Mendengar suara pecahan dari arah dapur, sontak Shani dan nenek terkejut. "Astaga, apa itu?" Ujar nenek dengan raut cemas.
"Shani liat dulu ya nek" Ia beranjak ke arah sumber suara tadi.
Ketika sudah di dapur, Shani melihat Christy yang tengah membersihkan pecahan gelas yang jatuh di lantai.
Shani langsung menghampirinya dan meraih kedua bahu Christy agar berdiri. "Udah gausa, biar cici aja yang bersihin" Ucap Shani.
Ia pun segera menggendong Christy ke dalam kamar anak itu. Sepertinya kondisi Christy memang belum pulih dan harus banyak istirahat.
"Ga ada yang luka kan?" Tanya Shani dengan nada lembut sambil mendudukkan Christy ke atas kasur.
Christy menggeleng pelan dengan menggigit bibirnya.
"Jangan digigit bibirnya nanti berdarah" Ucap Shani yang langsung dituruti oleh Christy. "Cici ke dapur sebentar yaa nanti cici balik lagi ke sini"
Sepeninggalan Shani yang pergi ke dapur, Christy beranjak untuk mengganti seragam sekolahnya.
"Ada apa Shani?" Tanya nenek yang datang ke dapur.
Shani menoleh sejenak lalu melanjutkan mengambil percahan kaca gelas yang berserakan di lantai. "Ga ada apa-apa nek. Dede ga sengaja jatuhin gelas ke lantai. Shani lupa kalau dede lagi demam, harusnya dia istirahat"
Nenek mengangguk paham. "Nenek bantuin sini"
"Eh gausa nek, biar Shani aja. Nenek ke kamar gih"
Nenek tersenyum hangat. "Baik sekali kamu Shani"
Shani terkekeh kecil. "Oiya nek, dede kalau lagi sakit biasanya mau makan apa?" Tanya Shani seraya berdiri setelah membersihkan lantai dapur tersebut.
"Biasanya sih adek selalu minta makan nasi sama sop baso" Jawab nenek.
Shani melirik sekitar dapur tersebut. "Eum.. ada bahan-bahannya ga nek? Biar Shani yang masakin sop basonya"
"Kamu bisa masak?"
"Ih nenek pake nanya. Bisa donggg, emang ga ada tampang meyakinkan ya di muka aku ini kalau bisa masak?" Shani sedikit cemberut.
Nenek tertawa pelan. "Hhhaahha bukan gitu Shani. Kalau kamu mau masak sop baso bahan-bahannya belum lengkap, nenek belum sempat belanja lagi"
"Oh yauda kalau gitu aku beli dulu deh keluar" Ucap Shani seraya melangkah.
Saat Shani melewati nenek, ia di tahan sebentar. "Ini beneran? Nanti kamu pulangnya kelamaan Shani, apa orang tua kamu ga nyariin?" Ucap nenek khawatir.
Shani mengusap tangan nenek yang ada di lengannya. "Nenek tenang aja soal itu. Aku keluar dulu yaa"
Shani lantas pergi untuk mencari bahan-bahan masakan agar ia bisa membuatkan makanan untuk adiknya, Christy.
Sedangkan nenek yang belum beranjak dari dapur menatap kepergian Shani dan merenung. "Semoga saja kamu ga dimarahin saat pulang nanti. Firasat nenek ko ga enak gini ya ke kamu Shan" Gumam nenek.
Skip
Setelah berkutat di dapur kurang lebih satu jam lamanya, Shani sudah menyelesaikan masakannya yang ia buat khusus untuk Christy. Ia menuangkan sop baso tersebut ke dalam mangkuk lalu mengambil nasi yang ia letakkan diatas piring.
Tak lupa juga ia mengisi air putih ke dalam sebuah gelas. Setelah semuanya siap, Shani menaruh itu semua ke atas nampan kayu.
"Semoga dede suka" Gumam Shani lalu membawa nampan tersebut ke kamar Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...