chapter 31

799 96 217
                                    

Awal Oktober, sedang musim gugur di Korea. Sunoo melihat daun-daun kecoklatan itu dari balik kaca jendela mobil. Tidak terasa sudah hampir satu bulan sunoo berada di masalalu. Oktober, November, Desember, kecelakaan itu terjadi di penghujung bulan Desember. Mereka sudah berjanji tidak akan balapan lagi, itu artinya kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi lagi kan? Tidak selagi mereka tidak balapan. Sunoo hanya perlu memastikan bahwa mereka tidak lagi ke arena balapan. Tidak sedetikpun sunoo lupa apa tujuannya kembali ke masalalu, misinya untuk mencegah kecelakaan itu. Satu-satunya keinginan sunoo agar enam orang itu tetap hidup dan baik-baik saja. Hanya itu keinginan sunoo.

Tentang apa yg terjadi baru-baru ini, tentang dia yg menjalin hubungan asmara dengan enam orang itu, tentang sunoo yg nampak seperti mabuk cinta seperti remaja pada umumnya. Namun meskipun begitu, tidak juga sunoo melupakan siapa dirinya, dia... Kim sunoo yg berusia 27 tahun yg berasal dari masa depan. Semua ini, tentang perjalanannya kembali ke masalalu... Sunoo tidak tau bagaimana peraturan pastinya. Dan pertanyaan ini selalu menggema dalam benaknya, Apakah setelah dia benar-benar berhasil mencegah kecelakaan itu, dia akan terbangun lagi di masa depan? Apakah kenangannya bersama enam orang itu akan menghilang, namun dimasa depan mereka tetap hidup tetapi melupakannya? Atau apakah dia akan terjebak di masa ini, seperti benar-benar mengulang waktunya?

Suara radio mobil menjadi samar-samar di pendengaran sunoo, adakah yg percaya bahwa dia berasal dari masa depan?. Sunoo menoleh ke samping, memandang ayahnya. Yaa, pagi ini ayahnya itu memaksa ingin mengantar sunoo kesekolah. "Ayah..."

"Hmm..." Mingyu bergumam sebagai jawaban, menoleh sebentar lalu kembali fokus pada kemudi stirnya. "Ddeonu mau ngomong apa?"

Sunoo menatap ayahnya dari samping, ayahnya yg nampak 10 tahun lebih muda dari yg terakhir kali sunoo ingat di masa depan. Ayahnya itu, adalah laki-laki nomor satu dalam hidup sunoo. Ayahnya adalah super hironya, ayahnya adalah segalanya bagi sunoo. Sunoo juga menyayangi bundanya sebesar itu, namun dengan persepsi yg berbeda. Tak menampik bahwa sunoo lebih dekat dengan ayahnya dari pada bundanya. Tapi tentu saja sunoo menyayangi keduanya. "Soal... Emm itu... Sekarang sunoo udah punya pacar."

Untuk sesaat ayahnya itu tidak mengatakan apapun, juga tidak menunjukkan ekspresi apapun. Sunoo meremat kedua tangannya. Jadi sunoo berkata lagi. "Sunoo punya alasan kenapa sunoo nerima mereka. Kalau ayah gak suka, sunoo bisa putusin mereka. Tapi setelah pergantian tahun. Sunoo bakal putusin mereka di awal Januari, Sunoo janji."

Mingyu menginjak rem ketika mobil mereka berhenti di lampu merah. Kemudian dia menoleh pada anaknya, melihat anaknya itu yg nampak merasa bersalah. "Sunoo, dengerin ayah. Ayah gak akan tanya apa alasan kamu nerima mereka. Ayah yakin kamu udah pertimbangkan baik-baik alasan mu itu. Dan kamu gak perlu putusin mereka."

Sunoo mengerjapkan matanya memandang ayahnya. "Ayah enggak apa-apa kalau sunoo pacaran sama mereka?"

"Kamu bahagia saat sama mereka?" Mingyu bertanya dan tak butuh waktu lama melihat anaknya itu mengangguk sebagai jawaban. "Ya udah kalau gitu. Lakuin aja apapun yg bikin kamu bahagia. Ayah bakal dukung, nanti kalau mereka nyakitin kamu yaa tinggal ayah yg beresin. Gak mungkin ayah ngelarang kamu untuk bahagia sunoo. Selagi semuanya tetap dalam batas wajar, ayah juga bakal senang sama apapun yg bikin kamu bahagia."

Sunoo merasakan matanya memanas mendengar apa yg ayahnya katakan. Apa-apa yg ayahnya katakan selalu berhasil menyentuh hati sunoo, cinta seorang ayah yg melingkupi anaknya. "Makasih ayah..."

"Udah gak usah nangis." Mingyu terkekeh geli saat melihat mata anaknya yg berkaca-kaca

Bibir sunoo langsung mengerucut mendengar hal itu. "Ihh siapa yg nangis."

Lampu merah sudah berganti menjadi hijau, mobil mereka kembali melaju. Sambil menyetir Mingyu bicara. "Kasus pembunuhan yg kamu lihat di ruang kerja ayah malam itu, pelakunya udah ketangkap. Benar katamu, dia ninggalin lebih banyak jejak setelah pihak kepolisian pura-pura gak tertarik tentang dia."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang