tidak lama setelah itu jake sudah duduk di sampingnya.
"Ini bakal jadi kamar lo...", Jake berbisik terlalu dekat dengan telinga sunoo
"Kak...", Sunoo sedikit beringsut. Menoleh pada jake yg duduk di sebelahnya. "Aku gak perlu kamar, kan aku cuma-"
"Lo bakal sering kesini Kim sunoo." Kata jake memotong ucapan sunoo. "Sejak lo ngelangkahin kaki masuk ke Castil ini, maka lo gak akan bisa keluar lagi..."
Mata bak rubah itu membesar beberapa saat. Jake dapat melihat kegelisahan disana. Kemudian tanpa dapat di cegah tangannya terangkat begitu saja memengelus sebelah pipi sunoo, merasakan langsung kulit lembut itu. Jaraknya dengan sunoo terlalu dekat, jake harus menahan diri agar tidak menghirup langsung aroma sunoo, di mana nadinya berada. Jake tersenyum, "Jangan takut..."
"Aku...", Sunoo tidak takut, rasanya tidak ada tempat yg lebih aman daripada disisi mereka. Hanya saja sunoo merasakan sesuatu yg tidak bisa di jelaskan. Sunoo tahu mereka tidak akan menyakitinya, memang tidak akan menyakiti sunoo tapi orang lain. "Kak Jake...-"
Jake meraih tangan sunoo, menautkan tangan mereka. Tangan lembut itu terasa nyaman di tangannya. "Apa?"
Sunoo menggeleng pelan untuk mengusir segala isi pikirannya, "Calstil ini kayaknya udah Tua. Gimana ceritanya?"
"Iya kayaknya. Ini Castil udah berdiri sejak lama. Meskipun gak ada keterangan sejak kapan pasti berdirinya. Tapi Castil ini udah berdiri sebelum zaman penjajahan. Awalnya Castil ini milik pemerintah, karena gak ada keterangan siapa sebenarnya pemilik aslinya. Nah kebetulan kita butuh tempat buat peristirahatan, Sunghoon nunjukin properti ini ke kita secara ayahnya kan kamu tahu sendiri... Ngerasa cocok sama tempat ini, jadi kita beli. Castil ini sama hutan-hutannya."
Kemudian jake berdiri, tangan mereka masih bertaut. "Nah sekarang ayo turun kebawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || Kim.Sunoo
FanfictionSunooHarem Au!!!📌 Time traveler. Suatu keajaiban membawa sunoo kembali ke masa lalu demi mencegah kecelakaan itu. Sunoo seorang psikolog, kembali ke masa sekolahnya, saat dia masih kelas 2 SHS. Bertemu kembali dengan cinta pertamanya disana. Akanka...