34

4.6K 525 57
                                    

Ditengah gelap gulita malam ini, Shani yang tadinya nyaman dalam tidurnya merasa terusik oleh gerakan orang yang ada disampingnya.

"Hek hek.." Ia mengusel tak jelas ke leher Shani. "Eeungh" Lenguhnya kasar.

Dengan sabar Shani menenangkan adiknya yang seperti tidak nyaman dalam tidurnya. "Shushushu.. Kenapa, hm? Mau apa dede? Ga enak bobonya ya?" Ucap Shani penuh kasih sayang sambil mengusap punggung Christy.

"Hek hek.. Hek"

"Shushushu.. Bobo lagi bobo lagi, cici puk puk in"

Namun, Christy seakan menghindari tindakan Shani tersebut. Ia bergerak acak membuat Shani makin tidak paham apa yang adiknya inginkan.

"Mau apa sayang? Coba bilang sama cici. Gendong aja yuk" Shani langsung turun dari kasur dan mengangkat Christy ke dekapannya.

Lagi-lagi Christy berontak dengan memundurkan badannya dan kepalanya mendongak. Ia sama sekali tidak membuka matanya.

"Hei hei, dede jangan gitu nanti kepalanya sakit lho" Tegur Shani sambil menahan kepala Christy agar tidak kecengklak.

"Nda mau cici, nda mau gendong.. Hek, turun.. turun" Rengeknya.

"Iya turun iya"

Saat di pindahkan ke atas kasur lagi, Christy masih tidak bisa diam.

Shani memperhatikan Christy sambil duduk di ujung kasur. Sesekali ia mengusap kaki Christy dan membenarkan baju Christy yang terangkat.

Shani mendekatkan wajahnya ke Christy dengan salah satu tangannya yang mengusap punggung Christy dari dalam baju. "Ada yang sakit, iya? Ga enak badannya, hm?" Tanya Shani dengan suara lembut sekali.

Lirihan isak tangis Christy mulai mengalun di telinga Shani meskipun sangat kecil. "Hei, jangan nangis sayang. Kamu tengkurep gini nanti sesek dadanya"

Tangisan Christy malah semakin jelas membuat Shani merasa kalau ia sudah salah bicara. "Yauda ngga ngga, cici ga ngomong lagi. Bobo ya.. Masih lama paginya lho ini"

Shani masih setia mengusap punggung Christy dari dalam. Ia sesekali meniupi area pelipis Christy yang berkeringat.

"Panas dingin kamu de" Keluh Shani dengan suara pelan.

Shani mencoba untuk membenarkan posisi tidur Christy yang menurut Shani jika di biarkan pasti badan adiknya akan sakit. Alih-alih mudah untuk membenarkannya, justru Christy ternyata marah tanpa bangun dari tidurnya.

 Alih-alih mudah untuk membenarkannya, justru Christy ternyata marah tanpa bangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang bener bobonya cinta, badan dede bisa sakit kalau kayak gini" Ujar Shani.

Mood Christy sepertinya dalam mode susah ditebak. Terlihat ia kembali menangis setelah Shani berucap demikian. Padahal Shani tidak melakukan apapun kan? Hanya memintanya untuk merubah posisi tidur saja.

"Yauda ngga apa-apa bobonya kayak gini, cupcupcup jangan nangis lagi yaa"

Akhirnya Shani mengalah dan tak berbicara apapun lagi. Ia terjaga sampai Christy benar-benar tertidur lelap dan tidak lagi uring-uringan.

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang