chapter 38

513 72 141
                                    

Bersama dengan Sunoo membuat mereka menjadi lebih baik. Sejak bersama sunoo mereka tidak lagi pernah absen masuk kelas, selalu datang ke sekolah setiap hari. Taat pada peraturan sekolah, dan sejak bersama sunoo mereka memang benar-benar tidak pernah balapan lagi. Sejak bersama sunoo, mereka juga tidak pernah lagi menemui psikiater. Dulu mereka sering minum obat-obatan untuk meredakan rasa cemas dan stress yg sering datang tiba-tiba, suasana hati yg kerap kali memburuk secara tiba-tiba. Jadi kesimpulannya mereka hanya perlu terus bersama sunoo maka kondisi otak dan hati mereka akan baik-baik saja. Menghabiskan waktu bersama sunoo-nya. Namun yg menjadi masalahnya, mereka tidak serta-merta bisa terus bersama sunoo, tidak bisa 24 jam penuh bersama sunoo. Disinilah yg menjadi masalah, penyakit mereka kambuh jika sunoo tidak ada bersama mereka. Mereka kembali membunuh, kecenderungan ingin membunuh itu kembali datang saat Kim Sunoo tidak ada bersama mereka.

Ayahnya sunoo semakin overprotektif dari hari ke hari. Mereka jadinya hanya bisa menghabiskan waktu bersama sunoo di sekolah. Mereka tidak lagi punya kesempatan untuk mengantar jemput sunoo. Memang sialan, dan fakta ini benar-benar membuat mereka pusing bukan main. Bahkan saat weekend, ayahnya sunoo tidak lagi memperbolehkan mereka untuk membawa sunoo, jalan-jalan, liburan, atau dengan alasan apapun itu. Kim Mingyu benar-benar menjaga anak semata wayangnya itu.

Sekarang sudah bulan Desember. Yg artinya hubungan mereka dan sunoo juga sudah berjalan selama beberapa bulan. Semuanya normal, tidak sekalipun mereka pernah bertengkar dengan sunoo. Sunoo pacar yg baik, sunoo pacar yg sempurna. Jika saja bukan karena ayahnya mungkin mereka akan berkuasa penuh akan sunoo. Beberapa bulan terakhir, mereka jelas tahu kalau ayahnya sunoo itu menyelediki tentang mereka. Orang tua itu menemukan satu dua hal, tapi hanya sampai di situ, sudah mereka bilang kan kalau ayahnya sunoo tidak akan menemukan bukti apapun. Mereka menyembunyikan semuanya dengan rapi. Jadi sejauh ini ayahnya sunoo tidak menemukan apapun yg bisa menyudutkan mereka untuk berpisah dari sunoo. Mereka jelas tahu betapa keras usaha ayahnya sunoo untuk membuktikan bahwa mereka adalah pembunuh. Ahh, ayahnya sunoo itu memang selalu tepat sasaran. Tapi selagi tidak ada bukti yg mengarah pada mereka, maka semuanya akan baik-baik saja.

Sudah bulan Desember, ujian semester sekolah juga sudah selesai. Hari ini pembagian rapor, dan untuk hasil rapor mereka tidak perlu di pertanyakan lagi, walaupun disekolah mereka sibuk pacaran tapi saat ujian mereka tidak kesulitan sama sekali, dan terbukti rapor mereka keluar dengan hasil yg memuaskan. Dan itu artinya, seluruh sekolah bersiap untuk liburan panjang selama dua Minggu kurang lebih, menyambut Natal dan tahun baru.

Karena hari ini pengambilan rapor, maka jam sekolah juga berakhir lebih cepat. Enam orang itu berdiri dalam diam menunggu kedatangan sunoo, mereka menunggu sunoo di dekat pintu gerbang. Murid-murid berlalu lalang di depan mereka, berbisik-bisik seperti biasa mengagumi ketampanan mereka. Mereka hanya berdiri diam seperti patung, dan siapapun yg melihatnya pasti akan langsung terpesona. Sungguh pesona yg memang tidak bisa di ganggu gugat.

Dari kejauhan sunoo berjalan bersama murid-murid lainnya yg baru saja keluar dari gedung sekolah. Mata bak rubah itu langsung menemukan pacarnya yg menjulang tinggi di dekat gerbang menunggu kedatangannya. Senyum tipis terulas di bibir ranum itu, dari jarak seperti ini sunoo dapat melihat pacarnya hanya berdiri dalam diam, wajah tampan itu tidak menunjukkan ekspresi apapun. Mereka terlihat dingin, lebih dingin mengalahkan cuaca di bulan Desember. Tapi sunoo selalu tahu, ketika sunoo sudah masuk kedalam jarak pandang mereka, wajah dingin itu akan sirna dalam sekejap dan di gantikan dengan senyum hangat yg meruntuhkan. Jarak sunoo tinggal beberapa langkah. "Kak...",

Seperti yg selalu sunoo tahu, wajah tampan itu langsung menunjukkan senyumnya saat melihat sunoo. Mata tajam itu langsung menatap lembut ke arah sunoo-nya. "Sayang..." Suara itu selalu terdengar mesra

Sunoo sudah berdiri di depan enam orang itu, baru saja hendak membuka mulutnya untuk bicara, tapi pacarnya itu lebih dulu menyerbu sunoo dengan banyak kecupan. Seluruh wajahnya di kecupi dan yg terakhir sunoo merasakan lumatan di bibirnya. Adegan itu membuat seluruh pasang mata menatap iri pada kemesraan mereka, enam orang itu memang tidak segan-segan menunjukkan kemesraan mereka pada sunoo, baik secara privasi ataupun di depan publik. Sunoo tertawa pelan dan mendorong pelan dada bidang pacarnya, "Kak, udah... Malu ihh..."

Destiny || Kim.SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang