chapter 54🚨

2.4K 96 302
                                    

Seoul, Korea Selatan...

Mereka telah tiba di negeri ginseng itu, tanah kelahiran Sunoo. Sudah hampir setahun meninggalkan negaranya, sekarang sunoo benar-benar pulang. Namun kepulangannya ini tidak langsung ke rumahnya, belum. Sunoo belum menemui orang tuanya. Tidak peduli sebanyak apa sunoo mempersiapkan diri untuk bertemu lagi dengan ayah bundanya tapi tetap saja rasanya begitu mendebarkan. Begitu banyak rangkaian kata-kata di dalam kepalanya yg sudah tersusun untuk di katakan kepada orang tuanya. Ungkapan kata maaf.

"Blue... Udah dong nenen nya nak, Daddy juga mau. Gantian dong..." Suara rengekan suaminya membuat sunoo tersadar dari lamunannya. Sunoo mendongak memandang suaminya, enam orang itu sudah dari tadi menunggu dengan wajah tak sabar. Blue masih menyusu dengannya dan anak itu belum tidur. Sudah jam sembilan malam, enam orang itu sudah tidak sabar dengan hadiah mereka, lebih tepatnya jatah mereka.

"Sayang... Kok Blue belum tidur sih." Jake kembali merengek pada istrinya

Sunoo tersenyum geli, tangannya menepuk-nepuk pelan bokong anaknya. "Ya makanya kalian diam, Kak. Anaknya gak akan tidur kalau kalian berisik terus."

"Curiga kalau dia sengaja di lama-lamain tidurnya biar kita gak bisa bermesraan sama kamu." Jay menatap curiga pada anaknya

Sunghoon langsung mengangguk. "Blue... Hey, sengaja kan kamu?" Tangan cowok itu memainkan kaki kecil anaknya

"Blue.... Ganteng, tidur yaa nak. Nanti Daddy kasih sesuatu yg bakal kamu suka." Heeseung bicara pada anaknya yg masih menyusu dengan Sunoo, anak itu hanya mengerjap.

Kini giliran Sunoo yg memandang curiga pada suaminya. "Kasih apa emangnya? Kalian jangan aneh-aneh yaa kak sama Blue."

"Gak aneh kok sayangku... Beneran deh." Jungwon meyakinkan istrinya. Cowok itu berdehem pelan. "Hadiahnya ikan Paus."

Sunoo mengerjapkan matanya, mungkin saja dia salah dengar. "Ikan Paus?" Ulangnya lagi

Niki mengangguk sebagai jawaban. "Sebenarnya kita mau kasih Blue, Paus biru. Biar sama kayak nama Blue, Biru. Tapi karena jenis paus itu gak bisa hidup di aquarium makanya gak jadi deh. Jadi kita pilih jenis paus lain, Blue pasti suka. Paus Orca."

Orca, yg juga dikenal sebagai paus pembunuh, adalah mamalia terbesar dalam keluarga lumba-lumba dan termasyhur sebagai predator yg sangat efektif. Dengan balutan warna hitam dan putih yg khas, Orca menonjol di lautan. Mereka memiliki kecerdasan tinggi dan sifat sosial yg kuat. Paus Orca adalah predator puncak teratas di lautan. Sunoo memproses semua informasi itu di otaknya, dia memandang suaminya dengan tatapan tak percaya. Kenapa mereka selalu saja membuatnya kehilangan kata-kata. Kenapa bisa mereka memikirkan untuk memberi anaknya ikan Paus? Sunoo benar-benar tidak habis pikir.

"Blue... Gimana? Kalau kamu setuju tidur cepat, nanti Daddy bikin aquarium besar di Mansion ini. Ikan Paus Orca mu bakal otw." Jay menusuk pipi gembil anaknya dengan jari telunjuk. Badan Blue makin berisi dari hari ke hari.

"Kak... Blue masih kecil, dia belum ngerti." Sunoo menghela nafas pelan

"Ngerti Kok. Lihat aja... Kalau dia tertarik sama sogokan kita, gak sampai lima menit Blue pasti udah tidur." Jake berkata yakin

Sunoo memicingkan matanya memandang suaminya. "Udah berapa kali kalian sogok Blue pakai hal-hal di luar nalar kayak gini?"

Enam orang itu langsung gelagapan. Masalahnya soal pistol itu mereka belum cerita pada Sunoo. Bisa-bisa Sunoo marah kalau tahu anaknya di sogok pakai pistol.

"Ooh Minggu kemarin kalian pasti juga nyogok Blue makanya nih anak tidur cepat. Ayo sekarang bilang, sogok pakai apa?" Desak Sunoo dengan tatapan tajam

"Cuma pakai Pistol peninggalan Adolf Hitler." Mereka akhirnya menjawab jujur, buru-buru mendekati istrinya.

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang