chapter 49

1K 104 232
                                    

Mansion itu besar dengan semua fasilitas lengkap. Ada tempat gym, menembak, memanah, berkuda, juga ring tinju. Semua fasilitas lengkap hingga mereka tidak perlu lagi repot-repot keluar dari mansion. Ohh ayolah, mereka masih sangat muda. Menurut kalian, mereka betah hanya duduk diam bersantai-santai di mansion itu? Tentu saja tidak. Di sela-sela waktu bermesraan bersama sunoo, dan kini juga mengurus Blue, mereka juga melakukan beberapa kesenangan dan latihan. Secara teknis, mereka tidak lagi berburu bebas berkeliaran di hutan seperti dulu, tapi meskipun begitu mereka tetap memegang pistol, mengasah kemampuan bertarung. Bertarung jarak dekat maupun jarak jauh. Ini semua karena rencana mereka untuk mati muda gagal total.

Hidup memang tidak ada yg tahu, seperti halnya mereka yg ternyata kini sudah menjadi seorang suami juga menjadi ayah. Itu artinya, mereka harus kuat untuk bertahan hidup. Hidup mereka yg dulu tidak ada tujuannya, sekarang tujuan itu begitu jelas. Hidup bersama sunoo. Yg ternyata untuk bersama sunoo bukanlah hal mudah. Bertemu dan jatuh cinta pada sunoo adalah sesuatu yg tidak pernah mereka duga atau rencanakan. Bertemu sunoo juga membuat mereka jadi harus mengatur ulang bagaimana rencana hidup mereka. Apa saja yg harus mereka lakukan untuk jangka panjang kedepannya.

Selama ini, dari sudut pandang sunoo... Tentang masa-masa pernikahan mereka, juga masa kehamilannya. Sunoo benar-benar hanya melihat luarannya saja. Sunoo hanya malu atau kesal ketika mereka goda, tidur nyenyak di malam hari, hanya fokus pada kehamilannya, melahirkan tanpa mengkhawatirkan apapun. Sedangkan mereka, tanpa sunoo tahu sedikitpun, istilahnya mereka sudah jungkir balik. Hidup benar-benar tidak mudah sejak mereka memutuskan untuk pergi dari Korea. Hidup di negara asing, dengan kebutuhan yg fantastis, para orang tua itu benar-benar memblokir akses mereka hingga pergerakan mereka harus terbatas. Nama mereka masuk ke dalam daftar hitam. Mereka bahkan belum berusia 20 tahun, terhitung masih anak-anak, apa yg bisa mereka lakukan di negara asing, untuk pekerjaan? Untuk kebutuhan hidup? Belum lagi membayar pajak untuk properti. Mereka yg dulu berencana mati muda itu, sekarang benar-benar memutar otak.

Jungwon berdiri di tengah ring, bersedekap. "Pertarungan tiga ronde, masing-masing lima menit. Kalian cuma boleh mukul dengan tangan, semua teknik di izinkan. Kalau ada yg terlempar ke luar lingkaran, dia kalah. Gak bisa bangkit dalam hitungan sepuluh, dia kalah. Kalau ada yg mengacungkan tangan minta pertarungan di hentikan, dia juga kalah. Kalau sampai tiga ronde selesai, kalian berdua tetap berdiri dengan tagak di dalam lingkaran, pertarungan draw."

Jay dan Jake kompak mengangguk

"Gak ada pertanyaan lagi?" Jungwon menaikkan alisnya

Sunoo yg berdiri di luar ring sambil menggendong Blue melototkan matanya. "Udah kayak mau tinju beneran, nanti kalau luka-luka jangan merengek sama aku yaa."

"Sayang, aku gak akan luka-luka. Paling jay yg luka-luka." Jake tersenyum manis memandang istrinya.

Jay yg mendengar itu langsung mendengus. "Lo yg bakal luka-luka, lihat aja."

Sunoo hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata ini hiburan seru yg mereka maksud tadi, katanya mereka akan mengajak sunoo melihat sesuatu yg seru untuk menghabiskan sore. Ternyata hanya untuk melihat suaminya yg saling memukul. Mereka memang sering berlatih di arena tinju, tapi biasanya sunoo tidak pernah melihat langsung, baru kali ini. Suaminya telah menggunakan sarung tangan tinju, kaus, dan celana training, tanpa alas kaki. Itu kostum standar pertarungan. Jungwon sebagai wasit, dan Jay dan Jake yg bertarung. Sedangkan Heeseung, Sunghoon, Niki, tiga orang itu nampak bertaruh sesuatu. Dan sunoo yakin mereka bertaruh sesuatu yg bukan kaleng-kaleng. Sunoo menimang Blue yg ada di gendongannya, anak itu terlihat sangat anteng di gendongan ibunya.

"Sayang, kamu megang siapa? Jay atau Jake? Kita taruhan lho, yg kalah beliin mobil." Niki mendekati istrinya lalu menuduk untuk mencium Blue. "Blue megang siapa hmm?"

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang