Setelah beberapa menit tidak sadarkan diri, kini Christy sudah mulai membuka matanya secara perlahan. Vienny pun yang baru masuk kembali setelah dari toilet langsung menghampiri Christy.
"Gimana keadaan kamu?" Tanya Vienny.
Agaknya gadis kulkas itu sudah berevolusi menjadi gadis yang ramah dan lemah lembut sekarang.
Tapi tidak. Meskipun ucapannya yang terlontar sudah tak sedingin dulu, wajah datarnya tetap melekat pada gadis bernama Vienny itu.
Christy mengernyit bingung karna melihat Vienny yang berada di sini. "Kaka ko bisa disini?"
Bibir Vienny mengatup rapat karna ia baru ingat kalau Christy belum mengetahui bahwa ia adalah pemilik cafe tempat Christy bekerja.
"Em ehem.. yaa bisa dongg kan cafe ini.... milik aku"
Christy membelalak tak percaya. "Beneran ka? Cafe i-ini punya kaka? Berarti ka Vienny bos aku?"
Vienny terkekeh gemas. "Betul sekali"
"Ih baru tau lhooo"
"Nih minum dulu"
Lantas Christy mendudukkan dirinya dan bersandar ke papan kasur tersebut.
"Makasih ka" Ujar Christy mengambil gelas di tangan Vienny lalu meminum air putihnya.
Setelah itu, ia taruh gelasnya ke atas nakas yang ada di samping kasur.
"Christy" Panggil Vienny.
"Iya?" Christy memasang ekspresi bertanya.
"Kamu lagi ada masalah sama Shani?"
Dengan ragu Christy menggelengkan kepalanya.
Senyum tipis terbit di bibir Vienny. "Aku udah tau semuanya dari dia tadi, de"
"Maksudnya?"
"Kalian adik kaka kandung kan?"
Christy menggigit bibir bawahnya saat Vienny mengucapkan kalimat tersebut.
Tangannya diusap oleh Vienny dan seketika ia mengangkat pandangan wajahnya menatap Vienny.
"Kamu boleh kecewa dan marah sama dia. Aku tau, pasti ini ga mudah buat kamu terima gitu aja. Kamu pasti merasa selama ini kehadiran kamu ga diinginkan di keluarga kamu hingga kamu di asingkan kan?"
"Tapi Christy, cici mu ga seperti itu. Apa kamu ga sadar dari setiap ucapan, sikap, dan sorotan mata Shani itu begitu sangat menyayangi kamu?"
Christy menelan ludah nya susah payah karna tenggorokannya mulai tercekat.
Vienny menghembuskan nafas kasar. "Jangan jauhin cici kamu ya? Jangan sampai kamu merubah sikap ke cici kamu itu de. Percaya sama aku kalau Shani itu sangat menyayangi kamu lebih dari apapun"
"Aku harus gimana ka?"
Vienny menggenggam erat tangan Christy. "Bersikaplah selayaknya kamu adiknya dia Christy, seperti sebelumnya. Setelah kamu tau kalau Shani itu cici kandung kamu, hilangkan rasa sungkan kamu kepada dia. Ingat Christy, dia bukan orang asing lagi di hidup kamu tapi dia keluarga kamu, cici kamu" Ujar Vienny memberi pengertian pada Christy secara pelan-pelan.
Vienny melempar senyum sejenak. "Jangan bohongi hati kamu sendiri kalau sebenarnya kamu pun gamau kan jauhin dia? Christy, kalian berdua sadarkan kalau kalian itu saling membutuhkan dan bisa saling melengkapi?"
"Ka Vienny tau soal cici?"
Anggukan kepala di berikan oleh Vienny seraya tersenyum hangat. "Hidup Shani penuh akan larangan dan kekangan dari orang tuanya, maksudku orang tua kalian. Dan hidup kamu penuh akan kesepian juga kesendirian. Tapi sejak kamu punya Shani, kamu merasakan perbedaannya kan? Begitupun dia saat memiliki kamu sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
THOSE EYES [END]
FanfictionAllura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja sekolah internasional yang memiliki murid dari berbagai negara. Ia bisa sekolah disana karna mendapa...