chapter 44

825 86 279
                                    

Mereka benar-benar terputus dari dunia luar. Seolah semesta mereka hanya berputar di dalam kamar itu. Berapa lama waktu berjalan? Sudah tanggal berapa sekarang? Sunoo berusaha bangkit dari tidurnya, meringis merasakan badannya remuk redam. Sunoo mengambil nafas panjang. Kamar yg beberapa saat lalu di penuhi suara desahan, jeritan dan Isak tangisnya, kini kamar itu benar-benar lengang. Sunoo mengusir suaminya, dan sekarang hanya dia sendirian di kamar itu. Sunoo melihat ke luar jendela kaca, pemandangan danau yg membeku, puncak pegunungan Alpen yg juga membeku. Salju sudah turun dari satu Minggu yg lalu. Jadi tanpa perlu bertanya pun sunoo tahu kalau sekarang sudah memasuki Januari, tahun baru. Dan dia sudah mendekap di kamar ini kurang lebih tiga Minggu-an.

Marriage is scary. Sunoo nyilu membayangkan intensitas percintaan mereka. Tak terhitung sudah berapa kali sunoo sampai pingsan. Sekarang sunoo jadi bertanya-tanya apakah suaminya itu manusia? Bagaimana mungkin tenaga mereka tidak habis-habis. Mereka benar-benar menggagahinya hampir satu bulanan penuh tanpa henti. Oh astaga, tidak perlu di tanyakan lagi bagaimana kondisi tubuh sunoo sekarang.

Sunoo melilit tubuh telanjangnya dengan selimut, sekuat tenaga berusaha bangkit dan menyandarkan badan nya di dashboard. Mata bak rubah itu menatap jauh pada musim dingin di luar sana. Sudah musim dingin, di Korea pasti juga sudah musim dingin. Bagaimana kabar ayah bunda nya? Apakah mereka masih mencarinya? Sunoo mengigit bibirnya dan setetes air mata jatuh di sudut matanya. Sunoo merindukan mereka. Rasanya begitu jauh, tempat ini... Ini bukan rumahnya. Meskipun dia bersama suaminya, dan dia bahagia untuk pernikahan mereka. Tapi jauh di lubuk hati sunoo, rasanya semua ini salah. Dan kenyataannya memang salah. Mereka sedang dalam pelarian, pernikahan mereka tak mendapat restu dari para orang tua.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, Sunoo sampai tidak mendengar suara pintu kamar yg terbuka. Enam orang itu masuk dan langsung menaikan alis memandang sunoo karena istrinya itu kelihatan melamun. "Sayang...."

"Hey, love... Are okey?". Mereka mendekati sunoo dan mengecup sayang kening sunoo.

Sunoo mengerjapkan matanya, dia baru tersadar dari lamunannya ketika merasakan kecupan lembut di keningnya. Masih belum mengatakan apapun, sunoo memandangi suaminya yg kini terlihat jauh lebih segar karena baru saja selesai mandi. Aroma suaminya yg fresh dan maskulin langsung memenuhi penciumannya. Enam orang itu terlihat begitu kuat, maksud sunoo... Mereka benar-benar memiliki energi yg penuh, berbanding terbalik dengan dirinya.

"Sayang, kamu ngelamunin apa?" Niki bertanya karena sunoo yg masih saja tampak diam

Sunoo hanya menggeleng pelan sebagai jawaban. Tidak mau mengeluarkan suara, karena tenggorokannya sakit dan sunoo tahu kalau suaranya luar biasa serak. Ini semua karena enam orang itu yg tak henti-hentinya membuat sunoo menjerit dan berteriak sejak malam pertama pernikahan mereka.

"Ini minum dulu... Minuman herbal." Sunghoon menyodorkan gelasnya pada sunoo, membantu istrinya memegangi gelas itu ketika sunoo meminumnya. Itu minuman herbal pereda sakit tenggorokan.

"Makan dulu yaa, kamu belum makan." Heeseung duduk di samping ranjang. Sudah siap dengan semangkuk bubur di tangannya.

Lagi-lagi sunoo hanya mengangguk patuh. Dia juga membiarkan suaminya itu menyuapinya. Biarlah suaminya mengurusnya, lagi pula sunoo seperti ini ulah mereka kan. Begitu pikir sunoo. Setelah beberapa suap, sunoo menggeleng merasa perutnya tidak menerima lagi. "Kak, udah kenyang..." Tolak sunoo dengan suaranya yg terdengar serak

"Satu suap lagi... Aaaa..." Heeseung menyodorkan satu suap lagi, cowok itu tersenyum ketika sunoo membuka mulutnya dan menerima suapan itu. Setelahnya heeseung membantu sunoo untuk minum.

"Obatmu juga nih..." Jake menyodorkan beberapa pil. Itu obat untuk tubuh sunoo agar cepat pulih. Dia juga menyodorkan beberapa vitamin untuk sunoo minum. Jake mengusap lembut puncak kepala istrinya. "Maaf yaa, kamu jadi sakit gini karena kita..."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang