Hutan itu gelap, bagaimana tidak jika sekarang pukul 3 dini hari. Seorang gadis malang berlari sendirian dengan badan gemetar mengigil ketakutan. Namanya Jiah, beberapa jam lalu dia masih baik-baik saja, aman. Jiah merutuki diri sendiri, harusnya dia tidak tergoda masuk kedalam mobil sport itu, tidak tergoda pada wajah tampan yg ada di balik kemudinya. Dia sendiri yg sukarela masuk kedalam perangkap orang gila itu. Jiah selalu melihat di berita tentang psikopat, tidak menyangka sama sekali sekarang dia bertemu langsung. Psikopat itu dengan gila menutup matanya lalu membawanya menggunakan helikopter, dan ketika jiah membuka mata sekarang disinilah dia, di tengah hutan. Benar-benar hutan. Psikopat itu melepaskannya di hutan, menyuruhnya lari sebisa yg dia mampu. Astaga, di hutan yg gelap ini pada siapa jiah meminta pertolongan, kemana dia bisa lari? Dia hanya masuk semakin jauh ke hutan.
Jiah terus berlari, baju seksi yg dia kenakan sudah robek di bagian bawahnya karena tersangkut ujung kayu. Dia berada di Clup sebelum ini, itulah mengapa dia tidak curiga sama sekali saat memasuki mobil sport itu.
Brukkk!!!!
Jiah menabrak seseorang, dengan di bantu cahaya rembulan matanya dapat melihat ada lima orang cowok. Harapan langsung terbit di hatinya. Juga perasaan lega karena menemukan orang lain selain dia dan Si psikopat itu. "Tolong, tolong gue..."
"Ngapain lo di hutan gini sendirian?" Salah satu dari mereka bertanya
Jiah menggeleng. "Ada orang gila mau nangkap gue. Tolong, gue mau pulang." Ucapnya sambil menangis gemetar
"Kita lagi berburu, ya udah lo bisa ikut kita pulang." Jiah memang melihat di bahu mereka terdapat senapan untuk berburu, ini hutan pikirnya jadi wajar kalau ada yg berburu
Langkah kaki dari balik pepohonan membuat mereka semua menoleh, Jiah gemetar ketakutan. "Tolong, itu pasti dia." Katanya pelan sekali nyaris berbisik
"Lo ngumpet aja disana." Tunjuk itu mengarahkan jiah ke balik pohon lain, jiah mengangguk dan melangkahkan kakinya kesana. Bersembunyi sambil menutup mulutnya, demi apapun jiah tidak pernah merasa setakut ini seumur hidupnya.
Dari balik pohon jiah mendengar suara mereka. "Kalian ada lihat perempuan pakai baju merah?" Itu suara orang gila yg menangkapnya. Psikopat itu.
"Enggak, kita gak lihat." Jawab suara lain, yg jiah anggap sebagai penolong
"Benaran gak lihat?"
"Udah di bilang enggak ya enggak."
"Oke, kalau gitu gue bakal pergi."
Terdengar suara langkah kaki menjauh, dari balik pohon jiah menghela nafas lega. Lalu jiah mendengar suara orang yg menolongnya. "Sekarang lo udah bisa keluar, dia udah pergi."
Jiah keluar dari tempat persembunyiannya, namun ketika dia keluar bukan hanya lima orang yg ada disana, tapi ada enam orang. Orang gila yg menangkapnya tidak pergi, psikopat itu tetap ada disana. Di bawah cahaya rembulan, jiah dapat melihat seringai itu. Oh ya tuhan, enam orang itu menyeringai memandangnya. Dengan cepat jiah tahu, kalau enam orang itu adalah komplotan.
"Udah selesai main-mainnya." Heeseung melangkah maju mendekati jiah dengan langkah mengintimidasi
"Lo goblok banget sih, udah di kasih kesempatan lari. Ehh malah ketemu kita." Niki tertawa, tawanya terdengar renyah berbanding terbalik dengan kondisi jiah yg terasa luar biasa mencekam
Jiah ngeri melihat senapan yg diarahkan heeseung padanya, Jiah melangkah mundur. Menggeleng, "Enggak, tolong jangan apa-apain gue. Pliss."
"Gue harus nangkap hewan buruannya." Heeseung menyeringai
DORR!!!!
Senapan itu di tembakan ke kaki jiah. Pelurunya menembus paha gadis malang itu.
"Aaakh!" Jiah menjerit dan tersungkur. Pahanya gemetar mengalirkan darah segar. "Hikss tolong jangan bunuh gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || Kim.Sunoo
FanfictionSunooHarem Au!!!📌 Time traveler. Suatu keajaiban membawa sunoo kembali ke masa lalu demi mencegah kecelakaan itu. Sunoo seorang psikolog, kembali ke masa sekolahnya, saat dia masih kelas 2 SHS. Bertemu kembali dengan cinta pertamanya disana. Akanka...