chapter 48

495 80 47
                                    

Jam yg ada di dinding sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, namun tidak ada satupun dari mereka yg tidur. Ini sudah berlangsung selama dua Minggu an, sejak mereka pulang dari rumah sakit. Sejak Blue sudah hadir di tengah-tengah mereka, setiap malam mereka harus begadang. Tidak tidur sepanjang malam untuk menjaga Blue. Sunoo tersenyum lembut memperhatikan Blue yg sedang menyusu padanya. Mata anak itu tetap terbuka dan terus menyusu sambil memandang ibunya, seolah dia tidak ingin ibunya hilang dari pandangannya.

"Kenapa gak ada yg bilang sih kalau ternyata bayi suka begadang. Tahan banget mata nya tuh bocah." Niki menguap lalu meminum kembali gelas kopi hitamnya

"Waktu bikin Blue, kita begadang, ternyata pas keluar dia juga bikin kita begadang." Sunghoon menumpu wajahnya dengan lengan sambil terus memperhatikan blue yg tengah menyusu pada sunoo

Pandangan Jungwon juga tertuju pada blue dan sunoo. "Kalau proses bikinnya sih enak aja begadangnya... Nah ini, yg ada bikin iri aja lihat tuh bocah nenen terus. Ck."

"Sayang... Kamu pasti ngantuk banget yaa." Jake memandang istrinya dengan prihatin, masalahnya blue akan menangis kalau mereka yg menjaganya. Blue cuma mau dengan ibunya. Maunya anak itu, sunoo tetap ada di depan matanya.

Bohong sekali kalau sunoo menjawab tidak mengantuk. Lalu sunoo tersenyum pada suaminya, "Enggak apa-apa, Kak. Kalian yg harusnya pergi tidur. Ini udah lewat jam tiga."

Jay melekatkan kembali gelas kopinya. "Sayang, gak mungkin kita tidur tapi kamu enggak. Jadi ya udah, kita kayak gini aja."

"Masih melek kah matanya?" Heeseung bertanya lalu dia dapat melihat istrinya mengangguk sebagai jawaban. Apa seluruh bayi di dunia ini seperti itu? Begadang sepanjang malam lalu baru tidur kala siang. Heeseung menghela nafas pelan. "Ternyata cuma bagian bikinnya aja yaa yg enak. terus pas udah keluar gini amat ngurusnya."

"Makanya itu Kak, kalau mau jadi orang tua itu kita harus banget siapin mental. Karena yaa kayak gini, besarin anak itu gak gampang. Ini belum apa-apa sih, belum aja anaknya tantrum gitu." Jawab Sunoo apa adanya. Sunoo tidak bisa membayangkan jika dia benar-benar hanya anak 17 tahun. Bersyukur dia yg sekarang adalah sunoo dewasa. Sunoo yg sudah matang secara mental.
Sunoo yg memang sudah siap untuk menjadi ibu.

Enam orang itu masih setia memperhatikan sunoo. Istrinya yg terlihat lelah, namun sunoo tidak mengeluh sama sekali. Sunoo justru tersenyum lembut, dan hati mereka rasanya selalu menghangat jika sudah melihat wajah teduh sunoo yg seperti itu. Jika mereka tidak menculik sunoo malam itu, mungkin Blue tidak akan pernah hadir di tengah-tengah mereka. Jika tidak terjadi kekacauan malam itu, mungkin sekarang sunoo tetap menjadi seorang pelajar. Bukan justru menjadi istri dan menjadi ibu seperti ini. Demi bersama mereka, sunoo mengorbankan banyak hal.
"Sayang... Maafin kita yaa."

Sunoo tertegun melihat ekspresi rasa bersalah di wajah suaminya. Bagaimana mereka mengucapkan kata maaf. "Kak..."

"Kita minta maaf, Sunoo... Bukannya kita gak sadar, kalau kita udah merenggut banyak hal dari kamu. Kamu malah terjebak disini." Mereka menatap tepat di netra kecoklatan milik sunoo. "Kalau bisa mengulang waktu, apa kamu tetap mau kenal dan dekat sama kita?" Ntah kenapa rasanya mereka tercekat

Tiba-tiba sekali. Apa karena ini sedang dini hari, makanya suaminya tiba-tiba deeptalk seperti itu. Sunoo memandang suaminya, "Kalau kita gak pernah kenal dan ketemu, ceritanya pasti bakal beda banget. Sebenarnya aku juga gak tau, Kak. Tapi kayaknya, Seorang Sunoo... Mau dimasa dan waktu di manapun itu, dia pasti bakal tetap milih kalian. He's always choose All of you."

Hati enam orang itu berdebar kencang mendengar jawaban istrinya. Mereka berdehem lalu bertanya hal lain. "Dokter bilang kapan kita bisa gituan lagi?"

Sunoo terperangah, suaminya memang sulit di tebak. "Katanya 5 sampai 6 Minggu habis ngelahirin baru boleh berhubungan lagi."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang