chapter 28

606 83 224
                                    

Meskipun mereka sama-sama psikopat yg membunuh, tapi mereka berenam mempunyai ciri khas masing-masing. Mereka memiliki metode membunuh yg berbeda-beda. Ada dua jenis pembunuhan yg mereka lakukan ; Pertama, mereka membunuh secara bersama, biasanya ini dilakukan jika mereka ingin bermain-main kemudian berpesta. Kedua, mereka membunuh sendirian, dan korbannya akan dijadikan media seni, korban yg inilah yg mereka taruh di galeri seni milik mereka. Sebagai bentuk mahakarya.

Jadi apa yg di maksud dengan mereka yg membunuh secara bersamaan untuk bermain-main kemudian berpesta? Itu ketika mereka melepaskan korban hanya untuk kembali di tangkap. Ingat hutan yg ada di sekitar Castil milik mereka? Di hutan itulah mereka melepaskan korbannya hanya untuk kemudian mereka buru kembali. Di malam yg gelap dan dingin, enam orang itu akan bermain-main di dalam hutan untuk memburu korbannya yg begitu ketakutan dan tak berdaya. Permainan itu berlangsung kurang lebih tiga jam. Kenapa mereka tidak bisa lebih cepat lagi menangkap buruannya? Ini tadilah yg mereka sebut permainan. Permainan petak umpat. Tidak dapat di jelaskan dengan kata-kata betapa menyenangkannya melihat buruan mereka begitu ketakutan dan gemetar. Berteriak-teriak minta tolong, padahal jelas-jelas di hutan itu hanya ada mereka. Jika buruan mereka sudah tertangkap, berarti saatnya mereka berpesta. Pesta untuk melepaskan rasa lapar dan haus. Pesta apalagi yg mereka maksud selain dari pada pesta memakan daging buruannya dan meminum darahnya. Mereka bilang pada sunoo suka berburu di hutan, yg mereka maksud bukan berburu hewan. Yg mereka maksud adalah berburu manusia.

Lalu apa yg di maksud dengan mereka membunuh sendirian, dan korbannya akan dijadikan media seni? korban yg inilah yg mereka taruh di galeri seni milik mereka. Disinilah mereka bisa puas berkreasi, memenuhi sisi monster dalam diri mereka. Mereka membunuh korbannya dengan cara masing-masing.

Niki akan meletakan korbannya di sudut paling tepat untuk dia lukis secara keseluruhan. Niki mencabut kuku-kuku korban ketika korbannya masih hidup, memotong telinga dan lidahnya ketika korbannya masih hidup. Niki menikmati korbannya yg menangis gemetar kesakitan. Niki hanya duduk menikmati tontonan itu, sampai pada akhirnya korbannya itu sendiri yg memohon untuk di bunuh. Dengan senang hati niki menurutinya, niki mencongkel mata korbannya, lalu memukul keras kepala korban sampai benar-benar hancur. Darah menggenang, korbannya mati dengan kepala yg sudah benar-benar hancur. Setelah korbannya benar-benar mati, di dekat mayat itu niki akan meletakkan kuku-kuku, telinga, dan lidah yg tadi dia potong dari korbannya. Dimata Niki secara keseluruhan sudah sempurna, maka langkah terakhir adalah melukis segala pemandangan itu. Lukisan yg niki buat adalah potret mengenaskan korbannya, cat warna merah yg niki gunakan berasal dari darah korban yg di lukisnya.

Jake membuat kuis untuk korbannya. Jake akan bertanya, jika korbannya menjawab benar maka jake tidak akan menyakitinya. Namun jika salah maka siap-siap untuk salah satu anggota tubuhnya akan di potong. Jake membuat 10 pertanyaan, semua pertanyaannya tentu saja menyangkut mata pelajaran, yaa semacam soal ujian. Jake hanya memberikan waktu satu menit untuk menjawab satu soal, soal memecahkan sebuah rumus misalnya. Jake akan menghidupkan timer selama satu menit, dan tiap kali timer itu berbunyi jantung korbannya mungkin terasa meloncat keluar. Sampai pertanyaan yg ke 10, korbannya yg malang sudah kehilangan banyak anggota tubuh. Pergelangan tangan, lengan, pergelangan kaki, kaki, telinga, bahkan kemaluan. Mustahil tetap hidup, korbannya mati karena kehabisan banyak darah. Tidak ada yg berhasil menjawab pertanyaan jake, selain pertanyaan memang sulit, oh siapa pula yg bisa berpikir jika nyawa sudah di ujung tanduk. Jika korbannya sudah benar-benar mati, jake akan kembali menyatukan potongan-potongan tubuh mayat itu. Jake akan menjahitnya. Ketika mayat itu utuh kembali, jake akan memolesnya sedemikian rupa. Jake membuat manekin dari korbannya.

Sejak kejadian jungwon yg membuka kandang harimau itu, sejak saat itu jungwonlah yg mengurus harimau itu, memberinya makan. Jungwon juga ikut memakan daging mentah bersama harimau itu. Jungwon memotong jari-jari korbannya hanya untuk di makan langsung di depan korbannya yg masih hidup. Korbannya akan menangis kesakitan dan jungwon akan tertawa kesenangan sambil memakan jari-jari korbannya. Favorit jungwon jari anak-anak, jari-jari mereka yg mungil itu terasa renyah sekali jika di gigit, maka dari itu kebanyakan korban jungwon berasal dari kalangan anak-anak. Jungwon memutilasi seluruh tubuh korbannya untuk di berikan ke harimau dan dia juga ikut memakannya. Jungwon hanya menyisakan kepala korban untuk nantinya wajah itu akan di kuliti, jungwon mengoleksi kulit wajah korbannya, hanya untuk dia pakai di pembunuhan selanjutnya. Kulit wajah itu akan di jadikan topeng, jungwon kerap kali bermain peran di depan korban-korbannya dengan memakai topeng yg terbuat dari kulit wajah korbannya.

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang