chapter 36

706 77 219
                                    

Sejatinya dalam hidup, manusia cuma mampu jatuh cinta satu kali. Sisanya; hanya sekedar melanjutkan hidup kembali. Cinta pertama Sunoo ini telah kekal dan abadi mengubur diri dalam hatinya. Di masa depan meskipun bunga lain tumbuh, walaupun seseorang yg baru mencintainya lebih sungguh-sungguh. Ada tempat tersendiri yg tak bisa diganggu-gugat orang lain, tempat yg takkan mungkin direbut siapapun. Disanalah mereka abadi. Sunoo jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.

Jemari lentik itu meraba liontin kalungnya, hari ini sunoo memakai kalung pemberian mereka. Kalung yg liontinnya bertuliskan Destiny. Destiny yg artinya Takdir. Sunoo berharap takdir baik selalu menyertai mereka. Takdir ini, takdir yg membawanya kembali ke masalalu. Sunoo duduk di bangkunya dengan pikiran yg masih berkelana mengingat pertengkaran mereka tadi. Benarkah mereka menyembunyikan sesuatu? Kenapa perasaan sunoo begitu kuat mengatakan Ya. Mereka menyembunyikan sesuatu. Kalau tidak ada sesuatu, mereka tidak mungkin bereaksi seperti tadi. Seolah sesuatu yg mereka sembunyikan adalah hal buruk dan itu membuat mereka marah. Astaga, memangnya apa? Sunoo lelah menerka-nerka. Lelah dengan perasaan mengganjal di hatinya. Kembali ke masalalu hanya membuat sunoo semakin mengkhawatirkan masa depan. Padahal dulu, sunoo selalu bilang pada kliennya saat sedang konseling, agar tidak perlu mengkhawatirkan masa depan, tidak perlu merasa cemas untuk sesuatu yg belum terjadi. Tapi lihatlah sunoo sekarang, khawatir dan cemas. Perasaan takut menyelubunginya.

Sunoo melirik ke pintu kelas, guru mata pelajaran ternyata belum datang. Sunoo baru saja hendak membuka buku paketnya ketika tiba-tiba saja mendengar murid-murid lain berteriak heboh. Ohh teriakan seperti itu hanya satu hal penyebabnya...

"Sunoo... Lihat tuh pacarmu..." Eunhee menepuk pelan punggung sunoo lalu mengarahkan sunoo untuk memandang ke bawah, ke arah lapangan. Hal itulah yg menyebabkan murid-murid berteriak heboh

Pandangan sunoo segera terarah ke bawah, sunoo yg notabene nya duduk di dekat jendela dapat dengan jelas melihat apa yg ada di bawah sana. Enam orang itu, pacarnya sedang berlari mengelilingi lapangan. Mereka berlari hanya dengan menggunakan kaos dalam, menanggalkan kemeja dan jas sekolah mereka. Pemandangan seperti itu sebenarnya biasa saja jika murid lain yg melakukannya, tapi ini mereka. Casanova sekolah mereka. Enam orang itu yg berlari mengelilingi lapangan seperti itu bisa jadi pemandangan yg amat panas. Sudah jelas murid lain langsung heboh berteriak, melihat mereka dari jendela kelas masing-masing.

"Mereka dapat hukuman keliling lapangan 30 kali. Itu karena mereka telat." Murid lain langsung mengkonfirmasi apa yg terjadi

"Daebak, padahal seumur-umur mereka enggak pernah di hukum."

"Duhh ganteng banget..."

"Kapan lagi bisa lihat pemandangan kayak gini... Omo omo..."

"Kalau gini ceritanya mending mereka rajin-rajin telat, bikin seger mata."

"Berdosa banget kalau gak di liatin!!!"

"Kak, ganteng banget ya tuhan.
So hot!!!"

"Sunoo, pacar lo gantengnya gak ada obat!"

Seruan-seruan seperti itu terdengar dari segala arah. Enam orang itu memang selalu saja membuat orang-orang kagum dengan ketampanannya. Tidak perlu diragukan.

"SUNOO..." Murid dari kelas sebelah berteriak, "Gue izin yaa liatin pacar lo!!! Mubazir kalau gak di liatin"

"SUNOO, PACAR KITA GANTENG BANGET!!!" Murid itu lalu tertawa memandang sunoo. "Jangan marah yaa, gue cuma bercanda!!!"

"Sun, lo apa enggak pingsan kalau lihat mereka keringat kayak gitu dari dekat?"

"Iya, kalau gue yg di posisi sunoo kayaknya langsung meloyot kayak jeli. Gila aja punya pacar genteng kayak gitu."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang