Ketika Christy sudah di pindahkan ke atas kasur dan tidurnya pun sudah pulas, Shani diam-diam menelfon dokter untuk datang memeriksa adiknya itu.
Sekarang ini ia tengah menggenggam tangan Christy sambil memperhatikan dokter yang sedang memeriksa Christy. Seusai pemeriksaan selesai, Shani langsung bertanya.
"Gimana, dok?"
Sambil menulis resep obat, dokter itu pun menjawabnya. "Adik kamu gapapa ko, cuma dehidrasi aja. Di perhatikan lagi ya konsumsi air putihnya dan juga pola makannya"
"Kalau boleh tau, apakah dia sebelumnya ada di luar ruangan cukup lama dengan cuaca yang sedang dingin?"
Shani menatap sendu wajah pucat Christy yang damai tertidur. "Iya dok, kemarin malam dia baru pulang ke rumah jam satu pagi"
Dokter manggut-manggut paham lalu tersenyum menatap Shani. "Karna itu suhu adik kamu tidak stabil. Ini ada resep obat yang bisa kamu beli di apotek dan sudah saya catat juga kapan waktu diminumnya" Kata dokter sambil menyerahkan secarik kertas yang sudah ia coret-coret tadi.
Shani pun mengambilnya. "Makasih banyak dok"
"Kalau begitu, saya pamit untuk kembali ke rumah sakit ya"
"Iya dokter, mari saya antar"
Setelah mengantar dokter tersebut sampai mobilnya melaju pergi, Shani kembali lagi ke rumah.
"Udah jam setengah enam, bangunin dede sekarang deh" Gumam Shani lalu masuk ke kamar Christy.
Ia berbaring miring dengan kepalanya yang ia tumpu di salah satu lengan. Bibirnya mencium lembut kepala Christy.
"Dede~~ bangun yuk udah sore lho ini" Ujar Shani sambil mengusap pelan lengan adiknya.
Sepertinya Christy masih enggan untuk bangun karna terlihat anak itu malah memeluk pinggang Shani begitu posesif. "Eunghh~" Lenguhnya kesal.
Shani mengecup beberapa kali pelipis adiknya dan mengusap-usap punggung gadis tersebut. "Hei, mam dulu sayang.. Dede mau mam apa, hm?"
Karna Christy diam saja, akhirnya Shani mengambil inisatif untuk menggendong Christy. Ia duduk di sofa ruang tengah sambil memangku Christy.
Anak itu ternyata sudah membuka matanya meskipun masih lemas bersandar di bahu Shani.
"Cici bikinin sup mau?" Tanya Shani seraya membelai rambut Christy dengan sayang.
"Nanti cici mau ke apotek sebentar buat beli obat, dede dirumah sendiri gapapa ya? Ga lama ko" Sambung Shani.
"Cici" Ucap Christy dengan nada lemah.
"Apa? Dede mau sesuatu?"
Christy mendongak sedikit dengan kepalanya yang masih bersandar di bahu Shani. "Mau mandi"
Shani tersenyum samar. "Badan dede masih anget lho, ganti baju aja ya?"
Menunduk lesu, Christy menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...