7

3.8K 405 17
                                    

Sekitar jam dua siang Christy terbangun dari tidurnya lebih dulu daripada Shani yang terlihat masih terlelap. Terhitung sudah hampir tiga jam mereka tertidur. Sebenarnya Christy juga sempat terbangun saat jam setengah satu siang, namun Shani mengeratkan pelukannya membuat Christy mau tidak mau memejamkan matanya lagi.

Syukurnya sekarang ia sudah bebas dari dekapan Shani sebab cicinya itu beralih memeluk boneka hiu miliknya dengan posisi membelakangi dirinya.

Christy pun turun dari kasur dan keluar kamar untuk mencuci muka di kamar mandi.

"Eh adek udah bangun" Ujar nenek kala masuk ke dapur yang kebetulan letak kamar mandinya bersebelahan.

"Iya, udah nek" Jawab Christy sambil mengeringkan wajahnya dengan handuk kecil.

"Cicinya belum bangun?"

"Belum, masih bobo nek. Kayaknya cici ga bobo deh semalem, soalnya nyenyak banget bobonya" Christy mengikuti langkah nenek ke meja makan.

"Adek ada nanya ga cici kenapa? Nenek liat dia kayak lagi ga baik-baik aja gitu" Ujar nenek seraya mengambilkan nasi untuk Christy.

"Ada sih nek, cuma cici belum mau cerita. Tadi aja dia ga banyak bicara" Sahut Christy.

Nenek meletakkan sepiring nasi dilengkapi lauknya ke hadapan Christy. "Yauda adek makan dulu nanti bawain makan siang ke kamar adek biar cici makan dulu"

"Iya nek" Christy mulai mengangkat sendoknya dan makan makanan nenek yang sudah disiapkan.

Skip

Kini Christy sudah kembali ke kamar dengan nampan yang berisi sepiring nasi, lauk pauk, dan segelas air putih.

Ia duduk di tepi kasur sambil memandangi wajah Shani yang masih tenang dalam tidurnya. Christy akan menunggu hingga Shani bangun dengan sendirinya.

Sudut bibir Christy terangkat membentuk senyum manis. Ia mengusap pelan pipi Shani menggunakan punggung jari telunjuknya.

"Kamu ga laper ci? Udah siang lho ini" Gumam Christy.

Gadis berponi itu menurunkan badannya ke bawah kasur dan duduk di lantai. Ia melipat kedua tangannya di tepi kasur dan menumpu kepalanya diatas lengan sambil memandangi wajah Shani yang cukup dekat jaraknya.

Christy mengelus kening Shani dengan ibu jarinya penuh kelembutan. Perlahan kedua mata Shani bergerak menandakan ia segera bangun.

Christy menunggu Shani membuka mata tanpa merubah posisi sebelumnya. Saat kedua mata berbentuk bulan sabit itu terbuka sempurna, ia reflek tersenyum menatap Christy yang sudah ada di depan wajahnya.

"Haii cici" Ujar Christy.

Shani meraih salah satu tangan Christy lalu dikecupnya punggung tangan tersebut. Setelah itu, ia menggenggam tangan Christy di dadanya dan menutup matanya lagi.

Christy menegakkan badannya dan menyurai rambut Shani dengan tangannya yang bebas. "Makan siang dulu ya ci. Aku udah bawain ko makanannya"

Shani menggeleng tanpa membuka matanya yang terpejam.

"Lhoo harus makan cici nanti perutnya sakit kalau ga makan. Aku suapin deh, mau ya?"

Shani membuka matanya perlahan dan menatap Christy. "Beneran disuapin?"

Christy mengangguk.

"Cium dulu" Pinta Shani.

Bukannya menuruti, Christy malah berdiri lalu duduk ke tepi kasur lagi dan mengambil piring makanan untuk Shani yang ia letakkan diatas nakas.

"Ayo duduk ci" Ujar Christy.

Shani menggeleng. "Cium dulu" Sisi manja Shani jelas terlihat di mata Christy.

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang