"Ka Vienny" Lirih Christy dengan wajahnya yang basah air mata.
Vienny menegakkan badannya kembali dan memandang ke arah lantai yang berantakan itu.
"Sekali-kali lo lawan mereka, jangan diem aja" Ujar Vienny. Ia menunduk menatap Christy yang diam saja. "Lagi ada masalah sama Shani?"
Christy menggeleng pelan.
Vienny menghembuskan nafas kasar. Lalu ia pergi dari gudang sekolah itu tanpa mengucapkan apa-apa lagi.
Christy mengeringkan wajahnya menggunakan lengan baju. Setelah itu, ia membereskan kertas gambarnya yang sudah tak berbentuk.
Air matanya kembali jatuh kala gambar wajah Shani yang sudah rusak ada ditangannya.
"Mau lo apain kertas-kertas itu?" Ternyata Vienny kembali menemui Christy.
"Ga bakal bisa di benerin lagi kan? Buang aja" Lanjutnya.
Namun, Christy tetap mengumpulkan kertas-kertas itu menjadi satu. "Emang gabisa, tapi setidaknya aku simpen semua ini ka" Lirih Christy.
Vienny pun hanya diam saja sambil duduk di kursi yang ada disana.
"Mata lo ga burem ga pake kacamata?" Tanya Vienny.
"Ga terlalu ka"
"Terus nanti lo pulangnya gimana?"
"Hehe jalan pelan-pelan aja"
Sebenarnya Christy merasa aneh sekali dengan Vienny. Bukankah kaka kelasnya itu terkenal dengan sifat dingin dan cueknya? Tapi kenapa ia sangat membaur sekarang? Apalagi kepada dirinya.
"Kaka ga masuk kelas? Kayaknya bel masuk udah bunyi dari tadi" Ucap Christy setelah selesai mengumpulkan kertas-kertasnya.
"Capek" Balas Vienny apa adanya.
Christy tersenyum tipis lalu mengambil kotak bekalnya yang sudah tak ada isinya.
"Lo belum makan?"
Christy menggeleng. "Nih tumpah makanannya"
"Itu bukan tumpah, tapi di tumpahin" Balas Vienny. "Nih makan" Ia memberikan rice bowl dan sebotol air mineral pada Christy.
Christy melirik makanan tersebut di tangan Vienny lalu menatap wajah Vienny dengan polos. "Bu-buat aku?" Christy menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk.
"Gausa geer. Gue cuma kasian ngeliat lo, mau ga ini? Kalo gamau yauda gue balikin"
"Eh eh, mau ka"
Vienny tersenyum miring lalu mengulurkan tangannya lagi untuk memberikan makanan tersebut pada Christy.
"Duduk sini" Titah Vienny memberikan kursi pada Christy di dekat meja.
Mereka berdua duduk bersampingan. Christy mulai makan makanan yang Vienny berikan tadi.
Sedangkan Vienny sibuk melihat-lihat sobekan kertas yang dikumpulkan oleh Christy tadi.
"Keren juga" Gumam Vienny sambil menggabung-gabungkan sobekan kertas itu bagai puzzle.
"Makasi" Ucap Christy yang mendengar gumaman Vienny itu.
"Nanti pulang bareng gue aja" Ujar Vienny tiba-tiba.
"Eh–" Christy sedikit kaget atas penawaran dari Vienny.
"Terserah sih"
"Kalau ga ngerepotin kaka, gapapa"
Vienny menutup buku Christy setelah memasukkan sobekan kertas tadi ke dalamnya. "Langsung ke parkiran aja nanti. Gue duluan" Vienny bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Christy yang masih di gudang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...