chapter 53

450 67 324
                                    

Televisi di ruang tengah itu menyiarkan berita terkini. Tentang kegaduhan yg terjadi di Museum Louvre. Bom yg meledak di sana yg membuat kegemparan karena presiden Prancis terluka akibat insiden itu, juga beberapa kepala negara. Sunoo dengan cemas berjalan mondar mandir di ruang tengah itu dengan Blue di gendongannya. Sudah tengah malam namun suaminya tidak juga pulang. Apa yg terjadi disana? Apakah itu ulah mereka yg memasang bom? Tapi mereka sudah berjanji padanya untuk tidak membuat keributan. Bagaimana keadaan suaminya? Apa mereka baik-baik saja? Apa mereka berhasil mengambil serumnya? Tapi kenapa sampai sekarang mereka belum juga pulang? Sunoo cemas sekali memikirkannya.

Sunoo juga sedari tadi sudah puluhan kali mencoba menelfon mereka, namun tidak satupun dari mereka yg bisa di hubungi. Sunoo menghela nafas, menunduk untuk melihat Blue, yg syukurlah anaknya sudah tertidur. Sunoo pikir sebaiknya dia memindahkan Blue ke kamar.

Kaki sunoo baru saja hendak melangkah menuju kamar ketika bel pintu berbunyi. Sunoo mengerutkan keningnya, apakah itu mereka? Tapi jika itu suaminya sudah pasti mereka akan langsung nyelonong masuk tanpa membunyikan bel. Dalam hitungan detik Sunoo langsung dapat merasakan tanda bahaya.

Pintu itu di gedor beberapa kali. Sunoo berdiri sambil menahan nafas. Apa yg harus dia lakukan? Tangannya memeluk Blue semakin erat. Bohong sekali jika sunoo bilang dia tidak takut, jantungnya berdetak kencang apalagi saat mendengar pin pintu itu di tekan tanda pintu itu yg sedang di buka

Pintu itu berhasil terbuka. Dua sosok besar masuk tanpa permisi. Sunoo melangkah mundur, "Kalian siapa?" Tanyanya gemetar

Salah satu dari mereka yg tubuhnya di penuhi tatto menyeringai. "Ayo ikut, Mau di bawa baik-baik atau di paksa?"

Sunoo menggeleng kuat. "Saya akan panggil polisi, jangan macam-macam!"

Tawa keras langsung terdengar dari sosok yg satunya. Yg tubuh besarnya nyaris menutupi pintu. "Sebelum polisi datang kesini. Itu bocah udah gak akan bernyawa lagi." Tunjuknya mengarah tepat kepada Blue.

"Ayo ikut, selagi kita baik-baik." Pintu di buka lebar-lebar menyuruh sunoo keluar lebih dulu

Melihat salah satu dari mereka yg dengan santai mengeluarkan pistol buat sunoo benar-benar ketakutan. Dengan langkah gemetar sunoo berjalan menuju pintu. Sunoo tahu apa yg akan terjadi, dia dan Blue akan menjadi tahanan. Orang ini pastilah yg juga mengincar serum itu. Sunoo memeluk Blue dengan gesture melindungi, dia tidak bisa mengambil resiko kabur atau berteriak, pistol itu di todongkan tepat di belakang kepalanya.

*****

Enam mobil sport itu berhenti tepat di depan kasino terbesar yg ada di Paris. Lima belas menit, tiba di lobi kasino yg dipadati mobil-mobil mewah, para penjudi mulai dari yg amatir hingga kawakan memadati kasino yg makin tengah malam makin ramai. Pengunjung kasino berpakaian rapi, yg laki-laki mengenakan tuksedo, yg perempuan memakai gaun. Dua orang pengawal Kartel Meksiko yg juga menjadi security resmi kasino segera mengenali enam orang itu, meminta mereka berjalan bersamanya.

Enam orang itu melangkah di belakang pengawal, melintasi keramaian, mesin-mesin judi, meja-meja yg dipenuhi taruhan, gelak tawa, seruan-seruan gembira, atau wajah-wajah tertekuk karena kalah. Dan kedatangan mereka ke kasino ini tentu bukan untuk bersenang-senang. Pengawal membawa mereka menuju ruangan khusus, yg hanya bisa diakses anggota kartel. Di sana telah menunggu belasan pengawal lainnya, masing-masing membawa senapan otomatis sejenis M-16. Menyuruh enam orang itu masuk ke dalam lift.

Mereka melangkah ke dalam lift, yg segera penuh sesak oleh pengawal dan senjata. Pintu lift menutup, langsung meluncur ke-lantai 40. Dengan tatapan dingin terkendali, mereka menatap penanda lantai. Kemarahan karena mengetahui Sunoo dan Blue di bawa oleh kartel Meksiko benar-benar membuat mereka menggelegak. Tepat saat mereka keluar dari terowongan, bukannya langsung pulang mereka malah menadapat pesan kalau istri dan anak mereka sudah menjadi tahanan, dan jika ingin sunoo dan Blue kembali mereka harus menukar dengan serum itu. Coba bayangkan semarah apa mereka, itu seperti besi panas di congkolkan ke hidung mereka jika itu sudah menyangkut keselamatan Sunoo dan Blue.

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang